Tandai jika menemukan typo.
Jangan lupa votenya guys!
Selamat membaca:')
.
..
...
"Arghhh!"
Teriakan tajam seorang gadis terdengar nyaring dipagi hari yang cerah tanpa awan. Itu penuh ketakutan, ketidakpercayaan dan keterkejutan yang teramat sangat.
Aletta menatap horor pada kepalanya, tepatnya pada rambutnya yang sedikit mencuat. Matanya penuh teror luar biasa, tangannya gemetar saat mereka saling bertaut.
Dikaca yang jernih, terpantul wajah cantik yang indah. Dengan wajah cantik dan bibir tipis. Tapi kini, mereka lengkap dengan tambahan sepasang tanduk iblis kecil dan halo angel dikepalanya.
Tangannya terangkat, meraba tanduk kecil yang dia sangkal tidaklah nyata. Sensasi runcingnya menghancurkan harapan. Itu tanduk, tanduk kecil iblis ada dikepalanya.
Aletta juga ketakutan saat melihat warna matanya sekarang. Warna manik kirinya berubah merah rubi sementara yang kanan masih tetap biru, namun terlihat lebih bersinar.
"Aku ...."
Tenggorokannya kaku, dia tidak bisa mengeluarkan kata 'nephalem' yang secara harfiah seharusnya akan mengartikan dirinya yang sekarang.
Aletta tidak bisa tenang untuk sementara. Sepasang tanduk itu hampir mirip dengan yang ada dikepala bocah nakal yang sering membawa buku dan mengganggunya.
Dia berlari, menerjang pintu tanpa basa-basi dan berderap kebawah dengan langkah terburu-buru yang nyaris membuatnya tersandung dan jatuh menggelinding di anak tangga.
"Ayah!" serunya panik.
Lucifer mendongak, dia meletakkan kopi dengan pelan saat menyaksikan putrinya menghampirinya dengan wajah heboh. Setelah mengamati, dia menyadari ada yang salah dari penampilannya.
"Ayah, lihat! Bagaimana aku bisa memiliki tanduk sekarang?!" tanya Aletta meratap dengan tangan menunjuk kepalanya.
Lucifer yang melihat tingkahnya terkekeh geli, "Aletta sayang, umurmu sudah cukup untuk memiliki ciri khas perpaduan angel dan demon."
Raut wajah Aletta berubah penuh kesengsaraan. "Bukankah seharusnya mereka muncul saat aku berusia 500 tahun?" keluhnya.
Lucifer menatap Aletta penuh pandangan meremehkan. Dimata Aletta, ayahnya seperti memandangnya seolah melihat seseorang yang sangat idiot.
Pemikiran ini membuatnya melupakan sejenak kepanikannya karena tanduk tak diundang sehingga dia menekuk bibirnya kebawah dengan penuh cemberut.
"Ayah" rengeknya.
Dia tidak lagi punya permasalahan dengan Lucifer. Tidak buruk mempunyai ayah yang bisa bersahabat dan terlihat awet muda. Yang sangat Aletta lupakan, entah berapa umurnya!
Lucifer memutar matanya, "Sangat bodoh" ejeknya. "Kamu memang sudah berumur 500 tahun. Tidak ada yang salah mereka muncul sekarang" lanjutnya santai.
Aletta tercengang dengan kata-kata penuh rasa fakta, "Apa?! Bagaimana bisa?!" pekiknya kaget dengan mata melotot lebar.
Lucifer meliriknya tapi tetap diam.
"Ayahmu menyegelmu, dia membiarkanmu terus tumbuh tapi tetap dalam wujud bayi. Dan ibu melepaskannya dua puluh satu tahun yang lalu" sahut Liseya sambil menghampiri ayah anak itu.
Kepala Aletta berat, pusing dan terasa berputar-putar tanpa henti. Sensasi gila itu membuatnya merasa tubuhnya tidak enak dalam sekejap. Dengan tangan menopang kepala, dia perlahan bangkit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta : Break the Black Tongue
Fantasy|Fantasi| . .. ... "Bocah nakal itu tadi ada disana" "Kamu berbicara sendiri, Aletta" Aletta menatap Rin dengan mulut terbuka. Dia jelas melihat dan menyapa bocah dengan pakaian changshan itu. Tapi, mengapa Rin tidak melihatnya? . .. ... Aletta Lari...