7. Make A Wish

3 2 6
                                    

[Make A Wish : NCT]

Tandai jika menemukan typo.

Jangan lupa votenya guys!

Selamat membaca:')

.

..

...

Krekkkk

Brukk

Tok tok tok

Drttttt

Duk Duk Duk

Brukk

Suara gaduh terdengar keras dan jelas dimalam hari yang tenang. Dikamar tidur dengan dominasi warna peach, gundukan tertutup selimut menggeliat. Ada suara tertahan dari dalamnya lalu selimut tersibak.

Wajah Aletta yang setengah mengantuk menyembul, matanya menunjukkan kilat kekesalan karena tidurnya terganggu. Mulut kecilnya menguap, dengan tangan kanan menutupinya.

Dia duduk, mengucek matanya sejenak lalu melirik jam weker di nakas. Masih pukul 23.57, tiga menit kurang dari pukul tengah malam.

Aletta mengerutkan keningnya, heran pada siapapun itu yang membuat keributan diluar tanpa pandang waktu yang hampir tengah malam. Dia bangkit, membuka pintu dan berderap kebawah.

Semua gelap. Pintu kamar tempat ibu dan ayahnya tidur masih terlihat tertutup rapat. Dia menekan saklar dan lampu menerangi ruangan. Dia berjalan dan menyibak tirai gorden diruang tamu.

Gelap, hanya lampu jalan tanpa siapapun. Kerutan keningnya bertambah dan dia memeriksa seluruh rumah. Tidak ada siapapun yang mencurigakan atau apapun itu yang membuat keributan.

Ketika hendak kembali, dalam perjalanannya dianak tangga, lampu padam total. Tubuhnya bergetar tanpa sadar setelah telinganya menangkap suara-suara aneh dari belakang rumah yang semakin mendekat.

Dia melepas softlens, menampakkan mata permata rubi diantara gelapnya suasana. Mata demon nya memindai, dia bisa menemukan sesuatu bergerak-gerak menuju kearahnya.

Aletta meraih benda apapun disekitarnya yang sekiranya mampu menimbulkan cedera meski sekecil apapun pada sesuatu yang mencurigakan itu.

Tangannya mengayun, tapi belum sempat menyentuhnya sama sekali ketika lampu tiba-tiba menyala dan kedua orangtuanya berdiri sedikit jauh didepannya dengan kue tart dan kotak hadiah berpita pink besar.

"Happy birthday, my Sweetie Aletta!" seru Liseya dan Lucifer bersamaan. Ada senyum manis yang lebar di Liseya sementara Lucifer memberikan senyum tipis menawan penuh kasih.

Aletta tercengang, pikirannya kosong saat dia akhirnya mengingat itu adalah awal dari hari kelahirannya. Benar. Saat dia sadar, keduanya sudah sangat dekat ada didepannya.

"Aletta, ayo lakukan make a wish lalu tiuplah lilinnya" tegur Liseya dengan suara lembut yang jelas memanjakan.

Aletta tersentak, dia menatap ibu dan ayahnya lalu tersenyum lembut dan menutup matanya. Dia membacakan keinginannya dalam hatinya, hanya ingin dia dan keluarganya selalu bahagia.

Setelah membacakan keinginannya dengan sungguh-sungguh, dia membuka mata dan meniup lilin berangka 21 diatas kue tart tanpa ragu-ragu.

Lilinnya padam dan Lucifer menjentikkan jarinya, membuat lilin menghilang dalam sekejap. Trik itu tidak membuat Aletta terkejut. Dia sudah cukup akrab dengan beberapa hal yang sangat enteng dipakai Lucifer.

Dia bahkan sudah menyaksikannya memasak, dengan jentikan jari, peralatan dapur bekerja sendiri secara otomatis yang jelas dikendalikan olehnya.

Ketika ditanya mengapa harus membuang-buang energi spiritual hanya untuk memasak, dia akan dengan enteng menjawab, saya bisa duduk.

Aletta : Break the Black TongueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang