Tandai jika menemukan typo.
Jangan lupa votenya guys!
Selamat membaca:')
.
..
...
Sejak dulu, Aletta sering kali didekati oleh pria dengan berbagai macam bawaan dan tampang. Dengan berbagai macam jenis hadiah, akan sangat aneh jika seorang anak kecil akan menolak.
Aletta merasa mereka baik. Dia tidak merasakan apa-apa atau menimbun perasaan pada pria yang mendatanginya atau menemaninya disekolah sebelum ibunya datang menjemputnya.
Tapi, ketika dia semakin beranjak dewasa, dia merasakan ada yang salah dengan kedatangan pria yang sering menemaninya. Mereka tidak mungkin melakukannya dengan sukarela, jelas menginginkan sesuatu.
Kemudian, ketika niat mereka disampaikan, Aletta tahu segalanya. Mereka datang, banyak yang menginginkan nya mengizinkan mereka menikahi ibunya.
Niat mereka jelas, Aletta yang masih naif cukup senang. Tapi setelah ibunya menolak pria yang menurutnya baik untuk kesekian kalinya, Aletta sadar.
Meskipun dia tidak tahu siapa ayahnya, pria itu pastilah hebat. Dia bahkan membuat ibunya tidak bisa menyingkirkan kenangan mereka.
Aletta berhenti mendekat pada pria dengan niat semacam itu. Dia tidak ingin ibunya merasa terganggu. Dia selalu mengeluarkan ucapan tajam nan kejam jika ada pria yang berniat menikahi ibunya.
Terkadang, Aletta penasaran siapa ayahnya. Dia dulu sering bertanya. Tapi jawaban yang dia dapatkan hanya jawaban singkat tanpa menggambarkan apapun.
Ketika dia bertanya seperti apa ayahnya, ibunya singkat menjawab bahwa ayahnya hebat dan tampan.
Jawaban itu cukup membuat Aletta berhenti bertanya. Tidak peduli apa yang ia tanyakan, ibunya tidak akan memberikannya gambaran jelas.
Seharusnya, dia memberikan cercaan sekarang. Tapi entah mengapa, ketika matanya menatap pria yang tinggi menjulang didepannya, dia tidak bisa mengatakan apapun.
Aletta tidak mungkin lupa, mata merah dan wajah tampan itu persis yang ada di mimpinya yang ia bayangkan dalam kisah Forbidden Love.
Senyum dangkal tersaji lembut dibibirnya, menyatu sempurna dengan kegembiraan dalam manik merah rubi yang sama sekali tidak menakutkan bagi Aletta.
Ada aura kuat disekelilingnya, menonjolkan temperamen berkuasa dan penuh vitalitas. Setelan kasual ditubuhnya mencetak jelas hasil kerja keras seorang pria dengan roti delapan bungkus duduk diatas perutnya.
"Aletta Larissa"
Bahkan suaranya yang jernih sedikit berat itu penuh kekuatan saat memanggil namanya dengan perasaan kasih sayang yang meluap-luap.
"Anda siapa?" Aletta bertanya dengan rasa penasaran yang menggunung.
Ada perasaan meledak dalam hatinya, seolah jutaan semut yang tak terhitung jumlahnya merayap dan bunga-bunga mekar yang sangat indah.
Aletta merasakan kebahagiaan yang akrab dengan pria ini. Dia seolah bukan seorang yang asing. Aletta bahkan tidak menolak saat tangan pria itu membelai pipinya.
"Lucifer, ayahmu" kata pria itu lalu tersenyum dan berbalik dengan langkah berat penuh beban.
Tubuh Aletta kaku. Jantungnya secara mendadak terhenti bersamaan dengan napasnya yang tercekat. Matanya menatap tak percaya pada punggung pria yang mulai mengecil.
Ayahnya.
Pria itu adalah ayahnya.
Bisakah dia percaya? Akankah dia pergi pada ibunya? Membuat ibunya bahagia dan tidak sendirian lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta : Break the Black Tongue
Fantasía|Fantasi| . .. ... "Bocah nakal itu tadi ada disana" "Kamu berbicara sendiri, Aletta" Aletta menatap Rin dengan mulut terbuka. Dia jelas melihat dan menyapa bocah dengan pakaian changshan itu. Tapi, mengapa Rin tidak melihatnya? . .. ... Aletta Lari...