10. The City is in Chaos

7 3 2
                                    

Tandai jika menemukan typo.

Jangan lupa votenya guys!

Selamat membaca:')
.

..

...

"Bagaimana sekarang?"

Emma memotong acara tatap menatap Aletta dan Mike dengan pertanyaan terpenting saat ini. Setelah menyaksikan pertarungan, bukan hal baik jika mereka tetap disini.

Aletta menoleh dan menghasilkan desisan terkejut dari siapapun disana, termasuk Ms. Luvy yang sangat kaget sampai mulutnya menganga.

"Nephalem!"

Aletta tersentak lalu memberi Andrew senyuman yang lebih mirip dengan seringai disudut bibirnya. "Aku. Mau mempertimbangkan untuk melarikan diri sekarang?"

Hening, tidak ada yang menjawab.

Oke, mereka sama sekali tidak bisa diajak untuk bercanda sejenak.

"Lupakan. Aku hanya bercanda" desahnya sambil memutar matanya kesal. Suara Mike yang terkekeh membuatnya memelototi Mike dengan tatapan lebih kesal.

Aletta berbalik, menatap Mike dengan niat yang jelas. Mike jelas mengerti arti matanya. "Ayo pergi ke kota lagi. Tetap di hutan akan semakin memburuk"

Mike berjalan kedepan, memimpin dengan Aletta berada di paling akhir. Rin menatap Aletta disebelahnya dengan tatapan dalam.

"Aku tidak menyangka kamu akan menjadi salah satu makhluk mitologi itu" desahnya dengan napas tertekan. Sesekali matanya akan menatap halo yang melingkari kepala Aletta.

Aletta menoleh dan menatapnya, "Yah, bagaimanapun aku suka diriku sekarang" katanya dengan senyuman bangga yang tercetak jelas.

Suara berisik yang tiba-tiba membuat Aletta waspada. Dia segera menoleh kebelakang, menyiagakan pendengaran dan penglihatannya.

Dengan mata rubi itu, dia bisa melihat bayangan bergerak cepat. Reaksi tubuhnya bahkan lebih mencengangkan. Dia langsung melompat dan menyapukan pedangnya kedepan.

Jeritan menyakitkan membuat kelompok kecil itu gemetar dan langsung berbalik. Saat Mike akan pergi ke sisi Aletta, dia segera menghentikannya.

"Jangan, Mike. Mungkin akan ada lebih banyak lagi dari mereka" tegasnya sambil menatap mayat pucat didepannya. Vampire yang malang.

Mereka terus berjalan, sampai ketika melihat mobil wajah mereka langsung berbinar seolah melihat seorang penyelamat tepat waktu.

"Naik" seru Mike menunjuk mobil pribadi Max dan menyuruhnya menjadi sopir. "Lalu kalian?" tanya Louise yang tentunya mendapat tatapan mata dari Calvin dengan ungkapan apa kamu sangat bodoh? tercetak disana.

"Kami tidak membutuhkan itu. Dan kami masih harus menjaga kalian" jawab Aletta lalu mengembangkan sayapnya diikuti Mike. "Jalan!" perintah Mike.

Max menyalakan mesin mobil dan mulai melaju. Mereka keluar dari hutan dengan mobil yang dikawal dua makhluk mitologi bersayap. Diatasnya ada Mike yang berjaga mengawasi depan dan Aletta terbang rendah dibelakangnya.

Mereka penuh dengan banyak pertanyaan yang terus berputar tanpa henti dikepala mereka masing-masing.

Mulut mereka memang terkunci rapat, tapi mata mereka tetap menahan dan waspada. Aletta yang melihat ketegangan mereka berseru, "Tidurlah. Aku dan Mike menjaga kalian. Kita masih tidak tahu apa yang sudah terjadi"

Mobil tiba-tiba terhenti membuat Aletta mengernyit. Dia terbang menuju Mike yang menatap tajam kedalam kegelapan malam yang pekat.

Mata merah keluar dari hutan. Bocah laki-laki yang sering mendatangi Aletta secara tiba-tiba itu berdiri disana, memandangi Aletta dengan seringai. Wajahnya yang tampan terlihat sekali tampak senang.

Aletta : Break the Black TongueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang