8.

1.3K 158 75
                                    

"Mama mau pulang kan? " Tanya uchan

" Tidak tau. Mama ingin disini tapi mama juga ingin disana " Jawab Dejun.

" Mama ayo pulang. Uchan janji akan datang ke mama kalo mama pulang! " Uchan.

" Janji ya! " Dejun

" Uchan janji " Uchan.

Dejun pun tersenyum. Ia sudah memutuskan untuk kembali bersama Hendery. Semoga saat ia kembali Hendery ada di sampingnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.

.
.
.

Mata cantiknya terbuka. Mengerjap perlahan menyesuaikan pencahayaan disekitarnya. Yang pertama kali ia lihat adalah warna putih. Ia berada di sebuah ruangan yang sangat familiar di ingatannya. Ia dirumah sakit.

Kejadian kecelakaan perlahan ia ingat. Saat rasa sakit fisik dan hatinya bersatu dan merenggut buah hati nya. Anaknya meninggal. Lele nya pergi. Masih ingat Dejun saat ia bermain dengan anaknya. Dejun benar-benar sedih.

Ia melihat ke sisi kanan ranjang. Tidak ada siapa siapa. Ia berharap ada suaminya yang menjaganya. Ternyata tidak. Ia menoleh ke sisi kanan ada ibu kandungnya yang tertidur di sofa. Paras cantik yang selalu Dejun kagumi disetiap do'a nya berada di sisi nya sekarang. Lalu Dejun menoleh ke sofa depan ranjangnya.

Ada seorang pemuda yang pernah ia temui dulu. Pemuda yang menolongnya saat ingin diperkosa oleh anak buah Hendery dulu. Kenapa dia ada disini?

Harapan Dejun pupus. Ia tidak menemukan suaminya disekitarnya. Baru saja ia ingin menangis, tapi terhenti saat melihat ke cermin sebelah sofa yang ditiduri Mark. Ada Hendery yang tidur dilantai yang hanya beralaskan selimut rumah sakit dan jaket sebagai bantal.

Dejun bahagia. Dejun tersenyum kecil. Ia ingin menggeser tubuhnya sedikit tetapi rasa nyeri di dada bawahnya membuat semua orang yang tidur di dalam kamar Dejun terbangun. Terlebih Hendery.

" Dejun! Kau sudah sadar? Ada yang sakit? Katakan dimana yang sakit. Mark hyung tolong panggilkan dokter. " Hendery.

Dejun hanya diam memandangi Hendery. Wajah tampan yg ia rindukan. Wajah yang selalu dibangga banggakan Uchan saat berdebat dengan Lele. Wajah seorang pangeran berduri yang Dejun cintai.

Saat dokter datang, Hendery ingin menyingkir sebentar agar dokter bisa memeriksa Dejun dengan leluasa. Tetapi tangannya dicekal Dejun.

" Jangan pergi! " Ucap Dejun pelan

Hendery terkejut. Ia pikir Dejun akan marah padanya. Akan menjauhi nya. Akan membenci nya. Ternyata tidak. Dejun benar-benar malaikat.

" Kondisi pasien sudah stabil. Ia bisa melewati masa kritisnya dan sadar kembali. Tetapi pasien masih harus dirawat di rumah sakit untuk beberapa hari kedepan. Dan untuk luka jahitan nya sudah mengering, walaupun masih agak nyeri! " Dokter.

" Terima kasih dokter! " Hendery.

" Sama-sama. Kalau begitu saya permisi dulu." Dokter.

Dokter pun pergi. Dari awal pemeriksaan Dejun hanya menatap Hendery. Mengutarakan kerinduan dan ke bucinan nya pada pangeran takut kodok ini.

" Dejun. Ini mommy! Maafkan mommy karena tidak bisa membawa Dejun dulu. " Taeyong.

" Tidak apa mommy. Dejun tau. " Dejun.

Walaupun suaranya Dejun kecil. Itu sudah mengobati kerinduan Taeyong pada anak nya ini.

" Dejun. Aku Mark. Kakak tirimu. Mommy menikah dengan daddy dan memiliki Jeno adik kita. " Mark.

My Enemy is My Destiny [𝐇𝐞𝐧𝐱𝐢𝐚𝐨]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang