Chapter 5 [S2] END

1K 36 3
                                    

"Jangan sampai ada kesalahpahaman lagi, saya ga mau tanggung ya!" Ucap guru bk kemudian mereka pun keluar dari ruangan tersebut.

"Iya, bu. Terima kasih"

Farel dan Dean saling bertukar pandang, kemudian Farel pun pergi dengan perasaannya yang masih kesal terhadap Jean.

Hari study tour pun tiba, para siswa yang mengikuti kegiatan tersebut merasa sangat senang dan bersemangat karena tempat yang mereka kunjungi adalah pantai.

"Yap, adik kakak yang berada di bis saat ini boleh bersiap siap karena tempat yang kita tuju sudah dekat"

"Yes, Nor! Bangun!" Sahut Mike membangunkan Nori yang tertidur selama perjalanan.

"Unghhh!! IYE GUE BANGUN!" Teriak Nori yang membuat ia menjadi pusat perhatian saat itu.

"Keluar lewat pintu belakang ya, guys!" Teriak Yuyu.

Para penumpang bis tersebut yang tak lain adalah para siswa yang mengikuti kegiatan mulai turun dari bis secara berbondong-bondong.

"Absen dulu ya" sambung dari Jean yang membawa selembar kertas di tangannya

Jean pun mulai memanggil satu persatu nama yg tertera di list tersebut. Ternyata ada beberapa orang yang sudah mendaftar untuk ikut study tour tidak hadir, tapi kegiatan tidak akan terhambat.

"Pertama kita akan menunjukkan dimana asrama kalian berada. Ayo, jangan sampe ketinggalan" Sahut Jean yang memimpin barisan.

Berbondong-bondong para siswa sambil membawa tas mereka masing-masing. Jean membawa koper mini nya, Dean dengan tas ransel nya, Nori, Mike, Yuyu dan 40 siswa lainnya.

"1 kamar berdua atau bertiga ya.. soalnya kita cuman punya sekitar 15 kamar yang di dalamnya ada 1 kasur yang luasnya bisa buat bertiga atau berdua aja"

"Kalian jangan ogah-ogahan, kita disini itu dalam rangka pendekatan diri, mempererat hubungan, dan menambah wawasan yang lebih luas"

Setelah Dean berbicara panjang lebar, akhirnya para siswa pun mulai merapihkan barang mereka di kamar mereka masing-masing.

Mike, Nori dan satu adik kelas berada di kamar yang tak jauh dari kamar Dean, Jean dan Yuyu. Kemudian, perlengkapan asumsi pun telah di siapkan oleh penjaga dapur.

Waktu makan siang pun tiba, mereka semua makan bersama di lorong depan kamar. Setelah semuanya selesai, acara pertama pun di mulai.

12.35

"Ayo kita berkumpul di pinggir pantai" Perintah Dean sambil membawa toa.

"Mau ngapain?" Tanya Mike pada Jean.

"Ikut aja, seru deh"

sampailah di pantai, mereka semua berbaris sampai menunggu instruksi selanjutnya. Yuyu datang sambil membawa sebuah bola volley dan tongkat pendek.

"Jadi kita akan bermain permainan, pertama kita akan bermain estafet tongkat. Nanti yang tercepat, kalian boleh main air duluan."

"Siap Kak!" Ucap serentak para siswa. merekapun mulai membentuk kelompok.

30 diantaranya adalah non OSIS, dan 10 nya lagi merupakan OSIS. Kemudian, Dean, Yuyu dan Bryan lah yang menjadi juri dalam permainan tersebut.

"Siap?! Satu, Dua, Tiga!!!"

Para siswa tiap kelompok pun mulai berlari menghantarkan tongkat yang mereka genggam pada teman sekelompok mereka. Nori dengan sekuat tenaga berlari pada Mike dan memberikan tongkat tersebut.

Mike pun menerimanya, dan langsung berlari pada Jean yang sudah menunggunya di garis finish. Tiba-tiba, sendal yang digunakan Mike putus membuatnya terjatuh dan tongkat yang ia genggam pun terlempar tepat ke arah Jean.

Dengan sigap, Dean menghalang dengan tangannya. "Awh!" Rintihnya.

Jean tanpa pikir panjang pun menghampiri Mike yang terjatuh itu bersama siswa lainnya, ia bawa Mike ke bangku yang ada di sana. terlihat dengkul Mike sedikit tergores pasir yang kasar.

Acara selanjutnya pun berjalan dengan menyenangkan.

.
.

"Seru ga?" Tanya Dean dengan lembut pada Jean.

Jean mengangguk dengan mantap, ia kembali menatap langit malam yang diterangi bintang yang berkilap. Ia kembali menatap Dean.

"Iya, dan aku bangga memilikimu disini"

Jean mulai mendekatkan wajahnya, saat bibir mereka sudah hampir saja bersentuhan, tiba-tiba Mike dan Nori muncul dari belakang mereka.

"LANGIT YANG SANGAT INDAHH!!" Teriak Mike.

"MATAKU TERNODAI!!" Teriak Nori.

Mereka saling bersorak-sorakkan sampai Yuyu pun ikut menghampiri mereka, Plaakk!!

"Ganggu pemandangan aja sih lo?! Pergi sana, udah malem dongo!" Ucap Yuyu yang langsung menarik telinga mereka berdua pergi dari Pagar penginapan.

Dean tertawa kecil, lalu kembali menatap Jean dengan lembut. "Hm, gua juga bahagia sama lu yang selalu ada di sisi gua selama ini". Ia membelai rambut Jean.

Jean mengecup pipi Dean. Mereka pun lanjut bersantai pinggir pantai di sambi suara ombak pantai yang menenangkan.

"DUH! Punya temen lovey-doley amat sama pacarnya ya! Kapan gua punya pacarr!!" Teriak Yuyu yang mulai menggema.

Sinar matahari pagi pun mulai menyinari mereka, Semua peserta kini sudah bersiap² untuk pulang. Tak lupa buah tangan untuk dibawa ke rumah mereka masing-masing.

Mereka sangat sibuk dengan perlengkapan mereka masing-masing. "Mike, lo liat sisir gua ga?" Tanya Jean.

"Tadi pagi diambil Dean. Lu tanya sama dia coba.."

Bis mereka pun telah datang, sampai semua peserta sudah naik dan menduduki kursi mereka masing-masing tak terkecuali pasangan yang satu ini.

Bis mereka pun telah datang, sampai semua peserta sudah naik dan menduduki kursi mereka masing-masing tak terkecuali pasangan yang satu ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


END

Bright Light [BrightWin] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang