Chapter 2 [S2]

387 41 2
                                    

🐦

"Kuku jempol lu gimana? Udah ga sakit?"

"Kagak, besok aku udah bisa sekolah. Bosen dirumah aja, sendirian".

Dean mengusap rambut Jean dengan lembut, Lalu mencium rambut kepalanya perlahan. 

"Yaudah, tidur. Besok jangan terlambat ya"

.
.

Pagi yang cerah menembus tirai mereka, membuat Jean terbangun akan sinar yang menyilaukan matanya. Ia terbangun, lalu segera berjalan ke kamar mandi hendak mencuci tubuhnya.

Tak lama itu pun Dean bangun.

"Je?" Ia meraba sekitaran ranjangnya ternyata Jean sudah beranjak dari tidurnya.

Dean pun ikut membuka mata nya, lalu menghampiri Jean yang diketahui bahwa Jean berada di kamar mandi.

Clek!!

"Eiy!! Mau ngapain?" Tanya Jean yang langsung refleks menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya.

"Eh?! Lo lagi mandi toh.. Yaudah bareng aja, biar cepet selesai". Ucap Dean dengan santai nya ia pun membuka piyama nya dan langsung bergabung dengan Jean.

"Ih! Sempit Dean, sikat gigi aja duluan sana!" Usir Jean.

"Dah, diem aja. Gua gosokin punggung lo deh" Rujuk Dean, ia pun mulai melakukan yang barusan ia katakan. Jean hanya bisa pasrah sambil di hujani air yang mengalir dari shower.

Setelah Mereka berdua selesai mandi, mereka pun menuju dapur untuk menyiapkan sarapannya masing-masing. Dean menyantap mie instan yang di masaknya dan Jean memakan roti panggang dengan selai nanas seperti hari-hari biasanya.

"Oiya, kayaknya aku pulang telat hari ini. Udah janjian sama Mike dan Nori ngerjain tugas kliping di rumahnya."

"Jam berapa pulang?" Tanya Dean.

"Entah, nanti akan ku hubungi kalau dah selesai."

Singkat cerita, mereka pun tiba di sekolah. Jean begitu disambut teman-temannya karena sudah hampir seminggu ia tidak masuk sekolah.

Seketika itu pula Dean merasa dicuekin sama Jean dengan kesibukannya sendiri. Tapi, Dean juga ga mau ambil pusing.

Pelajaran di sekolah berlangsung lancar, sampai pada waktu istirahat mereka seperti biasa pula makan bareng di kantin.

"Kemarin ada yang nyariin lo, hampir tiga harian lah.. dia nanyain lo mulu, Je". Ucap Nori membuka suaranya ditengah keheningan mereka.

"Siapa?"

"Iya! Dia cewek.. rambutnya pendek seleher gitu. Dia suka pake kalung lumba-lumba. Klo ga salah ye kan?" Sambung Mike, lalu mendongakkan kepalanya pada Nori bermaksud bertanya padanya.

"Iya, kalo lagi nungguin lo depan kelas pasti ngomong nya gini ke kita. iH kAk jEaN MaNA SihHhh!"

"Bhwahahaha!" Tawa Mike pun seketika pecah.

"Alay banget lo najis! Geli sendiri gua jadinya". Sahut Yuyu

"Beneran! Terus dia kayak yang sok-sok an nyariin pacarnya gitu, sok akrab sama anak sekelasan kita." Mike pun menepuk-nepuk tangan Nori karena ia menyadari bahwa Dean sepertinya tidak suka dengan percakapannya.

"Diem Nor! Pawang nya posesif soalnya!" Bisik Mike pada Nori. Tapi kedua kepala Mereka justru di jitak oleh Dean satu persatu.

"Gua punya kuping tau!" Ucapnya.

Sebaliknya, Jean hanya terdiam memikirkan siapa perempuan yang mereka maksudkan barusan. Dean pun kembali menatap mata Jean yang sulit di artikan.

[Light]

Bright Light [BrightWin] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang