PART 19 # HARI H2

22.9K 1.8K 128
                                    

Kalian kangen aku gak?😳.  hehehhee maaf ya saking lamanya g up pasti kebanyakan dari kalian udah lupa jalan cerita dan nama-nama tokohnya. Sama kok bahkan aku yg nulis karangan ini ajah udah lupa 😅 maaf...okelah..lanjut ajah ceritanya

🌼

🌼

🌼

  Setelah selesai ujab kabul, kini aku diiringi umi dan yang lain untuk ke tempat dilaksanakannya ijab kabul untuk menemui suamiku.

"Mbak, boleh gak sih kalo zahra tetep di kamar ajah?" Bisikku pada mbak aisyah yang berada di sampingku.

"Heh? Kenapa begitu? Kamu ada yang sakit?" Tanya mbak aisyah dengan raut wajah yg khawatir.

"Hehehe endak mbak. Cuma zahra malu nanti banyak orang"

"Haduuh kirain mbak kamu lagi sakit. Udah gak papa tahan ajah malunya. Lagian malu kenapa? kamu cantik kok sekarang jadi g perlu malu"

"Yeee jadi kemarin-kemarin aku g cantik bak?" Dengan memasang wajah pura-pura cemberut.

"Hahahaha becanda kok kamu mah adek mbak yang paling cantik dan selalu cantik. Udah berhenti bisik-bisiknya. Kita udah sampai nih. Tuh liat mereka semua liatin kamu."

Deg

Aku melihat sekitarku. Ternyata yang bak aisyah bilang bener. Kita udah sampai.

Duh kok aku gak sadar sih saking fokusnya bisik-bisik tetangga ama mbak ais - rutukku dalam hati

"Ayo nduk samperin suamimu" ucap umi seraya menuntunku agar duduk di samping gus yusuf

Aku hanya bisa menunduk saking malunya. Telapak tanganku bahkan terasa basah karna berkeringat. Apa semua perempuan yang menikah merasa seperti ini juga?

Setelah duduk kami saling memakaikan cincin pernikahan di jari kami sesuai intruksi dari umi.

Maklum masih pemula. Eh tapi kan gus yusuf bukan pemula. Eeeh knp jadi ngelantur. next

Lalu aku mencium punggung tangan gus yusuf dengan tangan basah dan sedikit gemetar.

Rasanya aneh menyentuh tangan laki-laki kecuali kakak dan adekku

Deg

Gus yusuf mencium dahiku

Rasanya aku kekurangan pasokan oksigen

Aku memejamkan mataku seolah menikmati kecupan kecil suamiku.

Acarapun hampir usai tak lupa dengan kegiatan jepret menjepret. Kata rizky itu hal wajib yang gak boleh terlewat.

Aku merasa seperti sedang di jahili oleh keluargaku sendiri. Mereka menyuruhku dan gus yusuf untuk berpose yang romantis. Lebih tepatnya itu adalah ide dari rizky yang sangat sangat di setujui oleh semua pihak.

"Ayolah dek. Nanti kan masih ada resepsi. Fotonya pas resepsi ajah" ucapku sedikit memohon. Aku merasa sedikit malu di dekat gus yusuf.

"Oke oke bak terakhir deh. Kalian foto bertiga bareng anak kalian"

Oke setidaknya dia bilang ini terakhir. Akhirnya aku setuju dan kami foto bertiga dengan gus habibi dalam gendongan gus yusuf. Dan tanpa di duga tiba-tiba gus habibi mencium pipiku.

Cekrekk

Dan hasil di foto dengan gus habibi yg mencium pipiku..

Semua orang terlihat terpukau dengan hasil jepretan dengaan pose tak diduga itu.

GUS putra kecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang