SELAMAT MEMBACA
🍁
🍁
🍁
Setelah keluar dari kamar mandi aku bingung harus lanjut tidur atau tetap terjaga.Jika lanjut tidur, aku takut nanti malah bangun kesiangan. Tapi kalau tetap terjaga, aku harus ngapain? Mana mungkin hanya duduk menunggu pagi datang.
Kuedarkan pandanganku ke seluruh isi kamar. Dan pandanganku jatuh pada koperku yg masih setia disana.
Hmm lebih baik aku menyusun barang-barangku saja deh
Langsung ku rapihkan kembali pakaian-pakaianku dan menaruhnya di lemari. Terlihat ada ruang kosong disana di samping pakaian gus yusuf. Mungkin itu memang untuk menaruh pakaianku.
Setelah itu lanjut aku merapikan tempat tidur. Dan merapihkan seluruh isi kamar. Tak terasa waktu cepat berlalu, sekarang jam di dinding telah menunjuk pukul setengah 4 pagi.
"Ah iya lebih baik aku membangunkan gus habibi untuk bersiap-siap sholat subuh" gumamku dan langsung bergegas keluar kamar menuju kamar disampingku yakni kamar gus habibi. Meski masih kecil gus itu memiliki kamar sendiri. Meski begitu sebelum tidur biasanya ia harus ditemani dulu oleh umi hingga tertidur. Ya itu lah sedikit cerita yg kudengar dari umi.
Sesaat setelah keluar dari kamar aku berjumpa dengan umi yang sepertinya akan menuju kamar gus kecil itu.
"Assalamualaikum umi" sapaku sambil tersenyum
"Waalaikum salam...Sudah bangun nduk? Yusuf masih tidur?" Tanyanya
"Sudah berangkat kemasjid tadi um katanya mau sholat tahajjud di masjid sekalian sholat subuh. Tadi sempat ngajak zahra sholat tahajjud bersama. Emm tapi zahra tiba-tiba datang bulan" jawabku malu-malu
"Oh iya umi mau kemana? Mau membangunkan gus habibi ya? Biar zahra saja umi. " Lanjutku menawarkan diri
"Oh iya ini tadinya umi mau membangunkan habibi. Yasudah kalau kamu mau. Nanti kamu sekalian bantu mandiin ya terus persiapin buat sholat subuh dimasjid" ucap umi
"Iya ummi"
Lalu aku masuk kekamar gus kecil tapi sebelum itu aku mempersiapkan air hangat untuk ia mandi. Tidak mungkin kan anak sekecil dia harus mandi air dingin pagi-pagi buta.
"Wah tidurnya nyenyak sekali. Lucu" gumamku sambil tersenyum melihat seperti apa gus kecil itu tengah tertosur pulas dengan memeluk guling erat-erat.
"Gus gus ayo bangun" ucapku mencoba membangunkannya sambil menoel-noel pipinya.
Dia hanya menggeliat dan bergumam
"Hey ayo bangun sholat subuh. Ini umi" ucapku sekali lagi sambil menepuk-nepuk pipinya pelan
Dia langsung membuka matanya dan langsung menatapku dengan mengerjab-ngerjabkan matanya.
"Umi?" Ucapnya sedikit terkejut
Aku tersenyum
"Ayo mandi. Umi bantuin" ucapku
Dia mengangguk kemudian merentangkan tangannya sambil menatapku.
Beberapa detik kemudian aku langsung paham. Ia memintaku untuk menggendongnya.
Aaaa lucu sekali anakku ini
Aku segera menggondangnya membawana kekamar mandi. Dan bergegas memandikannya
Selesai
Aku langsung membungkus badannya dengan handuk.
Ya ampun kenapa gus kecil bisa seimut ini- teriakku dalam hati
Aku kembali menggondongnya dan menaruhnya untuk duduk ditempat tidur.
Langsung kucari pakaian untuk dipakai. Baju koko kecil, sarung kecil, dan peci kecil. Jangan lupakan bedak minyak telon dan yang lainnya.
Dan selesai
Dia terlihat lucu dan tampan secara bersamaan.
"Ayo kita keluar" ajakku dan memegang tangannya menuju keluar.
Sampai diruang tamu kulihat abi sepertinya sedang menunggu gus habibi.
"Assalamu alaikum" ucapku dan gus habibi bersamaan.
"Waalikum salam. Cucu kakek udah ganteng. Di dandanin sama umminya ya?" Ucap abi
"Iya umi yg bangunin dan mandiin bibi telus baju bibi juga" jawabnya penuh semangat.
"Yasudah ayo kita ke masjid" ucap abi pada gus kecil
Aku langsung menyalami abi mertuaku.
Lalu gus kecil mencium punggung tanganku.
Aku tersenyum melihat tingkahnya.
"Assalamu alaikum ummi"
Sepertinya hanya tinggal aku seorang. Aku tidak melihat ummi, sepertinya beliau pergi sholat subuh di masjid santriwati.
Setelah kepergian mereka aku langsung bergegas ke kamar gus kecil untuk membersihkan kamatnya. Kulihat ada beberapa baju kotor dikeranjang, langsung ku bawa menuju kamarku. Kebetulan tadi kulihat di kamar ada beberapa baju kotornya gus yusuf jadi sekalian saja ku cuci deh.
Setelah selesai acara mencuci, aku langsung mandi dan berganti pakaian.
Setelah selesai aku langsung membawa baju cucian kebelakang rumah.
"Wah ternyata matahari sudah mau terbit" gumamku
Saat tengah menjemur pakaian
"Assalamu alaikum ning" sapa beberapa santriwati bersamaan dengan sedikit berteriak
"Astagahfirullah" kagetku. Langsung ku menoleh kebelakang dan melihat siapa org itu. Dan ternyata mereka adalah teman-temanku luna ani dan mbak husna.
"Waalaikum salam. Ih kalian ini ngagetin ajah" ucapku pada mereka
"Cieee lagi nyuci baju anak dan suami ya ning? Duh istri idaman" goda mereka
"Ih apasih kalian manggil-manggil ning. Panggil zahra ajah kayak biasanya. Rasanya aneh kalian manggil ning" ucapku
"Yeee g bisa gitu lah. Kan kamu sekarang udah jadi istri gus. Jadi sekarang kita harus manggil kamu ning" kekeh Ani.
"Hufttt iya deh iya terserah kalian ajah. Oh ya kalian sedang apa disini pagi-pagi?" Tanyaku
"Baru sehari jadi istri gus udah langsung lupa aja nih. Kita kan hari ini piket di ndalem ning ku sayaaaaang" ucapnya sedikit gemas dengan pertanyaanku
"Oh iya aku lupa hehehehe yasudah ayo masuk bareng. Aku juga sudah selsai jemurnya nih".
Sesampainya di dapur ternyata disana sudah ada umi.
"Assalamualaikum ummi" ucapku lalu meraih tangannya untuk kecium.
"Walaikumsalam. Oh ummi kira kamu kemana, tadi umi cari-cari"
"Tadi zahra lagi jemur pakaian ummi. Ada apa ya cari zahra?"
"Owhh itu tadi habibi cari kamu"
"Oh ya? Yasudah zahra temui gus habibi dulu ummi. Permisi"
"Eh tunggu. Ini sekalian bawakan ya teh untuk suami dan abimu" ucap ummi sambil memeri kan 2 teh padaku.
Holaaaaaa😂😂😂 episode kali ini gak ada manis-manisnya ya😆😆😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS putra kecilku
Spiritualini bukanlah cerita mengenai seorang gus dengan seorang ning...ataupun gus dengan satriwatinya.... ini cerita mengenai gadis biasa yg tiba tiba di panggil "umi" oleh anak kecil berusia 3 tahun di saat ia sedang menjenguk sang adik yg mondok di sebua...