SELAMAT MEMBACA
🌼
🌼
🌼
S
etelah selesai berpamitan kami langsung berangkat untuk pulang kerumah dan jangan lupakan adekku yang juga ikut serta untuk pulang.
Perjalanan pulang kami teranya sunyi karena tidak ada yg membuka bersuara.
Karena tidak tahan aku pun bersuara
" mbak aisyah gak ikut?" Tanyaku membuka obrolan
"Mbak mu kan lagi hamil jadi bunda minta dia untuk dirumah saja. "
"Ooowh gitu. Nanti zahranya ke pesantren lagi kapan bun? Bukannya acaranya di sini ya?" Tanyaku lagi.
"Iya acara resepsinya disini dan akad juga."
"Ooowhh akad yang sah di mata negara ya bun?" Tanyaku sambil cengengesan. Berusaha mencairkan suasana yang senyap.
Dan dilanjut obrolan-obrolan lain .
🍀 🍀 🍀
Di rumahDi rumahku sendiri kami mengadakan pengajian dan beberapa acara kecil 1 hari menuju hari -H . Seperti yang di sebutkan tadi yang di undang hanyalah para tetangga dan kerabat dekat saja.
Sungguh pasti akan melelahkan di tambah godaan dari si rizky yg tidak pernah lelah mengatakan ini itu untuk menggodaku.
Andai melempar orang ke rawa-rawa itu tidak dosa. Heh😎 sudah tamat riwayatmu Rizky.
" Mbak-mbak " panggil rizky yang sedari tadi tidak bosan memanggil namaku
"Apaaaaaaaa" ucapku frustasi sedikit teriak mendengar dia terus memanggilku dari tadi dan selalu mengatakan hal-hal yang gak berfaedah.
"Ya Allah bak..sellow dong gak boleh marah-marah nanti tumbuh jerawat loh trus gak cantik lagi deh. "
Aku mendelik mendengarnya
"Rumus dari mana itu? " tanyaku sebal
Dia cuma nyengir
Tak lama kemudian
"Eh mbak " panggilnya lagi
Ya Allah sabar zahra kalo marah entar jerawatan eh knp malah ikut-ikutan kayak rizky -ucapku dalam hati
"Apa sih " jawabku sebal
"Keadaannya kakak ipar sama keponakan aku gimana? "
Aku menatapnya bingung
"Hah? Siapa? " tanyaku
Sedetik kemudian aku baru teringat.
Hehehe dosa gak sih lupa ama anak suami
"Ooowh.. iya udah sehat kok, cuma lecet dikit" jawabku
"Oooo... udah akrab belum? Atau udah tumbuh benih benih cinta? " tanyanya sambil menaik turunkan alisnya beserta cengiran .
Langsung saja ku lempari dia dengan tisu yang ku kepal bulat bulat.
"Anak kecil sok tau benih-benih cinta. Ngaji yang bener " jawabku
"Udah ah mbak mau mau ke kamar ajah" sambungku dan langsung beranjak menuju kamar dan menutupnya rapat-rapat.
🌼 🌼 🌼 🌼
Malam sebelum hari -H
Hah rasanya sedikit lelah acara tadi . Ya meskipun yang kulakukan hanya duduk. Aku tidak di bolehkan membantu mereka meski hanya sekedar membawa kudapan. Katanya biar besok tidak kelelahan.
Mengingat kata "Besok" jantungku secara reflek berdetak lebih cepat. Rasanya sangat gugup mengingat hari esok. Bukan hanya gugup tapi rasa takut dan khawatir juga . Pokoknya banyak deh rasanya.
kayak makanan aneka rasa gitu contohnya keripik rasa rumput laut rasa balado rasa jagung rasa barbeque rasa mm apa lagi ya.
Ehh knp malah bahas makanan
Orang orang sudah mulai sepi karena acara selesai sore tadi. Sekarang mungkin mereka sedang memulai tidurnya.
Aku keluar kamar menuju kamar bunda.
Tok tok tok
"Assalamualaikum. Bunda udah tidur? " ucapku dengan suara sepelan mungkin di depan pintu kamar bunda. Takutnya bunda sudah tidur.
Tak lama pintu terbuka
"Loh zahra belom tidur?" Tanya bunda yg melihatku di dapan kamarnya
"Tidak bisa tidur bun. Malam ini zahra tidur sama bunda ya bun? Ya ya ya? " pintaku pada bunda
"Yasudah ayo masuk"
Aku langsung berbaring disusul oleh bunda yg juga berbaring di sampingku.
Lima menit kemudian
"Bun" ucapku memecah keheningan. Sambil menatap lurus ke atas.
"Apa nak ? " tanya bunda lembut
"Zahra gugup bun" menoleh ke arah bunda. Dan bunda ternyata juga tidur menyamping ke arahku.
Ia tersenyum
"Itu hal biasa kok. Bunda dulu juga gugup"
"Mm zahra juga ngerasa takut bun " ucapku dengan nada bergetar dan mata yg mulai berkaca-kaca.
"Takut kenapa?" Tanya bunda seraya mengelus kepalaku
Langsung saja aku memeluk bunda erat.
"Zahra takut karena nanti zahra udah gak bisa selalu sama bunda dan yang lain." Ucapku sambil terisak.
"Zahra juga takut kalau nanti zahra gak bisa jadi istri yang baik dan ibu yang baik . Sikap zahra masih seperti anak kecil. Zahra takut mengecewakan semua orang karena sikap dan tingkah zahra nanti bun " keluhku
"Nak. Perasaan ini semua wajar kok. Semua perempuan yang akan menikah pasti merasa seperti ini . Rasa takut, gugup, khawatir dan lain lain juga. Lagipula menurut bunda zahra pasti bisa jadi istri dan ibu yang baik kok. Zahra putri bunda kan anak baik dan penyayang. Pasti bisa jadi istri dan ibu yg luar biasa bunda yakin." Ucap bunda sambil terus mengelus kepala ku
"Bener bun?" Tanyaku
" iya bener. Yaudah sekarang hapus air matanya dulu. Terus tidur biar besok fresh gak loyo dan wajahnya gak lecek. Masak pengantinnya wajahnya lecek gak cantik?" Ucap bunda sambil tersenyum
"Ihhh apa sih bunda. Biarin ajah gak cantik . Suami zahra kan harus nerima apa adanya zahra". Ucapku
Setelah itu aku mulai merasa mengantuk ditambah elusan tangan bunda di kepalaku membuatku tambah mengantuk.
Dan lama lama alam mimpi pun mulai menyapa. Dan tinggal menunggu beberapa jam lagi untuk duniaku berubah.
UP🎈🏠
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS putra kecilku
Espiritualini bukanlah cerita mengenai seorang gus dengan seorang ning...ataupun gus dengan satriwatinya.... ini cerita mengenai gadis biasa yg tiba tiba di panggil "umi" oleh anak kecil berusia 3 tahun di saat ia sedang menjenguk sang adik yg mondok di sebua...