~BAHKAN ORANG YANG TIDAK KENALPUN BISA MENJADI PENGKHIANAT. TERLIHAT BAIK NAMUN TERNYATA IBLIS BERMUKA DUA~
Saat mereka tiba di aula, Ica cukup terkejut melihat sekumpulan banyak orang yang ada di dalam aula itu yang membuatnya tambah gugup terlebih lagi dia kembali menjadi pusat perhatian.
"HEY ITU YANG BARU DATANG CEPAT DUDUK" teriak salah satu panitia osis. Setelah mendengar perintah panitia osis pun Ica dan Dina bergegas duduk menyatu dengan peserta yang lain.
Saat semuanya telah dikondusifkan oleh panitia osis terlihat seorang pria dengan jas almamaternya maju kedepan dan memegang mic.
"Cek.. cek.. baik karna semuanya telah kondusif acara mos akan segera dimulai, dan pertama-tama saya akan memperkenalkan diri nama saya Aditya Putra kalian bisa memanggil saya kak Adit. Disini saya sebagai wakil ketua osis yang akan memimpin selama mos berlangsung menggantikan ketua osis yang sedang ber-olimpiade. Apa kalian paham??"ucap Adit dengan suara tegasnya.
"Paham kak" jawab kompak peserta didik mos.
"Nah setelah ini kalian akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang akan diumumkan oleh kak Tasya selaku sekretaris dari osis. Baik sekian dari saya semoga hari ini dan seterusnya berjalan lancar, terima kasih" ucap Adit dan memberikan micnya pada Tasya.
Setelah pengumuman pembagian kelompok peserta harus masuk ke kelas dengan kelompok yang telah ditentukan itu artinya Ica harus berpisah dengan Dina karna mereka berbeda kelompok.
Ica menatap pintu kelas bertuliskan ~KELOMPOK 2~ dengan perasaan gugup dia melangkah masuk, seketika kelas yang tadinya ramai mendadak hening. Karna merasa canggung karna menjadi pusat perhatian akhirnya Ica bergegas menuju satu-satunya bangku kosong yang ada didepan yang telah ditempati oleh seorang gadis.
"Hai.. boleh aku duduk disini??" tanya Ica pada gadis itu.
"Ohh.. boleh duduk aja" jawab seorang gadis itu dengan senyuman.
"Nama kamu siapa??" tanya gadis itu.
"Friska Andini kamu bisa panggil aku Ica. Kalau kamu??" Ucap Ica sambil mengulurkan tangan.
"Tania Putri lo bisa panggil gue Tania" jawab Tania seraya membalas uluran tangan Ica.
Saat kami semua sedang saling berkenalan datang satu lelaki dan satu perempuan yang tak lain pengurus osis.
"Hallo adik-adik" sapa pengurus osis perempuan berdiri di depan kelas.
"Hallo kak" jawab serempak.
"Baiklah saya dan teman saya Cici yang akan menjadi pembimbing dari kelompok 2 ini. Apakah ada yang keberatan??" tanya Adit.
"Tidak kak"
"Okey.. karna ini hari pertama kalian kami hanya akan memberikan tugas membuat struktur organisasi yang akan dibuat per-orang, untuk nama-namanya kalian akan melihat dibuku panduan mos kalian dan akan dikumpulkan saat jam pulang. Apa kalian paham??" ucap Adit selaku pembimbing kelompok.
"Paham kak"
Saat sedang mengerjakan tugasnya Ica merasa bahwa dia slalu diperhatikan dan benar saja saat iya mendongakkan kepalanya terlihat kakak kelasnya yang tak lain waketos SMA ANGKASA sedang memperhatikannya. Hal itu membuat Ica mau tak mau memfokuskan pada tugasnya kembali.
Kringgg ...
Bel sekolah pun berbunyi itu artinya jam pulang telah tiba.
"Baiklah adik-adik karna bel sudah bunyi itu artinya kegiatan hari ini telah selesai jadi kalian bisa kumpulkan tugasnya dimeja lalu kalian boleh pulang. Apa kalian paham??" ucap Cici.
"Paham kak"
Saat mendengar perintah, Ica bergegas mengumpulkan tugasnya lalu keluar kelas. Tapi saat akan melangkah pergi menjauhi kelas tiba-tiba ada yang menepuk pundak Ica hingga membuatnya terkejut dan saat melihat kebelakang ternyata kak Adit. "Tunggu untuk apa kak Adit menepuk pundakku" batin Ica keheranan.
"Ada apa ya kak??" tanya Ica pada Adit.
"Maaf ya tadi kamu pasti risih aku liatin terus" ucap Adit.
"Ohh.. iya kak gapapa. Tapi kalau boleh tau kenapa kakak liatin aku terus ya??" tanya Ica dengan polos.
"Ya engga kenapa-napa sih" jawabnya dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ohh.. yaudah aku duluan ya kak dadah" ucap Ica dengan senyuman diiringi lambayan tangan.
Sedangkan Adit hanya mematung setelah kepergian Ica.
Disisi lain ada seseorang yang melihat kejadian tersebut dengan kepalan tangan dan wajah memerah menahan marah.
🌸🌸🌸
Jangan lupa Follow, Vote dan Comment ya
KAMU SEDANG MEMBACA
PINOCCHIO (On Going)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Bagaimana jadinya jika seorang gadis pengidap sindrom PINOCCHIO ditanya soal perasaannya oleh orang yang dia suka, sedangkan dia tidak akan pernah bisa berbohong. "Apa benar lo suka sama gue??" tanya Leon yang tak lain adala...