5

25 4 0
                                    

~BAHKAN DALAM RADIUS 5 METER PUN AKU BISA MERASAKAN KEHADIRAN MU~

Drt..drt..

Ica menggeliatkan badannya saat merasakan getaran hp disamping tubuhnya. Ica pun membuka matanya perlahan melihat sinar matahari yang mengintip dari celah hordeng kamarnya sembari mendudukan diri merasakan pusing dikepalanya.

Drt..drt..

Ica segera mengambil hpnya yang dari tadi bergetar bertanda ada panggilan masuk.

"Hallo.." ucap Ica dengan suara serak yang lemah.

"Kenapa kamu gak angkat telpon aku semalam??" tanya Dina dengan suara keras.

"Aduhh Dina bisa kecilin gak suaranya Ica pusing tau dengernya" jelas Ica sembari memegang kepalanya

"Ya habisnya kamu bikin aku khawatir tau gak"

"Ya ya maaf"

"Ya udah kamu siap-siap gih kita berangkat bareng, nanti waktu aku jemput kamu harus udah siap ya"

"Ya udah Ica mau mandi dulu ya bye"

"Oke babay"

Ica pun bergegas bersiap-siap mengingat ini masih hari MOS jadi dia tidak boleh terlambat. Setelah mandi dan memakai seragam dilengkapi peralatan mos, Ica menatap dirinya di pantulan kaca.

"Aduhh keliatan banget lagi sembabnya" gerutu Ica.

Icapun berinisiatif menutup mata sembabnya dengan makeup tipis. Setelah selesai Ica langsung keluar kamar dan menuju meja makan untuk sarapan.

"Pagi bi Siti mang Udin" sapa Ica dengan senyum manis.

"Pagi juga"

Setelah sarapan Ica memutuskan untuk menunggu Dina di depan rumah. Tak berapa lama...

Tinn.. tinn..

Ica tersentak mendengar suara klakson, terlihat mobil berwarna merah itu berhenti didepan gerbang rumah, membuat Ica mau tak mau berlari menghampiri dan masuk ke mobil tersebut.

"Pagi" sapa Dina.

"Pagi juga" balas Ica dengan senyum manisnya.

Dina diam menatap Ica membuat gadis itu kebingungan.

"Dina kenapa??" tanya Ica keheranan.

"Kamu nangis??" jawab Dina sambil menelisik wajahnya.

"Eng-enggak kok" jawab Ica gugup.

Hikk hikk (cegukan).

"Ckk udah tau ga bisa boong masih aja ngeles" sindir Dina.

Ica hanya bisa menundukkan kepala. Dina pun segera menjalankan mobilnya menuju sekolah.

"Gamau cerita nih??" tanya Dina sambil fokus menyetir.

"Mamah sama papah pergi lagi" jawab Ica dengan tersirat kekecewaan.

"Kemana??"

"Paris, nengokin kak Ita"

"Memangnya penyihir itu kenapa??"

"Sakit tapi gatau sakit apa"

"Hahhh.. yaudah nanti aku tidur dikamu okey" jawab Dina dengan menyumpah serapahi keluarga Ica dalam hati.

"Beneran??" tanya Ica antusias.

"Ya bener. Cepet turun udah sampe nih"

"Loh kok udah sampe lagi" gumam Ica.

Mereka pun berjalan menuju aula seperti hari pertama.

***

Dilain tempat seorang lelaki yang memakai jas almamater turun dari motor yang digunakannya. Berjalan santai dengan tangan yang dimasukan ke dalam saku celana. Membuat pekikan disekitarnya terdengar riuh, tapi tak membuat sang lelaki berwajah datar dan dingin itu terganggu.

"Aaaa... Leonn"

"Guyss liat Leon datang"

"Wahh Leon udah pulang ternyata"

"Gila ganteng banget sih"

"Aaaa.. masa depan gue"

Leon tak menghiraukan pekikan para gadis yang mengaguminya. Dia tetap berjalan hingga akhirnya sampai di sekre osis. Semua orang yang ada disana terkejut akan kehadirannya.

"Woii Leon kok loe udah balik sih bukannya lusa ya??" tanya Bima.

"Iya bukannya lombanya 2 hari ya??" tambah David.

Sedangkan Adit hanya bisa menatap bingung ke arah Leon.

"Males" jawab Leon yang membuat semua hanya bisa mendengus mengingat bagaimana sifat Leon.

"Ckk ngeselin loe" decakan Bima.

"Tau rese banget jadi orang" balas David.

"Udahlah ini udah jam berapa kalian gak akan prepare??" sahut Adit menghentikan obrolan ini sebelum gerutuan semakin keluar dari mulut para sahabatnya.

Setelah kedua sahabatnya pergi Adit meghampiri Leon yang sedang membaca random acara.

"Loe hari ini mau langsung nugas??" tanya Adit.

"Hmm gue udah lapor sama pak Bram jadi loe tinggal jalanin tugas loe aja" jelas Leon.

"Oke kalau gitu gue mau liat kondisi murid baru dulu loe jangan sampe telat karna bakal ada pembukaan di aula"

"Hmm"

Aditpun bergegas pergi menuju aula meninggalkan Leon sendiri.

🌸🌸🌸

Jangan lupa Follow, Vote dan Comment ya

PINOCCHIO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang