2 (BW)

2.2K 177 9
                                    

Win bangun pukul setengah 9 pagi ini. Ia langsung bersiap siap untuk pergi kerumah sakit sebelum terjebak macet. Ia bahkan menyiapkan sandwich dan buah untuk kakek Bright.
"KAKEK!!!!! WIN DATANG" teriak Win begitu ia membuka pintu ruangan VVip. Kakek Bright itu pemilik rumah sakit ini. Jadi ia bisa mendapatkan kamar vvip. Padahal tanpa menjadi pemilik rumah sakit saja ia juga bisa mendapatkan kamar vvip kok.

"lama banget sih Win."

"dih. ini aja masih jam 10 kurang 15 menit loh. Win malah terlalu cepat"

"biarin. bawa apa Win?"
kakek Bright melirik tas besar disebelah Win. penasaran.

"Win buatin sandwich sama salad buah buat kakek. pasti suka kan?"

"kamu emang tau kesukaan kakek. buruan sini. kakek laper. makanan rumah sakit ga enak" Win langsung membuka kotak makan yang ia bawa tadi dan menyerahkannya ke kakek Bright yang langsung dilahap dengan cepat.

"masakan Win emang nomor 1!" seru kakek Bright. Kakek Bright memang mengetahui semua hal yang dialami Win. Ia bahkan sudah menawarkan diri untuk membantu Win. Tapi Win selalu menolaknya. Kakek Bright bahkan tau kalau Win sebenarnya menyukai Bright tapi Bright sama sekali tidak menganggapnya dan malah berpacaran dengan banyak gadis termasuk Pam. Kakek Win sangat tidak menyukai semua gadis yang dibawa Bright kerumah mereka. Terutama Pam. Ia sangat tidak menyukai Pam. Tetapi Bright sangat keras kepala. Ia tidak peduli dengan pendapat kakeknya. Sampai akhirnya si kakek pun lepas tangan. Itu juga dengan bujukan Win.
"kakek kok sendirian sih? mana om sama tante?"

"kerja Win. kalo si tantemu itu ya dirumah. kakek suruh pulang semalem. ribet ditungguin terus" Win terkekeh mendengar jawaban kakeknya. Tipikal kakek sekali. Sangat tidak suka merepotkan orang lain.

"terus kakek mau ngomong apaan? serius amat kayaknya" tanya Win penasaran

"gaada. kakek cuman pengen kamu dateng." sekarang gantian si kakek yang cengengesan. Win mempoutkan bibirnya kesal. udah tua. banyak tingkah. untung udah dianggep kakek sendiri. kalo engga bisa-bisa Win jatohin nih kakek dari tempat tidur.

"bercanda Win. kakek mau nikahin kamu sama Bright"

"hah apa kek? kayaknya kuping Win bermasalah" kata Win sambil menggaruk-garuk telinganya yang tidak gatal

"kakek mau NIKAHIN kamu sama Bright! ga salah denger kok!" ulang kakek Bright dengan nada yang ditinggikan.

"HAH?!"

"hah heh hoh terus. masa responnya gini doang"

"kakek mah bercandanya ga seru. Win gasuka ah."

"kakek serius Win" melihat keseriusan dari wajah kakek bright, Win pun mendengarkan dengan seksama.
alasan kakek ingin menjodohkan ia dan Bright adalah karena dulu ia dan kakek Win sudah berjanji ingin menikahkan cucu mereka. sebenarnya bisa saja dibatalkan. tetapi, kakek sangat tidak menyukai Pam. Dan ia merasa jika umurnya tidak lama lagi. Dan diakhir hayatnya ia ingin melihat Win bahagia dengan Bright. Ia ingin membuat Win tersenyum. Sudah banyak penderitaan yang Win alami semenjak ibunya meninggal. Jadi ia tidak ingin Win bersedih lagi.

"hiks hiks. makasih kek." Win terus menangis begitu mendengar penjelasan kakek Bright. Ia terharu karena masih ada orang yang menyayangi nya dengan tulus apa adanya dan ingin ia bahagia.

"kakek udah ngomong ke om, tante sama Bright?" saat ini ia sudah berhenti menangis.

"sama om tante si udah. kalo ke Brightnya belom. takut dia nolak"
mendadak Win menjadi murung. ia ingat dengan semua perlakuan lembut Bright ke Pam. Bright memang memperlakukan Pam sama seperti pacar pacarnya sebelumnya. Hanya bedanya, kali ini mereka bertahan lebih lama. Tidak seperti gadis gadis sebelumnya. Bright juga sudah memutuskan untuk pensiun jadi playboy. Ia berencana serius dengan Pam. Jika mengingat itu, mustahil Bright akan menerimanya. terlebih lagi, Bright itu normal.

YES! I'M STILL LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang