4 (BW)

1.9K 188 5
                                    

Win berjalan menuju ruangan Alex begitu lukanya selesai diperban. Alex mendapatkan ruang VIP karena ia adalah seorang artis. Jika fansnya mendengar kabar ini, Win yakin rumah sakit ini akan ramai esok harinya.

Tok tok tok.

"masuk!"

Win membuka pintu kamar Alex. Ia melihat Alex sedang duduk dan memainkan ponselnya

"masih sakit phi???"

"tidak. Kau tahu kan kalau aku kuat hahaha" Win memukul lengan Alex kesal. Bisa bisanya Alex bercanda disituasi seperti ini. Apalagi tadi darah di dahi Alex cukup banyak. Ia bahkan pingsan dan menerima dua jahitan di dahinya.

"berhenti bercanda phi. Aku serius. Dan terimakasih phi. Terima kasih karena menolongku" Win menundukkan kepalanya sedih. Ia masih sedih dan takut kalau Alex kenapa napa karena menolong dirinya. Jika Alex terluka lebih parah, Win yakin ia tidak akan berhenti menyalahkan dirinya sendiri.

"hey. Angkat kepalamu Win. Kau tidak salah. Phi juga sudah baik baik saja. Lihat phi bahkan sudah bisa berlari jika kau mau" Win menangkap Alex yang hampir saja terjatuh. Kejatuhan lampu dan terkena pecahan kaca dibilang baik-baik saja? Win tidak habis pikir.

"PHI!!!!"

"oke oke. Phi sedikit pusing. Tapi phi tidak apa apa Win. Sungguh. Bagaimana lukamu?" tanya Alex. Berusaha mengalihkan pembicaraan

"aku baik-baik saja. Lihat" Win menunjukkan lukanya kepada Alex. Ia hanya mendapat luka kecil berkat Alex.

"phi sudah makan siang? Phi ingin apa? Akan Win bawakan"

"ehm.. phi sudah menelfon phi John untuk membawakan makanan. Phi mau Win temani phi disini sampai sore. Sebagai balas budi mungkin?" tanpa menunggu waktu lama, Win langsung menganggukkan kepalanya dengan cepat. Ia berpikir kalau Alex pasti kesepian. Lagipula ini juga untuk balas budi.

"baiklah. Tapi sebentar ya phi. Win mau nelfon kru yang masih ada dilokasi syuting untuk membereskan alat alatnya" Alex menganggukkan kepalanya paham. Win berjalan menjauh dari ruangan Alex dan menelfon Type untuk memberitaukan kepada semua orang kalau syuting akan ditunda sampai minggu depan.

"lama sekali win. Phi John bahkan sudah datang" Win hanya menggelengkan kepalanya saat melihat Alex sudah memangku berbagai makanan cepat saji yang dibeli phi John. Sedangkan phi John sedang menata makanan lainnya diatas meja rumah sakit.

"hanya 15 menit phi. Siang phi John"

"siang nong Win. Phi sudah membelikan makanan untukmu juga. Ayo makan" Win menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju John. Mereka makan siang bersama dengan tenang. Sesekali mereka juga bercanda dan tertawa bersama

"hoi lex. Phi pergi dulu ya. Ini sudah jam 3 sore. Nanti malam phi akan kesini lagi. Win. Phi titip Alex. Sampai nanti"

"hati hati dijalan phi." Ucap Alex dan Win bersamaan.

Setelah John meninggalkan ruangan Alex, Win dan Alex saling diam. Bingung ingin membicarakan apa.

"phi/win"

"kau duluan/phi duluan" mereka berdua menatap mata satu sama lain dan kemudian tertawa. Seandainya ia dan Bright bisa seperti ini. Lagi-lagi Win memikirkan Bright. Bisakah sehari saja Bright tidak muncul dipikirannya?!. Batin Win kesal

"phi tidak ngantuk?"

"tidak. Kau?"

"tidak juga"

"ehm... ingin bermain game?? Kau masih bermain game kan?" Win menganggukkan kepalanya. Dulu ia dan Alex selalu bermain game bersama disaat mereka menunggu giliran pemotretan mereka. Dengan kata lain, mereka juga menjadi dekat dengan game.

YES! I'M STILL LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang