3 (BW)

1.9K 170 3
                                    

Bright, Win, dan Pam kembali ke rumah Bright.  Win setuju dengan keputusan Bright untuk bercerai nantinya. Walau ia sempat kecewa dengan Bright yang tidak memikirkan perasaannya, ia juga harus sadar jika Bright tidak pernah menyukainya dan hanya menyukai Pam. Kebahagiaan Bright juga kebahagiaan untuknya. Oleh karena itu, Win tidak akan menahan Bright. Selama ia masih bisa mencintai Bright dalam diam, ia tidak masalah.

"kami setuju" ucap Bright 

"pilihan bagus Bright. Pernikahan kalian minggu depan. Kakek tidak ingin berlama lama"

"apa?! bagaimana dengan pekerjaan kami?"

"ya kek. Win sedang mempersiapkan series Win" 

sebagai pebisnis muda dan seorang produser film yang terkenal, terutama untuk Win yang sedang naik daun, mereka sedang dalam tahap sibuk. Dan jika disuruh menikah minggu depan, bagaimana dengan pekerjaan mereka?!

"ayah akan menggantikan Bright untuk bekerja dikantor. Dan untuk Win kau bisa mengambil cuti selama seminggu. Bilang pada ayah dan kakek jika mereka tidak mengijinkan" Win menghembuskan nafasnya pasrah saat mendengar perkataan ayah Bright. Semudah itu..... hahh..... sepertinya Win harus ijin malam ini juga.

"untuk rumah yang akan kalian tempati, kalian bisa tinggal diapartemen Win dulu sambil mencari rumah yang sesuai dengan selera kalian. Dan kakek tidak mau tau. Besok kalian harus pergi untuk mempersiapkan pernikahan kalian."

"ibu akan mendampingi kalian" sambung ibu Bright.
.
.
Enam hari ini Bright dan Win sangat sibuk sekali. Mulai dari membeli cincin, baju pengantin, tempat, undangan, souvernir, pindahan Bright, telfon dari teman-teman mereka dan pers dari berbagai saluran, serta pengalihan nama villa. Yup akhirnya vila tersebut sudah menjadi milik Win sepenuhnya. Dan akhirnya ia tidak perlu lagi mengikuti perintah dari Pam dan juga ibu tirinya. Selain itu, mereka juga memang tidak menyembunyikan pernikahan mereka karena kakek mereka yang meminta. Untuk apa disembunyikan jika akhirnya akan ketahuan juga. Itulah kata kakek Bright saat itu. Just info untuk kalian, Bright dan Pam sudah jarang berhubungan karena suruhan kakek Bright. Tidak mungkin kan jika saat pernikahan mereka nanti malah ada info jika salah satu mempelai pria ternyata sudah memiliki kekasih. Itu akan menghancurkan citra perusahaan Bright. Omong-omong, Bright sudah pindah ke apartemen Win sejak dua hari lalu. Besok adalah hari pernikahan mereka. Hari ini mereka pulang lebih cepat untuk beristirahat. 

"ingin makan apa phi?" tanya Win pada Bright yang sedang asik bermain game diponselnya.

"sesuatu yang berkuah Win" Win mengambil udon, tahu, dan daging dari kulkas dan segera menyiapkan makan malam untuk mereka.

"sudah jadi phii!" teriak Win agar Bright bisa mendengar suaranya. Tak lama, Bright datang dengan ponsel ditangannya.

"letakkan ponselmu saat makan. Fokus pada salah satunya phi. nanti kau tersedak" dengan cepat Bright menurut dan menaruh hpnya di meja makan.

"masakanmu... mirip dengan masakan Pam. sangat enak" tentu saja. Kan emang aku yang masak  si Pam mana bisa masak. Batin Win kesal. 

"hahaha masa iya? kebetulan aja kali" 

"iya kali ya"
Selesai makan, Win langsung mencuci piring. Sedangkan Bright memutuskan untuk tidur dikamar mereka. Setelah Bright pindah ke apartemen Win, mereka tidur bersama dikarenakan ibu Bright yang sempat menginap selama beberapa hari. Selain itu, kamar tersebut juga belum bersih sepenuhnya dan masih berisi banyak barang. Mungkin mereka akan membereskannya saat sudah tidak sibuk lagi... atau mungkin tidak???? entahlah kita lihat saja kedepannya....
.
.
Pernikahan mereka berlangsung sangat mewah. Banyak saudara, artis, model, pengusaha, produser, sutradara terkenal dan teman teman mereka yang datang. Saat ini, Bright dan  Win sedang berada dipanggung dengan posisi berhadapan.
"sekarang kalian sudah resmi menjadi suami dan istri. Silahkan cium pasangan kalian"
entah kenapa Win masih bisa mendengar detak jantungnya yang berbunyi dengan keras. Padahal saat ini, semua tamu undangan sedang berteriak dengan keras. Ciuman pertamanya dengan Bright. Win bisa merasakan tangan Bright di lehernya. Menarik wajahnya untuk mendekat satu sama lain. Merasakan nafas satu sama lain. Win memejamkan matanya ketika merasakan Bright menggenggam tangannya dengan erat. Seolah ingin membuat win tenang.  

YES! I'M STILL LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang