7 (BW)

2K 168 5
                                    

Baik Bright dan Win saling menjauh. ini sudah tiga hari mereka menginap di mansion utama. Dan sekarang mereka akan kembali keapartemen mereka bersama. Bright yang menjauh karena masih bingung dengan perasaannya, dan Win yang menjauh karena ingin melupakan Bright. tidak ada yang berbicara selama perjalanan. mereka sama sama menikmati kesunyian yang ada.
sesampainya di apartemen, Win segera membereskan apartemen mereka dibantu Bright. ditinggal hampir seminggu membuat apartemen mereka berdebu. mereka hanya berbicara saat butuh. jika tidak, mereka hanya akan diam dan membiarkan kesunyian hadir diantara mereka.
.
sore harinya, Win memutuskan untuk keluar bersama Alex. sementara Bright keluar bersama Pam.

"Bright... i miss you" Pam berlari kearah Bright dan memeluknya erat.

"hmm. ayo masuk. diluar dingin" mereka masuk kerumah Pam. Pam langsung membawa Bright kekamarnya. awalnya mereka hanya menonton film sambil berpelukan saja. tapi lama kelamaan, tangan Pam mula menyusuri tubuh Bright. seperti meminta lebih.

"Pam... ayo fokus kefilmnya" Bright menyingkirkan tangan Pam yang ada di pahanya

"kau tidak merindukanku? aku saja sangat merindukanmu" Pam mulai naik keatas pangkuan Bright. mencium bibir bright kasar.
Bright membalas lumatan Pam dengan agresif. mendorong Pam kesofa yang sedang mereka duduki.
Bright menyusuri leher Pam. meninggalkan beberapa jejak kemerahan. jika melihat jejak kemerahan dileher Pam. ia jadi teringat dengan ekspresi Win yang sangat mengg...

"ahh.... Bright" Bright berusaha fokus dengan Pam yang ada dibawahnya. meremas dada Pan, menyusuri dan menjilat semua area tubuh Pam. tapi... ia masih saja kepikiran Win. entah kenapa, ia merasa hambar. dan yang lebih parahnya lagi, juniornya tidak bereaksi.

"maaf Pam aku sedang tidak bernafsu. aku pulang dulu" tanpa banyak bicara Bright meninggalkan Pam yang belum mengenakan bajunya.

Bright melajukan mobilnya menuju apartemennya.
Bright sampai didepan pintu apartemen bersamaan dengan Win yang sedang membawa buket bunga.

"loh phi tidak menginap?" tanya Win kaget karena melihat Bright disini. padahal biasanya Bright suka menginap.

"tidak. kau sendiri? dapat darimana bunganya?"

"ooh ini dari phi Alex ehehe"Win menjawab pertanyaan Bright sambil tersipu malu. entah kenapa Bright menjadi panas.

"minggir. phi mau masuk" Bright sedikit menyenggol bunga yang dipegang Win.  berharap supaya bunganya jatuh. tapi nyatanya bunganya tidak jatuh karena Win memegangnya dengan erat.

"phi sudah makan malam?" tanya Win. ia hanya basa basi saja. karena wajah Bright seperti orang marah. jadi Win hanya ingin mencairkan sedikit suasana. Bright hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. jika diingat ingat, ia hanya memakan kue dirumah Pam. dan sekarang ia merasa lapar.

"mau dimasakkan sesuatu?"

"hem. mau"

"ingin apa phi?"

"apapun yang kau buat" Win mengangguk paham. ia meletakkan bunga yang diberikan Alex diatas meja dan berjalan menuju dapur.
Bright memandangi bunga yang ada didepannya. bunga dari Alex ya.....  Bright tersenyum licik. ia menghidupkan tv dengan volume besar. kemudian menjatuhkan buket tersebut dan menginjak nginjaknya. licik sekali. tapi apa boleh buat. Bright sangat kesal. setelah puas, ia menaruh kembali buket itu diatas meja.

"phi kecilkan volumenya. sudah malam" teriak Win dari arah dapur.

"iya Win!"

15 menit kemudian Win kembali dengan piring berisi nasi goreng ditangannya.

"loh bunga Win kok rusak? phi rusakkin ya?"

"engga kok. tadi cuman jatuh terus langsung rusak kayak gitu. bunganya murahan kali" Bright menjawab dengan santai. ia mengambil piring berisi nasi goreng dari tangan Win dan memakannya dengan nikmat.

YES! I'M STILL LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang