Sudah vote? ☺
"JAKEEE!"
Suara teriakan cewek-cewek memenuhi tribun. Mereka tak henti-henti nya menjerit bahkan memekik kencang hanya karna terpukau dengan pesona pria yang saat ini tengah menggiring bola ke dalam gawang musuh.
Dia, Jake Shim.
"Jess, liat deh. Bucin nya Jake banyak banget, lo ga risih apa?" tanya Chaca.
"Ngga, biasa aja." jawab Jesslyn singkat.
Ya mau bagaimana lagi? Pemandangan kaya gini sudah biasa Jesslyn liat. Namanya juga punya pacar famous jadi harus siap mental menjaga hati supaya ga cepat patah.
Terlebih lagi Jake ketua futsal di tim nya.
Pertandingan di selesai kan dengan perolehan skor 2-5.
Tentu aja tim nya Jake yang menang.
Kini di lapangan banyak sekali cewek-cewek berlarian mendekati tim nya Jake sambil membawa sebotol air mineral.
Disana juga Jake keliatan ramah banget, dia tersenyum ke siapa saja.
Itu yang merupakan daya tarik utama dari seorang Jake. Dan itu alasan kenapa Jesslyn bertahan sejauh ini menjalin hubungan bersama Jake.
Karna Jesslyn suka dengan senyuman Jake.
Senyuman hangat pria itu sangat mirip sama almarhum Papa nya.
Setiap kali Jesslyn liat Jake tersenyum, maka Jesslyn akan selalu ingat sama wajah Papa nya.
"Jess, itu cewek dari kelas 11 IPS 4 lagi-lagi ngedeketin Jake." tunjuk Chaca.
Thesa, cewek yang di maksud Chaca memang tengah memeluk lengan kanan Jake. Thesa juga yang barusan memberi Jake air mineral.
"Kok lo diam aja? Ayo susul ke bawah, lo tarik si Jake dari Thesa."
"Gausa Cha. Biarin aja."
Chaca melongo. Kok bisa-bisa nya Jesslyn sesantai itu ngeliat pacarnya sendiri berduaan sama cewek lain.
Jesslyn berdiri dari kursi tribun, lalu meninggalkan tempat itu begitu saja. Chaca memanggil Jesslyn beberapa kali.
"Tungguin."
Jake menoleh keatas, ujung mata nya menangkap punggung Jesslyn yang baru saja meninggalkan tribun.
Pacarnya itu pasti tadi menonton pertandingan nya.
"Jake, istirahat ini makan sama aku ya?" ucap Thesa.
Ingin sekali Jake menolak tawaran dari Thesa, tapi jika di tolak takutnya gadis ini malah sakit hati lagi.
Dengan terpaksa Jake mengangguk.
"Lo duluan aja ke kantin, nanti gue nyusul."
Thesa memekik girang. "Oke."
"Jake ayo, salin baju."
Jay datang bersama Sunghoon. Mereka berdua mendelik tidak suka pada Thesa.
"Ngapain siluman jenglot ada disini?" tanya Jay menyindir.
"Jaga mulut lo ya." sulut Thesa tidak terima.
Enak saja, setiap hari Thesa rutin merawat kulit badan dan wajah lalu tiba-tiba cowok ini bilang diri nya siluman. Belum liat cewek ngamuk ya?
"Udahlah." Sunghoon meninggalkan lapangan duluan.
Kemudian di susul Jay yang pergi sambil lempar jari tengah pada Thesa.
Dari dulu hubungan Jay dan Thesa memang ga pernah akur.
"Gue mau salin."
"Sampai jumpa di kantin, Jake."
•••••
Jake mengintip jendela, melihat-lihat siapa saja yang ada di dalam kelas tersebut. Matanya berbinar begitu melihat Jesslyn sedang duduk sambil membaca sebuah buku.
Buru-buru Jake masuk ke dalam 11 IPA 1 yang merupakan kelasnya Jesslyn.
Disana Jake langsung duduk di kursi, tepat berhadap-hadapan sama Jesslyn.
Jesslyn mendelik sebentar lewat ekor matanya, lalu kembali membaca novel.
"Tadi kamu liat aku tandingkan?" tanya Jake.
"Iya, liat."
"Gimana keren ga?" Jake menaik turunkan alisnya.
"Biasa aja." jawab Jesslyn singkat.
"Kok biasa aja? Cewek lain bilang aku keren padahal."
Jesslyn menutup novelnya. "Itu cewek lain. Jangan sama-samain aku dengan mereka."
"Iya ngga kok." balas Jake cepat. "Jesslyn kan pacarnya Jake, jadi sudah jelas beda dari yang lain."
Untung saja Jake udah tau seratus persen karakter dari Jesslyn. Aneh banget, dari dulu Jesslyn paling ga suka di sama-samain dengan cewek lain. Jesslyn akan sangat marah kalo Jake sampai mengatakan hal itu padanya.
"Kamu udah makan Jess?" tanya Jake lagi.
"Belum."
Lagian bel istirahat baru berbunyi lima menit yang lalu. Pasti kantin masih penuh, Jesslyn harus menunggu beberapa menit dulu supaya ga begitu ramai.
"Yauda ke kantin ayo." Jake berdiri. Tangannya menggenggam Jesslyn untuk mengajaknya ke kantin sekarang juga.
"Kamu juga makan di kantin?" tanya Jesslyn.
Yang Jesslyn tau, Jake memang jarang banget makan di kantin. Soalnya cowok itu lebih sering menyuruh adik kelas membelikan makanan dan diantar ke rooftop. Tempat andalan Jake dan kedua temannya.
"Iya, tadi Thesa nawarin buat makan bareng."
Langkah kaki Jesslyn berhenti,
"Kenapa?" Jake bingungkan.
"Gue ga jadi ke kantin."
Dahi Jake berkerut. "Lah, tadi katanya belum makan?"
Jesslyn melepaskan tautan dari tangan Jake. "Gue ke kelas."
"Jess." panggil Jake.
Tapi Jesslyn sama sekali ga menoleh ke belakang. Mengabaikan Jake yang terus-terusan memanggil namanya.
Jake, kamu tau?
Sebenernya Jesslyn merasakan sakit.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNFLOWER • Jake Shim || Enhypen
Teen Fiction"𝑲𝒂𝒎𝒖 𝒄𝒂𝒏𝒕𝒊𝒌, 𝒌𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂 𝒎𝒂𝒕𝒂𝒉𝒂𝒓𝒊" Wrn. 17, bahasa kasar 📜11 November 2020 Rank; #4 in jakeshim [090121] #1 in jakeshim [140121] 💕 #2 in jake [230221] 𝐈𝐬𝐦𝐢𝐭𝐬𝐠, 𝟐𝟎𝟐𝟎