Adara Graceva

266 47 18
                                    

"Rasa takut yang selalu hadir saat melihatmu, entah kenapa aku tidak mengerti." - Adara Graceva.

"KEYLAAAAAAA!!!." suara itu meleking keras di koridor sekolah, perempuan dengan rambut pirang itu menatap teman nya murka. Sedangkan yang di tatap hanya mengeluarkan cengiran tidak bersalahnya. "Raa, sumpah gua gak sengaja Ra asli tadi tuh gua lag-." Aluna langsung diam saat melihat Adara yang hampir menangis. Ya, perempuan yang mempunyai suara nyaring itu adalah Adara Graceva, saat ini dia sedang meratapi baju nya yang kotor karena tinta pulpen, dan itu semua adalah perbuatan Keyla Tsabita salah satu sahabat Adara, perempuan itu tadi menyuruhnya melihat apakah pulpen yang Keyla tiup mengeluarkan tinta atau tidak, dan betapa histerisnya Adara saat pulpen itu malah menyemprotnya, perempuan itu sudah murka dengan Keyla.

"Raa, Adara kan baik hati dan tidak sombong, maafin Keyla yaaa, tadi gua gatau kalo bakal nyemprot gitu Ra sumpah gua." keyla memasang muka melas nya agar hati kecil Adara memafkannya.

"Key astaga, lu tau kan hari ini giliran gua bacain puisi. Dan itu di depan anak XII IPA 3, di kelas itu kan ada anak-anak Graventas!. OMEGOT KEY GUA HARUS GIAMANA?!." Adara benar-benar histeris, tujuannya berpakaian rapi hari ini karna akan membaca puisi di depan anak Graventas, kan bisa aja anak Graventas bakal angkat dia jadi bagian mereka.

"Ra pleass Ra kuping gua udah ga sanggup denger suara nenek gayung dari mulut mungil lu itu Ra." ucap Keyla setengah menghina dan memuji.

"Kesel tau ga gua sama lu, gua sengaja rapi hari ini tuh biar anak Graventas bisa mikir dua kali buat mungut gua. Eh sekarang malah gagal gara-gara baju gua begini, ini mah ngelirik aja ogah." Adara sudah ingin menangis saja sekeras mungkin. Adara Graceva memang sangat ingin menjadi bagian dari Graventas, walaupun dia tau sampai kapan pun Graventas tidak akan pernah memilih anak perempuan.

"Weh curut betina, disini lu bedua ternyata gua ama Aluna nyari lu ke WC tau ga eh malah lesbian disini." ucap Shelsea sambil ngos-ngosan.

"Dih tadi kan kita ke toilet karena lu mau bab Se, bukan buat nyari Adara sama Keyla." Aluna mengoreksi.

"Pantat lu itu emang baperan banget Se. Gua kadang mikir kalo lu lagi sama Revo pasti dia yang bakalan repot kalo tiba-tiba lu mau bab." ucap Adara sambil mikir.

"Elah lu pake dipikirin, udah pasti ni bocah langsung ditinggal sama Revo, mana mau dia ngurus." ucap Keyla ceplos.

"Astaga tobat Key mulut lu udah kayak tetangga gua aja, Revo tuh sayang pake banget ke gua jadi pasti dia ga bakal begitu." ucap Shelsea dengan bangga. Shelsea Amora yan biasa dipanggil Sea adalah pacar dari Revo Argian cowok yang terbilang susah bicara dengan perempuan, tapi dengan Sea Revo bertekuk lutut, bucin parah pokonya.

"Udah ah jangan ribut, lu kenapa Ra kok baju lu kotor gitu?." tanya Aluna.

"Nih gara-gara curut betina kesayangan Sea." jawab Adara males.

"HEH ENAK AJA GAK SAYANG GUA SAMA CURUT BETINA RA." teriak Sea tidak terima.

"Mana mau juga gua di sayang sama lu." ucap Keyla, anak itu malah takut sama Adara, sepertinya Adara beneran marah sama dia. "Hmm Raaa, lu ga beneran marah kan sama gua, sumpah demi ayam nya pak Betot gua gak tau bakal nyemprot." ucap Keyla sambil meringis.

"Udah-udah jangan berantem, sekarang gini aja Adara pake baju gua sementara, gua nanti tunggu di UKS, pala gua udah mulai pusing soalnya." final Aluna.

"SERIUS LUN? AAAAA GUA SAYANG ALUNA CARROLINE." ucapnyaa berteriak, sambil memeluk Aluna.

"Iya iya gak usah pake teriak Ra, dah ah ayo pala gua udah pusing banget nih." Aluna meninggalkan teman-temannya dan menuju toilet, dia sudah tidak kuat bisa-bisa dia pingsan. Aluna Carroline perempuan paling kalem diantara ketiga sahabatnya, Aluna memang mempunyai penyakit yang tidak diketahui teman-temannya, perempuan itu mecoba menyembunyikan penyakitnya, dia tidak mau teman-temannya khawatir.

Sementara itu Adara, Keyla, dan Sea mengikuti nya dari belakang jaga-jaga takut perempuan berkulit putih terang itu pingsan.

***

Sekarang mereka ber-empat sudah berada di toilet, Adara juga sudah memakai baju Aluna begitu pun dengan Aluna. Tapi secara tidak terduga Aluna pingsan yang membuat ke tiga nya berteriak histeris, Sea langsung menguncang tubuh Aluna. "Aluna bangun Lun, OMEGOT Ra Key badan nya Aluna panas banget, giamana nih." Sea langsung panik, pikirannya sudah sangat kacau melihat temannya seperti ini. Terakhir kali Aluna pingsan dia hampir koma, untungnya saat itu ada Axval yang entah bagaimana bisa membuat Aluna sadar, kadang ketiganya berpikir Axval ini dukun atau apa hanya dengan menyentuh dan ada di samping Aluna saja bisa membuat Aluna sembuh. Padahal hubungan Aluna dan Axval memang tidak baik-baik saja, tapi tetap Axval adalah obat untuk segala rasa sakit yang ada pada Aluna.

"Aduh gimana nih, otak gua mentok sumpah." Keyla malah ikutan panik.

"Udah tenang jangan panik, gua ga punya pilihan lain selain..." Adara diam sebentar, dia ragu tapi harus, walau dia tau Aluna akan marah, tapi Adara tetap harus melakukanya. "Panggil Axval." ucapnya mantap, Sea dan Keyla langsung saling tatap.

"Lu udah gila Ra, Aluna bakalan marah banget, dia udah peringatin kita kalau dia sakit jangan panggil Axvel." ucap Sea mengingatkan.

"Iya Aluna pasti bakalan marah."

"Oke gua tau ini salah, tapi ini juga benar, Aluna cuma bisa sembuh kalau ada Axval didekat dia. Masalah marah atau kecewa nya dia itu urusan nanti, sekarang yang terpenting dia sadar." final Adara. "Sea bantu gua, panggil Axval sekarang biar gua sama Keyla yang bawa Aluna ke UKS." titahnya pada Sea.

Sea langsung berlari menuju kelas XII 3, kelas nya anak inti Graventas.

***

Ini sudah satu jam pelajaran dari kejadian Aluna pingsan, gadis itu sudah diurus Axval, sudah aman jika Aluna sudah bersama Axval.

"Key Se, kok gua deg-degan ya anjay, ihh gua takut sama sekali ga dilirik sama sama anak Graventas apalagi sama Regal gatau kenapa gua takut sama dia." badan Adara sudah panas dingin apalagi hari ini ada ketua Graventas yang nyatanya selalu dia hindari. Ya Adara Graceva menyukai Regal sudah dari lama, pada saat dia membaca puisi saat upacara tepatnya, Regal saat itu menghina puisinya di depan seluruh murid dan guru-guru, dan sialnya Adara malah jadi suka. Adara selalu menghindar dari cowok itu, dia berusaha tidak hadir di depan mata laki-laki itu, dia takut pada Regal. Dia sering melihat Regal, jelas sering Adara adalah ketua chers mana mungkin tidak sering berpapasan dengan Regal, tapi dia selalu berpura-pura buta, dia tidak mau rasa sukanya pada Regal malah menjadi-jadi. dan hari ini dia akan membaca puisi di depan Regal lagi. Adara mau tau apakah Regal tertarik atau tidak, atau penghinaan yang akan dia dengar seperti dulu.

"Udah positif aja Ra." Sea berusaha meneangkan Adara.

"Ra denger ya, Graventas mungkin bakal ngelirik lu, tapi ga bakalan lu di terima Ra, apalagi Regal dia gak bakal nerima lu, tau sendiri kan lu kalo sama cewek tuh anak gak pernah alus." Keyla memperingati. Adara terdiam dia sadar ke inginan nya untuk menjadi bagian dari Graventas gak akan tercapai.

Benar kata Keyla, anak-anak Graventas yang lain mungkin akan meliriknya, tapi tidak Untuk Regal Davilan cowok itu tidak akan melirikny sedikit pun.


haii, giamana hari rabu nya? yang lagi belajar online tetap semangat ya, emang ga enak tapi harus.

sorry kalo ceritanya tambah gaje gyus.

HAPPY READING!!! dan jangan lupa vote biar aku tambah semangat.

REGAL [Graventas]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang