09

793 140 3
                                    

BTS MASUK NOMINASI GRAMMY!!! OHMYYYY!!!

•••••

Jihyo terbangun karena merasakan kram perut. Ini biasanya terjadi saat dirinya hendak mendapatkan tamu bulanan.

Tidak terlalu parah, tetapi biasanya berlangsung selama beberapa jam. Jihyo biasanya menidurkan dirinya untuk menghindari rasa sakit, tetapi ia teringat janjinya terhadap Daniel.

Untuk menebus kencan minggu lalu, Jihyo berinisiatif untuk mengajak Daniel ke bioskop. Kebetulan ada film jenis sci-fi yang keluar. Ia langsung menghubungi Daniel untuk menanyakan hari ini.

Setelah mendapatkan balasan bahwa Daniel sedang bersiap-siap, Jihyo pun berdiri dan langsung melesat menuju kamar mandi.

Ternyata kramnya hanya sesaat, lumayan berbeda.

Saat ia hendak mandi, lidahnya berdecak. "Tumben cepat sekali, apa siklusnya maju?" herannya.

Tanpa pikir panjang ia langsung menghiraukannya dan lanjut mandi.

Daniel serta film itu menunggu dirinya.

Pukul 1 siang, Daniel datang dengan terburu - buru, keduanya memilih untuk berangkat sendiri - sendiri dan kebetulan Jihyo sampai duluan karena jarak antar mall serta apartmentnya tidak terlalu jauh.

Daniel menarik nafas satu satu, ia terengah sambil melihat kearah Jihyo. "Maaf uh, aku terlambat, tadi macet." ujarnya dengan kalimat terpatah - patah.

"Tak apa, lagipula masih ada waktu 20 menit lagi sebelum pintu studio dibuka Daniel. Aku sudah memesankan tiket." ujar Jihyo sembari mengeluarkan 2 potong tiket dan memperlihatkannya pada Daniel.

"Karena kau sudah membeli tiket, bagaimana jika aku yang membeli popcorn untuk di dalam?" usul Daniel.

"Baiklah, tapi kau bisa gunakan ini. Lumayan bukan?" Jihyo mengulurkan beberapa voucher diskon.

"Jenius!" ujar Daniel yang langsung berjalan menuju section makanan dan membelinya menggunakan voucher diskon yang Jihyo berikan

Daniel kembali dengan menenteng bucket popcorn yang isinya sangat banyak, dan dilengkapi minuman soda. Daniel juga membeli tambahan snack lainnya. Jihyo yang melihat Daniel kesusahan pun malah tertawa kecil sebelum memutuskan untuk membantunya.

"Banyak sekali makanan yang kau beli, apa akan habis semua?" tanya Jihyo.

Daniel mengangkat bahunya. "Aku yakin habis, tidak mungkin aku membeli makanan yang aku tidak sukai bukan? Ditambah aku yakin kau akan membantuku untuk menghabiskannya."

"Ah benar juga! Kebetulan aku juga sangat lapar." keluh Jihyo.

"Kalau begitu, ambillah makanan yang kau sukai." Daniel menyodorkan gendongan tangannya.

Jihyo mengambil popcorn manis, nachos, kebab, serta lemon tea. "Sisanya kita makan bersama ya?" tawar Jihyo diangguki Daniel.

Keduanya berjalan menuju studio karena sebentar lagi film akan dimulai. Jihyo berjalan duluan sekalian mencari nomor duduk mereka, karena ini penayangan pertama, sehingga studio terbilang penuh. Beruntung Jihyo mendapatkan tempat duduk strategis.

"C 9!" serunya.

"Aku duduk di bagian luar boleh Hyo? Biar mudah jika ingin ke toilet." Jihyo mengangguk. Ia masuk duluan, diikuti Daniel yang duduk di sebelahnya.

Jihyo maupun Daniel memilih untuk diam sembari mulut yang sibuk mengunyah. Sesekali tertawa melihat adegan, sesekali serius.

"Kukira sisa makanan akan dibagi dua, ternyata...." goda Daniel. Jihyo sontak memukul pelan bahu Daniel.

Hell in HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang