1

1.6K 147 14
                                    

Original fiction
Jangan pernah mengcopy cerita ini

-Hanya mengambil karakter dari anime Naruto

-Copyright: Masashi Kishimoto

-Sasuhina fanfiction

-Rate: T+

-Hurt, Romance, marriage life

-Twoshot

-7k+ word

New Story by Yoshirada Ken

Semoga kalian suka, selamat membacaaa....
--------------------------------------------------------------

Di ruang kamar berukuran sedang itu ada sepasang manusia yang mengisinya.

"Kau tak bisa tidur?" tanya seorang pria berumur 28 tahun yang baru saja membaringkan tubuhnya di atas kasur.

Dia memiringkan tubuhnya ke arah seorang wanita yang menutupi hampir seluruh tubuhnya dengan selimut, hanya menyisakan kepalanya saja. Sudah hampir 5 tahun dia tak tidur di ranjangnya ini, karena sejak bekerja dia memutuskan menyewa apartemen.

Orang yang diajak bicara pun perlahan membuka kedua matanya, hal pertama yang dia lihat adalah langit-langit kamar berwarna krem.

"Ini pertama kalinya aku menginap di kediaman Uchiha," gumamnya masih menatap langit-langit kamar berukuran sedang itu.

"Dulu, saat kau pindah ke tempatku juga tak bisa tidur, bukan? Apa itu kebiasaanmu jika menginap di tempat asing?" balas sang pria.

"Hum, aku bahkan bisa tidur nyenyak setelah satu minggu pindah."

"Itu pasti menyiksa dirimu."

"Sedikit."

Ya, bahkan saat menginap di hotel atau penginapan tradisional pun dia tidak akan tidur, kecuali jika sangat kelelahan.

"Aku cukup terkejut," gumam sang wanita setelah mereka diam cukup lama.

"Hn?" Pria itu tidak mengerti dengan ucapan lawan bicaranya.

"Kau..." ucapnya sambil menolehkan kepalanya ke arah pria itu yang bisa dibilang adalah suaminya.

"Aku?" tanyanya meyakinkan.

"Hum, ibu bilang saat kau kecil sering didandani seperti perempuan, dia juga menunjukan fotomu padaku. Ibu sempat menawari salah satu fotomu tapi aku menolaknya. Ya... bagaimana pun juga kau benar-benar cantik," balasnya sedikit tersenyum mengingat foto-foto masa kecil suaminya.

"Berhentilah mengejekku," ucapnya tak suka.

"Aku tak mengejekmu, aku mengatakan yang sebenarnya."

Cup....

"Itu tetap saja mengejekku, Hinata. Aku ini seorang pria," bisiknya dengan suara berat setelah mencuri satu ciuman dari istrinya.

"Apa yang kau lakukan?" balasnya mencoba setenang mungkin sambil mendorong tubuh pria itu untuk kembali berbaring.

Sedangkan yang didorong hanya terkekeh pelan dengan respon lawannya.

"Apa kau lelah?" Dia membalasnya dengan pertanyaan.

"Hum?" Lelah apa? Lelah dengan hari ini? pekerjaan? atau hubungan mereka?

"Aku tak menyangka jika pernikahan ini sudah berjalan hampir 2 tahun," ucapnya memperjelas.

"Ah... sudah selama itu ya," balas Hinata sedikit terkejut.

Ya, bisa dibilang pernikahan mereka adalah hasil dari perjodohan. Bukan... bukan karena bisnis, keluarga mereka tak sekaya itu, hanya perjodohan biasa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya, tidak ada paksaan. Jika menerima ya syukur, jika tidak maka masing-masing orang tua mereka bisa menjodohkannya dengan yang lain. Simple!

Sebuah PenegasanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang