Marriage? why not

pertemuan pertama

10 hari setelah ketemu mbak nisa pas di ta'lim itu. Hari ini ya hari ini aku bertemu dengan Fatih. Yang ngajuin taaruf denganku.

Jangan ditanya bagaimana perasaanku? Serius jaauuuuhhhh lebih deg degan daripda kpas dulu pacaran dan mau ketemu ama dia. Super nervous dan semalaman aku tidak bisa tidur.

Beberapa malam ini aku terus melakukan Istiqarah agar diberi kemantaban Allah.

Pertemuan pertama kami di jadwalkan di Masjid Al-Furqon jam 10 pagi.

Jam 8 aku sudah bersiap takutnya nanti kalau mbak nisa jemput awal kan nggak enak beliau udah mau nganter aku eh harus nunggu.

***

Jam 9.30..

''You got a massages'' dering nada handphoneku berbunyi pertanda ada SMS. Cepat ku raih handphone.

''Dek ane di depan.. ayo berangkat..:-)''

''Iya mbak., ane segera turun''

Segera ku ambil tasku dan bergegas turun.

Loh mana motor mbak nisa.. kok nggak ada?

''Dek sini'' ku dengar suara mbak nisa dari seberang sana,  ternyata diantar sama suami mbak nisa pake mobil. Aduh kok sampe dianter suami mbak nisa segala kan aku jadi nggak enak.

''Eh iya mbak''

Akupun menyebrang jalan dan menghampiri mbak nisa lalu aku duduk di jok tengah mobil.

''Oh iya dek lupa tadi nggak kasih tau biar kamu nggak bawa helm'' saking nervousnya aku lupa sampe kalo dari tadi aku masih bawa2 helm dan gak aku balikin padahal udah tau aku bakal naik mobil.

''Ah gak apa apa mbak. Kok tumben mas Rasyid anter?'' Karena jarang banget looo mbak nisa ini di anter.

Ku lihat dari kaca spion depan mas Rasyid hanya tersenyum.

''Iya dek, jadi gini murobbinya akh Fatih kemarin baru ngabarin kalau ada urusan mendadak, harus pulang ke mertuanya dan minta Mas Rasyid jadi pendamping buat Ikhwannya buat ketemu sama anti''

''Oh begitu mbak'' aduhh langsung malu rasanya. Pasti mbak nisa udah banyak cerita tentang kelakuanku ke Mas Rasyid.

***

Aku masuk masjid lewat pintu yang khusus untuk wanita. Ku dengar ada yan g melantunkan ayat Al Quran sunn gguh merdu. Jangan jangan itu dia

Lalu lantunan ayat suci itu berhenti

''Assalamu'alaykum akhi'' terdengar suara di seberang sana. Yang ku tau pasti bukan suara mas Rasyid.

''Wa'alaykumsalam ..wih sudah datang duluan saja antum ini semangat sekali'' jawab mas Rasyid, dan dengan terkekeh.

''Haha antum bisa saja'' jawab ikhwan itu.'

Berarti benar itu Ikhwannya yang akan taaruf denganku. Oh suaranya membaca Al Quran bagus sekali. Dan humoris juga nggak kaku banget, buktinya masih saja ketawa ketawa sama mas Rasyid. Padahal aku disini nervous bukan main.

Kini aku dan mbak nisa duduk dipisah hijab dengan mas Rasyid dan Mas Fatih. Jadi sama sekali kita tak saling lihat , ini buat menjaga kita gak zina mata atau hati. Karena di proses ini masih belum pasti juga. Dan biar gak gitu canggung juga.

''Bagaimana bisa kita mulai?'' Suara mas fatih dibalik hijab.

Mbak nisa langsung menatapku seakan minta jawaban dari pertanyaan mas rasyid.

''Iya''sahutku lirih.

''Silahkan Dek Ayla dan Dek Fatih saling menanyakan hal yang ingin di tanyakan''

Serius grogi sekali. Canggung rasanya. Dan kami mungkin sekitar 5 menit kami hanya diam. Dan mulailah dia menanyakan pertanyaan setelah mas rasyid memancing kami.

Kamipun bertanya mengenai keadaan keluarga, bagaimana visi misi pernikahan, bagaimana rancangan kehidupan setelah menikah. Sampai akhirnya Adzan Dhuhur berkumandang. Kami menyudahi acara taaruf hari ini.

Setelah selesai shalat, aku keluar dengan mbak nisa dan menunggu Mas Rasyid keluar , kami duduk di emperan masjid. Kami ngobrol sekedarnya dan lebih banyak mbak nisa ngasih nasehat nasehat mengenai pernikahan.

'' Ayo dek itu mas Rasyid sudah keluar'' akupun langsung menoleh ke arah mas Rasyid. Dan dia ternyata bersamaseorang laki laki dan mereka berbincang. Dan aku kenal kalau itu mas Fatih. Wah ternyata dia tinggi, tegap badannya, dan enggak kurus banget dan enggak gendut, biasa saja tapi cenderung kurus. Segera ku tundukkan pandanganku.

Mas Rasyid masuk mobil duluan, aku dan mbak nisa menunggu di samping pintu mobil menunggu pintunya bisa di buka. Dan sebelum dan mbak nisa masuk mobil, mbak Nisa berpamitan dengan Mas Fatih yang agak jauh di samping mobil mengantar kami pergi.

''Akh. Duluan ya. Assalamu'alaykum'' ujar mbak Nisa.

Dan aku hanya menatapnya dan tersenyum

''Iya hati2 ..Wa'alaykumsalam'' lalu dia tersenyum ke aku.

Garis bawahi dia tersenyum ke aku...sunguh senyumnya itu manis sekali . Bawaanya juga tenang. Ah semkin leleh aja aku dengan dia.

***

Baru ku tahu, kalau dia memang sudah tau aku semenjak aku ikut di ta'lim . Ya memang pas itu acaranya anak Fakultas Kedokteran. Dan dia bilang kalau saat ini dia entah kenapa tertarik padaku. Lalu dia mulai mencari tau siapa aku.

Ahh senangnya aku...

Tapi harus sadar kan belom pasti..masih belom ke orang tua juga..