rencana perjodohan

28 1 0
                                    

        Setelah mengetahui rencana ayah anass yang jelas-jelas tidak mungkin dia terima mengingat mas pram telah menentukan pilihannya untuk mengakhiri hubungan mereka. Rhea masih mencoba menahan diri .berusaha mencerna segala proses yang harus dan akan dia lakukan. Memikirkan matang-matang langkah apa yang sebaiknya dilakukan mengingat keadaannya tidaklah memungkinkan memberi tahu mas pram kabar yang didengarnya tersebut, alih-alih tak ingin mengganggu hubungan mas pram dan lifah. Dirinya hanya berusaha menjaga hatinya agar tak kembali mengenyam pedasnya penolakan. Aiishh! Kenapa jadi paranoid ? Bukan dirinya yang menginginkan perjodohan ini. Bukan juga dia ingin mas pram menerima perjodohan ini. Tapi ayahnya, Ayah annas dan orang tua mas pram.

      Rhea bukan berusaha menjadi seorang anak durhaka. Jauh sedalam samudra dia akan ikhlas menerima perjodohan yang ditawarkan ayahnya dengan siapapun calonnya. Entah dia kenal maupun orang asing yang harus dia selami kepribadiaanya. Niatnya hanya ingin berbakti kepada ayahnya. Berbakti dengan berusaha mencari kebahagiaan atas pilihan ayahnya. Sungguh, rhea akan menerimanya tanpa perlu berfikir mengenai hatinya nanti.hati dapat ia tata nanti. Kecocokan maupun kenyamanan akan berusaha ia pelajari seiring berjalannya waktu. Tapi cinta.Bukan perkara dimana dia akan menempatkan hatinya tapi apakah orang itu juga akan menempatkan posisinya sama seperti dirinya ? Belajar dan mau ???

   Sejauh dia berpikir akan menolak perjodohan ini sejauh itu pula dia berpikir menerimnya. Ayah adalah prioritas, egois memang. Meski kebahagian belum tentu dapat ia peroleh dengan memaksakan pertalian namun itu adalah resiko untuk mencari ridho dari ayah annas.namun jika dia menolak perjodohan ini ayah kecewa sudah barang tentu. Mungkin ayah akan diam saja mengingat betapa pengertiannya pria itu terhadap keputusan yang dia ambil selama ini. Tapi jauh di dalam hati pria itu pasti menyimpan penyesalan karena gagal mengarahkan dirinya pada jalur yang seharusnya rhea tempuh. Bukan hanya kecewa yang harus beliau telan tapi malu dan sakit hati pasti menelisik dalam sudut terpencil jiwanya.karena itu, menerima perjodohan ini dia rasa adalah salah satu cara benar berbakti kepada ayahnya, terlepas siapapun pria itu dan Jika pria itu adalah mas pram berarti itu adalah bonus yang akan dia terima jika menjalani perjodohan ini. Karena pria itu yang kini mengisi setiap relung dalam setiap sudut kalbunya saat ini, seperti air yang meresap dalam setiap inchi samudra.

     Tiga minggu sudah ayah belum bertanya mengenai jawaban atas permintaan yang beliau sampaikan malam itu. Tiga minggu yang dia pergunakan untuk terus berfikir langkah apa yang sebaiknya dia tempuh untuk mengatakan kesediaanya menjalani perjodohan ini kepada mas pram. Hingga keputusan final dia ambil yakni mereka harus berbicara langsung antara dua orang dewasa agar ganjalan di sudut sudut batinnya dapat segera terpelanting keluar dan menyisakan kelegaan. Dan di sinilah dirinya sekarang bediri di depan ruang kerja mas pram.gugup .tangan kiri  mendekap dada dan tangan kanannya siap mengetuk pintu di hadapannya namun,,,

"Seenggaknya wanita itu harus ,,,,,,mengerti aku ini . aku tidak ingin dia terjebak dalam pernikahan yang belum tentu mejanjikan kebahagiaan" suara mas pram menggema dari dalam.

Deg!

'Pernikahan ? Siapa? Diakah ?Apa itu berarti dia sudah tahu mengenai perjodohan ini ?' batin rhea yang kini telah berbalik badan memunggungi dinding disamping pintu yang hendak diketuknya tadi.

Dadanya bergemuruh dan nafasnya tiba-tiba terasa pendek pendek .kenapa oksigen serasa menipis untuk masuk keparu-parunya

    "Tapi dia pilihan orang tuamu, tentu saja ini pilihan terbaik buat kamu " suara lifah terdengar,

' apa mereka sedang berdiskusi mengenai aku ?'
" justru karena itu, aku gak mau fah, aku gak kenal dia, gak tahu kepribadiannya.apa aku bisa hidup dengan orang yang bahkan aku belum tahu seperti apa dan siapa dia"

Matanya membulat,ternyata benar pebicaraan mereka mengenai perjodohan ini dan tentang dirinya.

" apa kalian bekum pernah bertemu ? Maksudku apa ayahmu belum mempertemukan kamu sama dia "
"Belum"
"...."
" tapi akhir minggu setelah dia setuju. Ayah akan mempertemukan kami. "
"Setelah dia setuju ?"
"Iya setelah gadis itu setuju dengan rencana ini. Kami akan dipertemukan.tapi sebelum itu aku ingin bicara secara pribadi dengan dia. Aku ingin mengatakan sendiri kepadanya bahwa aku tidak mau menikahinya. Karena aku sudah ada calon.Pernikahan harus didasari cinta dan kerelaan lif....bukan paksaan .tapi kami ? Kami tidak saling mengenal satu sama lain. Dan di paksa menjalani ikatan suci."
" aku tidak mau gagal

Rhea terseyum kecut menyadari kebodohannya menguping pembicaraan antara sepasang kekasih yang sedang memikirkan cara menolak rencana perjodohan oleh orang tua si laki-laki dengan seorang gadis yang tidak di inginkan. Yaitu dirinya.

Rhea sudah tidak lagi mendengar apa isi pebicaraan di dalam sana. Sudah cukup dia mendegar penolakan secara tidak langsung  .cepat atau lambat bakal dia dengar sendiri.

****

"Aku tahu, tapi kamu.....

ANGIN SEPTEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang