sahabat itu tetap kamu

8 1 0
                                    

Saat semua kedukaan menghantamnya bertubi-tubi, melihat andri ada dihadapannya seakan semua beban yang menumpuk jatuh dengan dentuman keras ke tanah.Setelah tak bisa mengeluarkan sedikitpun air mata, menerima pelukan andri bagai tiang peyangga untuk menumpahkan segala luka dari dalam hatinya,

Hampir satu jam andri membiarkan rhea menangis tersedu-sedu dipelukannya, tak ada percakapan keluar dari mulut keduanya, hanya suara sesenggukan dari nafas rhea di dalam dekapan andri, tak ada yang menganggu, tidak ada yang menyela. bahkan mama hanya mengelus punggung rhea berkali-kali.mencoba menenangkan anak gadisnya,meskipun lelehan air mata tak urung ikut terus mengalir tiada henti dari mata beliau.

" aku disini, nangis ja jangan ditahan, keluarin semuanya biar dada kamu lega." bisik andri sembari mencium pucuk kepala rhea dan mendekapnya lebih erat seakan rhea hanya tumpukan kain lunglai apabila tak di sangganya akan jatuh ketanah tanpa daya.

Rhea semakin merapatkan pelukannya pada pinggang andri,baginya saat ini hanya andri obat penenang segala kedukaanya. Sahabat terpercayanya .Dibenamkan wajahnya dicerukan leher andri .berusaha mengubur segala hal yang mengganjal hatinya. Rasanya interaksi ini mampu membangunkan sisi duka yang kini tengah benar-benar dia rasakan.seluruh isak tangis yang di pendamnya dia tumpahkan di dada andri.
Tak diperdulikan tatapan heran orang-orang memandang interaksi keduanya. Terutama tatapan mas pram yang kini ikut membacakan tahlil di ujung pintu ruang tengah.

Prammudi penasaran siapa cowok kurus berambut sebahu yang beberapa menit lalu datang . datang bersama wanita paruh baya dan seorang gadis cilik kita-kira berumur 8 tahun itu laki-laki itu langsung mencari keberadaan rhea. Setelah di sambut oleh kelurga inti rhea seperti bude dan pak de nya. Cowok itu langsung diantar menuju kamar rhea. Saat masuk rhea tengah menelungkupkan kepalanya pada lekukan kakinya. Setelah pemuda itu mengguncangkan bahunya, rhea yang semenjak sore tidak mau bicara ,makan maupun menangis melihat orang di hadapannya itu lantas menghambur kedalam pelukan cowok berkulit coklat gelap mengenakan setelan kemeja coklat gelap dan celana jins biru tua.
Interaksi selanjutnya membuat sebagian dada pram merasa berdesir, ada rasa iri mengamati keduanya. Harusnya yang berada di posisi marangkul dan mendekap rhea adalah dirinya. Tapi gadis itu semenjak kemarin tak menggubrisnya sama sekali. Bukan cuma dirinys, ratna dan beberapa karyawan majalah juga tidak dia idahkan keberadaannya. Namun berbeda sikapnya saat laki- laki itu datang. rhea berani mengungkapkan segala emosi yang seharusnya dia tampakkan semenjak kabar meninggalnya om annas di kumandangkan. Rhea menangis, tergugu, bahkan rhea memeluk rapat-rapat cowok kurus dihadapannya itu. Posisi mereka sangat jelas berada di hadapan pram yang kini tengah berada di ujung kanan pintu ruang tengah .tepat menghadap kekamar rhea. Niatnya tadi mengambil posisi ini adalah jika setelah mengumandangkan tahlil dirinya dapat langsung menghampiri rhea. Mencoba menghiburnya kembali. Bahkan jika bisa dirinya akan merayu rhea agar makan nasi barang sesendok dua sendok. Tapi pemandangan nyalang seperti ini yang malah ia dapatkan. Ada panas di dadanya. Entah kenapa ,melihat posisi rhea ada dorongan agar memisahkan mereka. Menarik rhea menjauhi pemuda itu.Tapi kenapa ?

Hampir satu jam pramudi mengamati interaksi mereka.siapa laki-laki itu. Semua anggota keluarga rhea mengenalnya. Apakah dia saudaranya. Adik kah ? Sepupu? Dari pihak siapa ? Jika melihat wajah sepertinya dia lebih muda dari rhea. Rhea tidak pernah bercerita jika dirinya memiliki saudara laki-laki. Selama berkunjung kerumah ini tak sekalipun pernah ditemuinya.Namun jika melihat bagaimana perhatian laki-laki itu pram sangsi jika laki-laki hanya saudara jauhnya.

Bukan berniat menguping, namun beberapa kerabat yang masih bertahan selepas tahlil menyebut-nyebut nama pemuda itu dengan nama andri.adik tiri rhea yang tinggal di jember. wanita berbaju hitam disebelahnya adalah mama Gina. Ibu rhea.sedang gadis kecil itu adalah lila.adik rhea dari pernikahan ibunya dengan ayah cowok bernama andri itu.
Lantas mengapa begitu dekat???

" mbak ! Mbak !" pelan andri mengguncang-guncang tubuh rhea di dekapannya. Gadis itu terpejam, tidak menyahut. Tangannya dingin ,lemas dan lunglai tidak ada daya. "Bangun, " masih pelan andri mencoba membangunkan rhea memeriksa kakinya dingin. Mencoba tidak panik andri memeriksa denyut nadi dan detakan jantungnya. Masih ada,Lemah. Andri menekan lipatan antara jempol dan telunjuk rhea, tidak ada respon.
Tanpa banyak bicara andri langsung membopong tubuh kurus di tangannya.membawanya keluar rumah menuju halaman. Melewati kerabat yang madih mengobrol diruang tengah.

" Rhea kenapa ?" tanya tante lasmi panik.
" mbak rhea pingsan tante. Dari tadi aku coba bangunin tapi gak nyahut."
"Truz Mau di bawa kemana ini ?"
"Rumah sakit !"

********

Jember '29 september 2015'

ANGIN SEPTEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang