ANGIN SEPTEMBER

PONSEL

Kerikil-kerikil di pinggir jalan bergemeretak kala ban mobil melindasnya sebelum Andri menghentikan mobilnya di tepi jalan. Dari sudut matanya rhea hanya sesekali megintip ke raut muka keruh Andi. Wajah yang selalu menampilkan ekspresi gembira dan tersenyum itu kini berubah menggelap. Rhea bukannya takut melihat gelagat adikya ini. Justru jika dirinya dalam posisi andri bukan cuma menggeram saja yang akan ia tampilkan namun sudah uring-uringan sambil megumpat sepuasnya. Malu tentu saja. Tapi kesal dan jengkel lebih dominan menguasai hatinya sehingga puncaknya adalah kemarahan yang untungnya masih bisa dibendung meski eskpresi wajahnya menujukkan sebaliknya.

"Maaf....." kata pertama yang berhasil Andri keluarkan" Maaf, karena aku mbak jadi kena tampar...."Andri ragu menggantung kalimatnya sebelum memalingkan muka keluar jendela. Mendesah sebentar lantas keluar dari mobil berjalan kedepan. Mendudukkan bokongnya diatas kap mobil adalah pilihan berikutnya sebelum Sepuntung rokok dia cabut dari kotaknya. beberapa detik kemudian sudah bertengger menghiasi bibir nya. sekali sedot asap putih mengepul dari sela-sela gigi dengan desisan halus menyertainya.

Rhea tak menampik jika dirinya benar-benar kesal dengan perlakuan cewek di warung mie tadi. Jika saja bisa ,dirinya ingin meraih rambut cewek itu lantas mencakar-cakar mukanya. Namun andri keburu menggeretnya keluar dari warung mie itu hingga sampailah dirinya di.....

Hei !!! Ini dimana ?

Rhea mengedarkan pandangan kesekeliling.
Ini sawah. Mereka berhenti pinggir area persawahan yang tidak dikenalinya. Penasaran dengan keadaan sekitar. Rhea membuka pintu lalu menyusul andri kedepan mobil. Berdiri di sebelah andri yang kini sedang menerawang kedepan.

Rhea mengikuti arah pandangan andri. Di hadapannya kini berhektar-hektar padi hijau membentang hingga jauh mata memandang. Sedikit menghibur rasa kesal yang kini tengah memenuhi dadanya melihat pemandangan hijau didepan sana. Meski bara kemarahan masih bersemayam dalam hati rhea. Namun kekesalanya berangsur menurun.

"Apa masih sakit ? " tiba-tiba tangan kanan Andri meraih dagu rhea , menariknya sedikit miring kekanan karena posisi mereka yang berkebalikan. Sebentar mengamati ruam merah disekitar pipi kiri rhea.

"Tentu saja !!! Dia mukul sekuat tenaga gitu. Untung gak sampai berdarah . hah....Heran aku ! Kenal dimana cewek sinting kayak gitu !" sembur rhea meluapkan kekesalannya. Emosi yang sedikit mereda tadi otomatis bangkit saat andri kembali membuka topik itu.

Andri tergelak, melepas tangan yang barusan mengelus pipi merah rhea.memasukkannya kekantong celana depan. Lalu kembali menyesap rokok nya.

Rhea kembali meneruskan kegiatan andri mengelus-ngelus pipinya.Rasanya masih nyeri memang, tapi sudah tidak sepanas tadi. Mood nya juga sudah tidak serusak tadi. Tidak salah andri memilih ketempat ini, untuk meredakan emosinya. menghela napas panjang dan menghembuskannya perlahan dan berulang-ulang juga mengurangi detak cepat jantungnya. Rasanya dirinya sudah lebih baik. Namun debar-debarnya masih sangat tersa meski tak sehebat tadi.

" Namanya keisha, dia sepupu teman aku. Dulu adik tingkat di kampus." Andri menoleh, menilai bagaimana ekspresi wajah rhea. Tidak ada senyum disana. Hanya garis tipis datar." kemaren baru aku putusin, mangkanya mencak-mencak liat aku sama cewek lain ". Tambahnya dengan nada geli.

"Hoh!! Mangkanya tingkahnya bar-bar gitu. ....." seloroh rhea menimpali. "Salah pa dia sampai kamu putusin ?"

Andri tak langsung menjawab .Kembali menyesap rokoknya. Melumernya sebentar dimulut kemudian pelan meniupnya dengan sedikit mendongak keatas. "Gak ada. Yang salah di akunya "

Rhea mengeryit. Mencoba memahami pekataan andri sebentar sebelum pemahaman menerjang otaknya

"Selingkuh ? Kamu selingkuh" rhea tahu betul siapa Andri hanya satu hal itu yang akan membuatnya meninggalkan seorang cewek. Dari segala hal yang terukir dalam fisik dan kepribadian andri rhea tahu andri adalah tipe cowok sabar dan penyanyang. Telaten dan kalem. Segala hal yang menempel dalam dirinya adalah kebaikan. Caranya memperlakukan orang,keluarga,teman, bahkan rival dia lakoni dengan baik, dan karenanya hatinya juga terlalu baik jika harus melukai orang lain dengan pengkhianatan. Termasuk terhadap hubungan asmara. Andri akan lebih dulu mengakhiri sebelum dirinya memulai dengan yang lain.