18

5.3K 1.5K 379
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya✨✨


&&&

Mata Haruto sudah berair sambil terus mencoba menembaki Jaehyuk, dia terus menerus mengejar Haruto. Sudah tidak ingat sudah berapa kali Haruto mengelilingi kota ini. Bahkan bisa Haruto lihat tangan dan kaki Jaehyuk sudah sedikit membiru, efek kekuatan yang Jaehyuk gunakan terlalu banyak.

"Turun kebawah to! Tubuh gua, mau ngeluarin kekuatan."kata Jaehyuk.

Tanpa banyak bicara Haruto menyuruh kuda nya untuk terbang kebawah. Jaehyuk bisa mengendalikan pikiran nya tapi tidak bisa mengendalikan gerak tubuh nya.

Sedikit lagi mencapai tanah, pergerakan kuda Haruto terhenti. Benda benda mulai melayang begitupun dengan tubuh Haruto karena gravitasi bumi menghilang. Sial, pantas saja Jaehyuk enggan menggunakan kekuatan nya. Jika seperti ini, bumi bisa hancur.

Tubuh Haruto sudah melayang tinggal di udara, dia ketakutan tidak tahu harus melakukan apa. Beberapa meter keatas mungkin sudah tidak ada oksigen yang dapat membuat Haruto merenggang nyawa nya.

"bang! Gua bisa mati!"teriak Haruto.

" to, gua minta maaf. Tubuh gua gerak sesuai program."balas Jaehyuk.

Haruto menarik suduh bibir nya membentuk sebuah senyuman, dia menatap Jaehyuk yang sedang menangis dibawah sana. Lalu Haruto dapat melihat gelombang air setinggi tiga puluh meter jauh didepan sana, serta seseorang yang berdiri ditengah gelombang air tersebut. Dia Junghwan. Bukan hanya itu, Haruto juga melihat kobaran api yang terus membuat perisai karena air dengan volume begitu besar menghantam.

Lama lama, Haruto sudah tidak bisa melihat apa apa. Dia melayang diatas langit dengan benda benda dari bumi di sekitar nya. Perlahan juga Haruto mulai merasakan sesak yang luar biasa. Tidak bisakah ia membuat pesan terakhir untuk Jeongwoo atau Junghwan? Haruto ingin berterima kasih kepada mereka berdua karena sudah menjadi teman Haruto.

Tidak, Haruto tidak memberontak mencari pasokan oksigen untuk paru paru nya. Dia hanya terdiam menunggu kematian benar benar menjemput dirinya. Beberapa waktu lalu, Haruto berkata pada Junkyu jika tidak ada yang boleh pergi diantara ketiga belas anak. Tapi, Haruto malah menjadi salah satu yang pergi.

Layar hologram tiba tiba muncul di hadapan Haruto, matanya terbelalak kala melihat layar tersebut menampilkan sebuah informasi yang benar benar Haruto tidak duga.

Name: Watanabe Haruto
Date of birth : 5th April 1936
"the boy who's died when he was 16 y.o because a gun.'
Another information:
-) have a stepbrother, named is Junghwan.
-)His father died in the war.
-) Jeongwoo best friend.

Walaupun tidak seberapa, Haruto tetap senang. Ia bisa mengetahui jati dirinya pada masa lalu, dia membayangkan bagaimana seru ya jika Haruto benar benar menjadi manusia. Bagaimana seru nya Haruto menjalani hidup tanpa ada yang bisa mengendalikan diri nya. Haruto terus membayangkan hal tersebut hingga tarikan nafas terakhir nya.

'Rude Boy wins, Congratulations Sir Yoon Jaehyuk.'

Jaehyuk terpaku saat mendengar hal tersebut, dia menatap kedua tangan nya sendiri. Lagi, Jaehyuk kembali membunuh teman nya sendiri.

'Break time, the game give you ten minutes to make strategy for character who haven't done his task.'

Beberapa detik sesudah itu, Jaehyuk bisa kembali mengendalikan tubuh nya. Benda benda yang tadi melayang mulai berjatuhan kebawah hingga mata Jaehyuk melihat tubuh Haruto yang jatuh diatas langit diantara benda benda. Dengan cepat, Jaehyuk menangkap tubuh Haruto.

Tangan nya bergetar memeriksa nafas Haruto. Isak tangis Jaehyuk pecah saat merasakan Haruto benar benar sudah tidak bernafas dengan wajah yang membiru akibat kekurangan oksigen. Perlahan Jaehyuk turun kebawah lalu dia meletakkan tubuh Haruto diatas aspal dengan hati hati.

"to, maafin gua, maafin gua,"ujar Jaehyuk diiringi dengan isak tangis nya.

Tidak jauh dari tempatnya berada, Jaehyuk melihat genangan darah merah yang sangat kental dengan seseorang ditengah nya. Kaki Jaehyuk melemas tidak bisa menompang tubuh nya sendiri saat melihat tubuh Yoonbin tergeletak didepan sana.

Kedua teman nya sudah tiada, salah satu diantara nya adalah ulah Jaehyuk. Tangis Jaehyuk terus menerus terdengar sama sekali tidak ada niatan untuk berhenti lalu sebuah teriakkan milik Jeongwoo terdengar menerobos masuk kedalam telinga Jaehyuk. Jeongwoo mendorong tubuh Jaehyuk agar menjauh dari tubuh Haruto lalu pemuda tersebut langsung memeluk tubuh teman nya sambil menangis dan berteriak mencoba membangunkan Haruto walau Jeongwoo tahu, Haruto tidak akan pernah bisa bangun.

"Haruto! Anjing ya lu! Lu janji sama gua sama Junghwan, kita bakalan masuk universitas bareng! Mana janji lu to?!"

"woo,"lirih Jaehyuk.

"Jangan ngeprank mulu! Gua bilangin sinchan nih ya!"

Beberapa menit kemudian, Yoshinori datang entah dari mana. Dia menatap kosong tubuh Yoonbin yang tergeletak disana.

"gua yang bunuh Haruto."kata Jaehyuk.

Mendengar hal tersebut, Jeongwoo segera berdiri, sesaat sebelum Jeongwoo ingin memberikan tinjuan nya. Yoshinori segera berlari menahan Jeongwoo, dapat Yoshinori lihat jika wajah Jeongwoo sudah dipenuhi air mata juga Jeongwoo melihat Yoshinori sudah menangis.

"dia bunuh Haruto bukan karena kemauan nya woo."kata Yoshinori.

"Haruto bang!"

"Yoonbin juga udah enggak ada."balas Yoshinori.

Tubuh Jeongwoo terduduk, pandangan nya buram akibat air mata menghalangi nya. Kedua teman nya telah tiada, Haruto dan Yoonbin menjadi deretan karakter yang kalah pada putaran pertama. Ketiga nya terdiam tidak tahu mau melakukan apa hingga Hyunsuk datang dengan luka di bahu nya yang mengeluarkan banyak darah.

"Yoonbin,"lirih Hyunsuk.

Ternyata Yoonbin tidak berbohong ya, panggilan telefon tadi, Hyunsuk kira Yoonbin hanya berbohong. Tapi ternyata, panggilan telefon Yoonbin tadi adalah panggilan terakhir dari nya yang Hyunsuk terima. Panggilan tadi menjadi saat saat terakhir Hyunsuk mendengar suara Yoonbin.

Kaki nya dia kerahkan menghampiri tubuh Haruto yang dikelilingi oleh Yoshinori, Jeongwoo, dan Jaehyuk. Tubuh Hyunsuk terduduk disamping tubuh Haruto. Air mata yang Hyunsuk tahan tahan akhirnya menerobos pertahanan diri nya. Tangan Hyunsuk mengusap lembut surai hitam rambut Haruto dengan harap sang pemilik bisa merasakan betapa sakit hati nya Hyunsuk saat melihat Haruto mati begitu saja. Haruto anak nya nekat, apalagi tentang keselematan teman teman nya. Haruto berani mengambil keputusan yang merugikan diri nya jika teman nya butuh pertolongan Haruto.

"Tolongin Haruto sama Bang Yoonbin, bang, gua mohon."gumam Jeongwoo.

Kepala Hyunsuk menggeleng pelan. Dia juga ingin sekali mengembalikan keduanya kedunia ini tapi Hyunsuk tidak bisa. Kata Pemimpin yang tersemat pada diri Hyunsuk perlahan mulai meredup cahanya. Pemimpin macam apa yang tidak bisa menjaga kedua anggota nya?

Mata tajam Yoshinori melihat sebuah kertas mengintip dari saku jaket Haruto, dengan perlahan Yoshinori mengambil kertas tersebut. Dia terdiam saat tahu apa yang Haruto tulis di dalam kertas tersebut.

'Impian : sekolah dengan baik, ujian, masuk universitas bareng Jeongwoo sama Junghwan, lulus, punya kerja, dan terakhir, ngerasain rasa nya punya keluarga.

Harus bisa!'

Hati Yoshinori langsung serasa di tusuk beribu pedang saat impian Haruto kini hanyalah harapan tanpa bisa ia laksanakan karena si pemimpi sudah tiada. Keempat pemuda terdiam dengan kepala menunduk menghormati kematian Yoonbin dan Haruto.

"Yeonjun bukan di pihak kita."ujar Hyunsuk tiba tiba.


Tbc.

Sifat Haruto di world G selama ini gimana?

(1) ᴡᴏʀʟᴅ ɢ [ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ 13] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang