🍊0.2

7K 1K 303
                                    

0.2 KJ ; Katanya pertemuan ke-2 berarti jodoh








"Kimia materinya apaan sih? Kok sampe detik ini materinya gak ada yang masuk di otak. Gue kayaknya salah jurusan deh..."

Jeongwoo yang mendengar curhatan Kia cuma menggedikkan bahu. "Gak tau gue, bedain mana ion senyawa aja masih remed." Katanya santai sambil main game di ponsel.

"Tapi kayaknya gue emang salah jurusan deh, Woo. Kimia gue gak ngerti, Mtk minat astaghfirullahㅡ"

"Lo kristen."

"Astaga... kepala gue pusing ngeliat derajat-derajat sin cos tan." Ralat Kia. "Fisika nambah-nambah. Di buku rumusnya apa, guru waktu ngejelasin apa, model tugasnya kayakmanaㅡeh waktu ulangan???? Jahannam banget soalnya. Kadang gue bertanya-tanya gitu Woo, ini guru-guru mikir dulu gak sebelom ngasih soal ke anak gak pinter-pinter amat kayakㅡ"

"ANJIR JAMSKER!"

Kia melotot, terus pelan-pelan nengok ke sekitarnya. Memberi senyum canggung untuk customer Sushi Tei yang merasa terganggu dengan teriakan Jeongwoo. "Jangan teriak Park Jeongwoo makhluk gak tau diriiiii, malu!" Desisnya.

Bukannya merasa bersalah, Jeongwoo malah ikutan melotot, ibu jarinya menunjuk ke layar ponselnya yang menampilkan nama seseorang.

Jihan.

"Angkat, Jenius! Kapan lagi lo ditelfon doi?????"

"Sebentar! Gue deg-degan. Masih syOk!" Balas Jeongwoo dengan tangan yang berada dibagian jantung.

"Keburu mati panggilannya!" Kata Kia gemas sendiri dengan tingkah lebay Jeongwoo. Lalu tangannya terulur untuk merebut ponsel Jeongwoo dan menerima panggilannya.

"Halo Jeongwoo?"

Jeongwoo refleks menjauhkan ponsel yang berada di tangan Kia. "Suaranya aja cakep." Bisiknya untuk Kia.

"Iya Jihan, kenapa?"

"Dih, jijik banget gue denger lo yang sok kalemㅡaw!" Ringis Kia karena Jeongwoo menendang kakinya.

Kia baru aja mau mengomel, tapi gak jadi karena pesanan mereka udah datang. Akhirnya dia lebih milih untuk ngambil sumpit dan makan.

"Coy!"

"Hm?"

"Gue balik duluan lah ya?"

Kia kaget. "Terus pesenan lo?"

"Buat lo aja."

"Tiba-tiba banget???? Suujon nih gue."

Jeongwoo nyengir. "Mau jemput Jihan."

"Kan kan... yowes, jagain baik-baik ye temen gue yang satu itu, ya walaupun gue gak deket-deket amat sih sama Jihan. Pokoknya jagain, kadang dia polos-polos bego."

"Siap! Lo baliknya gimana?"

"Gampang elah. Udah sana lo pergi!"

Kak Jaehyuk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang