🍊1.4

4.1K 870 124
                                    

1.4 KJ ; Kakak gak kenapa-kenapa kan?





Kedua alis Kia menukik tajam, waktu ngeliat Minju keluar dari kamar Jaehyuk. Mata cewek itu kemerah-merahan, keliatan lagi nahan tangis. Dari situ Kia langsung paham kalau ada masalah dari pasangan pemilik senyum paling menenangkan yang Kia kenal.

"Kak Minju? Kenapa?" Tanya Kia sewaktu papasan sama Minju.

Minju balas dengan gelengan kepala. "Aku pulang, kamu jangan pulang kemaleman ya." Katanya, lalu bergegas pergi.

Refleks, Kia noleh ke jendela. Langit di luar sana udah berubah, lembayung oranye mulai beradu sama birunya langit. Kia akui langitnya bagus banget, tapi dia gak begitu suka sama senja-senja gini.

Kia menggedikkan bahu. Sebelum akhirnya melanjutkan langkahnya ke kamar Jeongwoo. Belom juga sampe, ujung mata Kia lebih dulu nangkap Jaehyuk yang lagi duduk di pinggir kasur. Cowok itu keliatan pusing banget dan gak tau kenapa, kaki jenjang Kia malah mendekat ke kamar Jaehyuk.

"Kakak gak kenapa-kenapa kan?" Kia yang berdiri di depan pintu kamar yang terbuka, memastikan kondisi cowok itu.

Jaehyuk gak jawab, dia ngelirik Kia sebentar. Terus mengusap wajahnya kasar.

Kia yang gak tau kenapa bisa sekhawatir ini ngeliat keadaannya Jaehyuk pun masuk ke kamar Jaehyuk tanpa permisi. Dia berhenti di dekat cowok itu, terus sedikit membungkukkan badan. Biar bisa ngeliat muka Jaehyuk.

"Kak?"

Lagi-lagi Jaehyuk gak jawab, melainkan dengan tiba-tiba narik Kia ke pelukannya. Yang mana itu berhasil menakutkan Kia. Dia takut kalau Jaehyuk bisa ngerasain degupan jantungnya yang menggila.

"Ta-tadi saya ketemu Kak Minju..." suara Kia kian memelan, karena Jaehyuk makin mengeratkam pelukannya waktu nama Minju disebutkan.

Kia gak lagi bersuara, melainkan memilih untuk mengusap pelan bahu Jaehyuk. Berdasarkan pikiran Kia, itu bisa menguatkan orang yang diusap. Beneran bisa menguatkan apa nggak, itu terakhiran yang penting Kia udah usaha.

Kia cukup lama ngusap bahu Jaehyuk. Sampe akhirnya cowok itu ngelepasin pelukannya dan menengadah biar bisa natap wajah Kia.

Kia akui, selain punya senyuman yang menenangkan, Jaehyuk juga punya mata yang cantik sirat ketulusan.

"Minju gak nangis kan?" Tanya Jaehyuk dengan penuh kekhawatiran.

Yang ditanyai terdiam beberapa saat, memang seharusnya Kia gak jatuh sama pesona Jaehyuk. The way he asked about Minju really told her that he loves Minju a lot.

Kia akhirnya menggelengkan kepala. "Tapi Kak Minju keliatan nahan tangis."

Jaehyuk menghembuskan napas kasar, sirat frustasi juga rasa bersalah.

"Kak, kayaknya Kak Minju belom jauh, masih bisa dikejar." Tambah Kia.

Yang selanjutnya kebingungan, kenapa dia malah ngomong kayakgitu ke Jaehyuk???

"Maaf saya tiba-tiba meluk kamu."

"Gak masalahㅡmaksud saya, Kak Jaehyuk keliatan banyak beban..." suara Kia memelan, dia ragu yang dia omongin bener apa nggak.

Jaehyuk berdiri, terus jalan ke meja belajar untuk ngambil kontak dan ngambil jaket yang tergantung. Setelah itu, dia berdiri di depan Kia.

Perlahan kurva senyum terlukis, Jaehyuk kemudian mengusap kepala Kia pelan. "Sekali lagi saya minta maaf dan makasih banyak, Azkia. Saya pergi dulu."

Jaehyuk menyempatkan menepuk pundak Kia sebelum keluar dari kamarnya. Meninggalkan Kia sendiri yang bingung harus senang atau menyesal telah mengatakan hal tadi kepada Jaehyuk.

"WOE BANG JAEHYUK MO KEMANE LO UDAH MAGRIB DIGONDOL MBAK KUKUN BARU TAU RASA!" Teriak Jeongwoo yang berdiri di depan kamar Jaehyuk.

Hhh tai ngerusak suasana hati Kia aja.

Jeongwoo kemudian noleh ke Kia, air wajahnya cewek itu gak keliatan senang tapi gak keliatan sedih juga. Jeongwoo lebih bingung kalau dihadapin Kia yang sekarang. Akhirnya dia ikutan masuk ke kamar Jaehyuk.

"Ngapain lo di kamar Bang Jae? Peluk-pelukan lagi." Tanya Jeongwoo. Suaranya asin banget cyn.

Kia langsung meluk Jeongwoo.

"Ih ih ih sapa nih meluk-meluk????"

Kia tetep gak bersuara, dia tau kalo Jeongwoo ngomong kayakgitu untuk mencairkan suasana. Terbukti saat Jeongwoo akhirnya melingkarkan tangannya di bahu Kia, terus nepuk-nepuk pundak Kia pelan.

"Nape lo? Mau nangis?"

Kia cuma gelengin kepala, terus lanjut membisu. Dari sekian banyak cowok yang dia kenal, selain anggota keluarga, pelukan Jeongwoo doang yang bisa buat Kia merasa sedikit lebih tenang.

Sejauh ini, cuma pelukan dari cowok itu.

Makanya walau Jeongwoo banyak nyebelinnya, Kia tetap bersyukur bisa ketemu Jeongwoo. Cowok itu udah kayak kakak laki-laki untuk Kia, tapi kadang juga kayak adik laki-laki.

Kia akhirnya ngelepasin pelukannya setelah ngerasa cukup tenang. Terus dia menengadah, menatap Jeongwoo lurus di kedua matanya.

"Mau pulang." Kata Kia sebagai balasan dari pertanyaan Jeongwoo tadi.









ㅡTBC

Yaampun pengen punya sahabat kek Jeonguuuuu 😭

Yaampun pengen punya sahabat kek Jeonguuuuu 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kak Jaehyuk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang