1.7 KJ ; Apa muka gue terlihat kayak gue punya rasa lebih ke cewek modelan Kia????
•
"Bungkuk dikit kek lo! Tulangnya dipendekin." Protes Kia.
Dia lagi nonton penampilan musik buatan kelompok lain, terus ketutupan Haruto yang duduk di depannya. Tinggi banget sih ah bujang satu itu.
"Mana bisa anjir!" Haruto akhirnya sedikit ngegeser kursinya, terus milih untuk diem-diem main ponsel.
Kia sama Haruto akhir-akhir ini makin deket. Cowok itu bener-bener gak diem aja setelah bilang dia bakal tetap maju, walaupun Kia suka sama Jaehyuk. Tenang aja, Haruto juga majunya gak terang-terangan kok, biar Kia gak risih.
"Kia." Panggil Haruto pelan. Suaranya kedengeran lebih berat.
HUHUHU PASTI CAKEP BANGET ITU SUARANYAAAAA.
"Hm?"
"Sebelom pulang, ke belakang sekolah bisa?"
"Mau ngapain?"
"Yang terakhir, habis itu udah."
Kia diem sebentar, sebelum akhirnya mengangguk setuju. "Oke, gue ke belakang sekolah."
Kia menghembuskan napas panjang, menyusun kata-kata yang tepat sebelum akhirnya menengadah, membalas tatapan Haruto.
"Gue berterimakasih banget lo udah suka ke gue, udah bales rasa suka gue walau di waktu yang gak sama. Tapi gue minta maaf ke lo, gue gak bisa nerima."
"Untuk rasa suka lo... mulai sekarang, tolong ubah rasa suka untuk gue. Jangan sebagai lawan jenis, tapi sebagai temen." Tambah Kia.
Haruto diam untuk beberapa saat. Sebelum akhirnya, dengan ragu kembali melontarkan tanya. "Lo masih mau jadi temen gue?"
Kia tersenyum. "Gue bakal selalu jadi temen lo." Katanya.
Lagi-lagi Haruto terdiam. Gak tau kenapa setengah hatinya seneng denger itu, seperempat ngerasa nyeri, seperempatnya lagi ngerasa lega. Haruto seneng sama Kia yang masih menghargai dia, nyeri karena dapat penolakan dan lega karena udah gak perlu nyembunyiin apapun atau.
"Gue juga bakal selalu jadi temen lo." Kata Haruto akhirnya. "Ayo gue anter pulang!"
"Gak usah, gue mau ke kantin." Tolak Kia terang-terangan, terus dia nepuk bahu Haruto pelan. "By the way, thanks udah mau jadi temen gue. Gue duluan!"
Haruto mengerjap. "LO MAU NGAPAIN KE KANTIN?????" Teriak dia karena Kia udah lumayan jauh.
"MAKAN LAH?????? LAPER GUE SEHARIAN MIKIR. DAA HARUTO~"
Haruto tertawa pelan melihat Kia yang melambaikan tangan tanpa berbalik. Kemudian helaan napas berat keluar. Coba saja dia memberitahu Kia dari dulu, pasti ada kata yang lebih dari sekadar teman, begitu pikirnya.
"Cihuy! Ada yang abis ditolak nih!"
Haruto kaget banget, rasanya setengah nyawa dia lagi ditagih saat itu juga. Terus dia balik badan, ada Jeongwoo yang gak tau sejak kapan udah nyender ke dinding.
"Diem anjir, bawaannya pengen marah gue kalo ngomong sama lo." Decak Haruto. "Woo, kok lo bisa temenan sama Kia sampe sekarang?"
"Ya karena gue sama Kia juga sekelas?" Ini Jeongwoo lebih ke nanya juga sih, soalnya dia bingung sama pertanyaan Haruto.
Sadboy kalo nanya suka gak jelas emang. Hhh kacian...
"Maksud gue, lo memangnya gak pernah ada rasa lebih untuk Kia?"
"Apa muka gue terlihat kayak gue punya rasa lebih ke cewek modelan Kia?????"
Haruto diem sebentar. "Nggak."
"Oke." Jeongwoo ngasih anggukan berkali-kali, sebelum akhirnya nambahin perkataannya.
"Berarti gue penipu yang handal."
Haruto :
"????? Terus yang kemarenㅡmaksud gue, lo sama Jihan gimana?"
"Jihan yang nyadarin gue." Kata Jeongwoo santai aja. "Dah lah ya gue cabut duluan. Males gue ngeliat muka dongo lo."
"Bngst."
ㅡTBC
Sekali lagi,
⚠️di sini konfliknya ringan ya, kalo suka konflik yang berat ya monggo mundur.Jadi KJ ini singkatan dari Kia-Jaehyuk apa Kia-Jeongwoo? Wkwkwk
Anw, mau promosi (masih anget banget) ditunggu di cerita sebelah :
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Jaehyuk ✔
Fanfiction[13+] [COMPLETED] "Heh! Dia udah semester 4, lu baru SMA." #strawberricch, november 2020 ㅡ januari 2021