Pagi-pagi sekali jeongwoo sudah siap dengan seragam sekolahnya. Dengan sedikit concealer di oleskannya di bawah matanya. Ya jeongwoo habis menangis sampai jam 2 pagi tadi dan berakhir tidak bisa tidur.
Ia segera menuruni anak tangganya dan menyapa mamanya.
"pagi mama" ucap jeongwoo dengan senyumnya yang manis berusaha menutupi segala kesedihannya.
"pagi woo--" ucap mama yang sedang menyiapkan makanan lalu menoleh kepada jeongwoo
"-- kamu abis nangis?" lanjut mama. Naluri seorang ibu pasti ga bisa boong, apalagi kalo deket banget sama anaknya.
Jeongwoo mengangguk lalu memeluk mama. Mama segera membalas pelukan jeongwoo dan mengusap rambutnya lembut.
"mama udah bilang berkali kali, coba hubungin haruto, bilang baik baik, siapa tau--"
"aku ga mau bahas itu" ucap jeongwoo kesal dan langsung melepas pelukan mamanya, dan pergi berjalan ke meja makan.
Mamanya menggelengkan kepalanya pusing melihat kelakuan anak muda. Sudah hampir setahun anaknya berubah seperti ini membuat sang mama khawatir.
"pagiii maa, pagii jeongwoo, pagii jung--" ucap ketiga sahabat jeongwoo yaitu jasuke yang memang sudah terbiasa seperti itu.
"wawan belum siap gais" ucap jeongwoo senang. Ya, ketiga temannya itu yang bisa membuat jeongwoo semangat. Asal mereka ga ngomongin soal pacar/menyinggung kesana.
"masuk dulu, sarapan yuk" ucap mama sambil menarik salah satu kursi di meja makan
"wahh pasti mau maa" ucap jay semangat lalu segera menduduki salah satu tempat duduk disana diikuti dua orang lainnya.
"asiik mama masak kangkungg" ucap sunghoon pecinta kangkung
"wahh enak nih masakan mama" ucap jake sambil tersenyum lebar
"yeuu modus" ucap jay dan sunghoon ke arah jake lalu dibalas tatapan tajam oleh jake. Jeongwoo bingung, tapi bodoamat lah. Sedangkan mamanya hanya menyengir saja.
"widih abang abang ipar udah nyampe aja" ucap junghwan yang baru saja turun dari lantai dua
"enak ajaa abang ipar kamu kan aku doang" ucap jay menggoda
"najis bego!" ucap jeongwoo sambil memberi tatapan jijik
"kalo gue?" ucap sunghoon menggoda
"lu oke sih, tapi gue ga tertarik" ucap jeongwoo mengalihkan pandangannya ke makanannya
"yaudah aku sama wawan aja, mau kan?" ucap sunghoon sambil tertawa
"stop! jangan godain aku! aku sudah punya pacar" ucap wawan membuat jeongwoo yang lagi makan tulang ayam keselek.ga canda
Tapi keselek beneran, tapi ga keselek tulang ayam.
"siapa?" tanya jeongwoo serius
Junghwan segera menegang. Dia merahasiakan hubungannya dengan yoshi, karna takut abangnya tidak merestui, dan juga takut abangnya teringat akan haruto.
"sama.....
kak chaer HAHAHAHAHA" ucap junghwan tertawa lebar.
Semuanya hanya menatap junghwan malas lalu mengalihkan pandangannya dari junghwan. Karena chaer yang dimaksud itu adiknya jake, namanya chaeryoung.
"kalo gue?" ucap jake tiba tiba dengan tatapan serius ke arah jeongwoo
"hah?" tanya jeongwoo bingung
Jay dan sunghoon saling tatap-tatapan.
"engga, maksudnya lu mau minum ice latte ga ntar pulang ngampus sama gue?" ucap jake sambil bersikap santai
"yaelah ayok lah gas, apalagi ice latte, kuyy! Lo berdua ikut juga kan?" tanya jeongwoo ke jay dan sunghoon
Lagi lagi jay dan sunghoon tatap-tatapan.
"woi!" teriak jeongwoo
"engg--itu woo, gue-- mau-- kerja!" ucap jay berbohong
"kalo gue ya biasa, nge skating" ucap sunghoon berbohong, tapi ga kaya jay yang mendadak gagap.
"ah gaasik lo berdua, yaudah jake, lo traktir kan?" tanya jeongwoo samb tersenyum lebar
Jake hanya membalas dengan anggukan dan senyuman yang sangat bahagia, begitu juga dengan kedua temannya yang sedang tersenyum.
Bahkan mamanya tersenyum berharap. Berbeda dengan junghwan yang malah memberikan tatapan tidak suka.
***
"lu broken home ya to? makanya jadi anak berandal gini? Atau mama lo jalang? Makanya lo jadi kayak gini?" tanya seorang lelaki kepada haruto
Haruto segera melayangkan sebuah pukulan keras pada pipi lelaki tersebut dan dengan pukulan itu, lelaki tadi langsung tak berdaya.
"to jangan kayak gini" ucap doyoung kesal melihat kelakuan temannya tersebut
"bacot" ucap haruto meninggalkan doyoung yang bersama yedam juga.
"to! to!" ucap yedam berusaha memanggil haruto tetapi haruto hanya menghiraukan panggilan dari yedam
"mau sampe kapan haruto kayak gitu sih?" tanya doyoung kesal, sedih, serta bingung dan kecewa
***
"ryu, haruto abis berantem" ucap jisung kepada ryujin selaku sebagai agen rahasia jeongwoo
"kenapa lagi?"
"biasa si younghoon, ngajak ribut. Udah tau si haruto kek gitu, malah ngatain bundanya haruto jalang" balas jisung
"hmm, ampe kapan ya kita kaya gini?" tanya ryujin sedih, bukan dia gamau bantu, tapi maksudnya kenapa jeongwoo ga nanya sendiri ke harutonya gitu
Ryujin segera memberitahukan informasi tersebut ke jeongwoo membuat jeongwoo yang akan pergi dengan jake membatalkan kepergiannya itu karena ia merasa khawatir dan badmood.
Bah aneh ga?
Votement camngtip, gamntenk