LFM; 7

2K 273 60
                                    

"bunnnnn" sapa doyoung semangat

"HEH KALIAN YAA BISA BISANYA ENGGAK NGASIH TAU BUNDA KALO HARUTO KECELAKAAN! KALO DIA KENAPA KENAPA GIMANA COBA" omel bunda ke dodam

"maaf bun, abis haruto bilang jangan bilang bunda" ucap yedam jujur

"TAPI TETEP AJA NAMANYA ORANG TUA ITU HARUS DIKABARIN KALO ANAK NYA KENAPA KENAPA, COBA KALIAN BAYANGIN KALAU TERNYATA HARUTO UDAH GAADA, ASTAGA AMIT AMIT YA TUHAN" lanjut bunda

"maaf ya bunda, lain kali kita kabarin bunda apapun yang terjadi" ucap doyoung sambil menampilkan wajah bersalahnya, begitu juga dengan yedam

"yaudah, sekarang haruto dimana? kok gaada di kamarnya?" tanya bunda

"lagi mesra mesraan bun" ucap doyoung lalu dengan cepat yedam menginjak kaki doyoung

"hah? Sama siapa? Ceweknya?" tanya bunda bingung

"ngga bun, dia lagi kangen kangenan sama jodohnya" ucap yedam sambil nyengir

"jodoh jodoh siapa pula" ucap bunda sambil geleng geleng

"kak jeongwoo maksud kakak?" tanya airi yang berdiri di sebelah bunda, kakinya udah bisa diajak jalan

"kok kak jeongwoo sih sayang kan kak jeongwoo lagi di--"

"iya bener bun" ucap dodam memotong omongan bunda

"yang bener kak?" tanya airi antusias

"iya bener sayang, ayok kakak anter" ucap yedam lalu menggendong airi, doyoung tersenyum melihatnya rasa rasa ingin dihalalkan sajaa

Lalu setelahnya bunda mengikuti.

***

"DOR!"

"eh monyong!" latah haruto yang kaget, sedangkan jeongwoo hanya membuka mulutnya saja.

"b-bunda?" ucap haruto yang sudah bangun dari kasur nya jeongwoo

"kak jeongwoo!" ucap airi yang langsung menaiki kasur jeongwoo dibantu haruto, setelah sampai di kasur jeongwoo, airi segera memeluk jeongwoo erat dan menangis.

"kakak kemana aja! Banyak yang airi mau ceritain ke kakak" ucap airi dalam pelukan jeongwoo

"maaf ya, setelah ini airi bisa cerita lagi ke kakak" ucap jeongwoo sambil mengusap rambut airi lembut.

"apa kabar jeongwoo?" tanya bunda sambil tersenyum tulus

"b-baik" ucap jeongwoo yang gugup dan bingung harus manggil bunda dengan bunda atau dengan tante seperti awalnya.

"santai aja woo, bunda ga marah kok" ucap bunda yang mengerti apa yang jeongwoo rasakan.

Dengan cepat jeongwoo tersenyum manis sambil mengangguk.

"haruto! siapa suruh balapan?" tanya bunda yang tiba tiba berubah jadi ratu hutan

"m-maaf bun" ucap haruto menunduk

"kenapa bisa kecelakaan!?"

Bukannys menjawab, haruto malah menunjuk jeongwoo. Yang ditunjuk pun langsung memberi pembelaan.

"apa? kok nyalahin gue? kan lo yang balapan" ucap jeongwoo tidak mau disalahkan

"tapi kan lo bohong, jadinya gue kecelakaan, kalo lo ga bohong, gue ga kecelakaan" ucap haruto tak mau kalah

"ya enggaklah, emang takdir lo aja. Tuhan mau kasih karma buat lo" ucap jeongwoo semakin menjadi

"cukup! ini maksudnya apa!? jeongwoo bohong apa?" tanya bundanya pusing

Learn From MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang