Now playing : Orange - Treasure
-------------------------------------------------------Haruto sudah sampai dirumahnya, ia segera menyapa bunda dan menaiki tangga ke kamarnya untuk membersihkan badannya.
Saat ia akan memasuki kamar,
"abang?" panggil airi yang sedang mendorong kursi rodanya keluar kamar
"hm?" balas haruto
"kak jeongwoo belum pulang?" tanya airi sambil berkaca kaca
Haruto menggeleng sambil menunduk.
"abang ga telpon kak jeongwoo?"
Lagi lagi haruto menggeleng sambil menunduk.
"kenapa? h-hiks.. airi mau peluk kak jeongwoo, hari ini airi--"
"yaudah sana hubungin sendiri!" bentak haruto lalu haruto segera memasuki kamarnya
Airi menangis pelan, lalu memasuki kamarnya kembali, mengambil foto jeongwoo dan memeluknya bersamaan dengan guling kesayangan airi.
DENGERIN ORANGE ANJG GUE NANGIS T_T
Haruto memasuki kamarnya dan merubuhkan badannya ke kasur. Diambilnya foto jeongwoo bersamanya yang masih dipajang di meja dekat kasurnya.
Terputar kembali kenangannya bersama jeongwoo, dimana jeongwoo ngambek ga dikasi ice latte, dimana haruto pura pura marah waktu dia ga jawab telponnya terus akhirnya jeongwoo melukin haruto seharian.
Dimana dia olahraga pagi sama jeongwoo, dimana dia harus anter jemput jeongwoo, dimana jeongwoo bawain dia makanan, jeongwoo yang selalu khawatir sama dia, jeongwoo yang ngelarang dia buat ikut ikut pergaulan yang ga bener. Sekarang dia merasa jeongwoo benar benar melupakan dia.
"woo, aku harap kamu bahagia ya, jujur aku salah waktu itu ga paham sama situasi kondisi kalo kamu mau pergi jauh ninggalin aku. Padahal kalo kamu ngomong mungkin bisa ditoleransi, tapi mungkin emang kita ga ditakdirin buat bersama woo. Woo, jaga kesehatan ya, aku.masih.cinta.kamu" setelah mengucapkan itu tangis haruto meledak lalu dia memeluk foto itu
"tolong balik, aku ga bisa kayak gini woo, aku gamau kamu ninggalin aku kayak gini, aku ga kuat"
"kalo emang kamu ga sayang lagi sama aku, tolong bilang sama aku secara langsung"
"aku tau, aku tau kamu gaakan lupa sama aku ya kan? Kalo lupa, tolong kasihtau aku caranya lupain kenangan selama 3 tahun"
"dari awal kita ketemu, kita berantem, sampe kita jadian dan kita putus"
"gue benci lo woo" ucap haruto mengakhiri tangisannya lalu membereskan badannya ke kamar mandi
***
Di sisi lain, jeongwoo sudah berada dirumahnya, lebih tepatnya dikamarnya bersama junghwan
"kenapa bang?" tanya junghwan khawatir
"haruto abis berantem" balas jeongwoo sambil menunduk memainkan jari jarinya
"lagi?" tanya junghwan dibalas anggukan oleh jeongwoo
"dia butuh lo bang" ucap junghwan
Jeongwoo mengangguk lalu mulai meneteskan air matanya.
"iya, dia butuh gue wan, tapi gue gabisa ada di sisi dia" ucap jeongwoo sambil menangis
Junghwan mengusap punggung jeongwoo lalu berkata, "lo belum terlambat bang, mau balik?"
Jeongwoo dengan cepat menggeleng.
"ini bukan urusan gue lagi" ucap jeongwoo pelan lalu menidurkan badannya di kasur
"lo jahat" ucap junghwan pergi meninggalkan jeongwoo dan menutup pintu jeongwoo dengan kencang
"iya gue jahat"
"to, salah ga sih kalo gue masih cinta lo dan berharap kita balik kayak dulu setelah gue ninggalin lo?" monolog jeongwoo sambil menahan tangisnya
Disaat seperti itu, tiba tiba ia mendapat telfon dari ryujin.
"halo?" -ryu
"kenapa jin?" -woo
"haruto ke bar" -ryu
"dia beneran deket sama saudara felix?"
"kayanya iya woo, hmm, soalnya senyum dan ketawa haruto ke dia beda banget sama ke cewek cewek yang dia main mainin"
"hmm oh gitu"
"iya woo, umm, kayanya dia serius sama yang ini woo--"
"gue dipanggil mama, udah dulu ya jin"
Tutt....
Jeongwoo mematikan teleponnya lebih dulu. Dia memandang foto haruto yang menjadi wallpaper handphonenya
"haru, aku harap dia bisa jadi pengganti aku"
"semoga kamu bahagia sama dia"
"haru, kamu itu mantan yang paling aku susah lupain" ucap jeongwoo lalu menutup layar handphone nya dan menutup matanya sambil meneteskan beberapa air mata.
***
"Jake lo serius?" tanya jay kepada jake sambil menatap dalam dalam sahabatnya itu
Jake mengangguk sambil tersenyum kikuk
"ya gapapa sih, asal jangan ganggu persahabatan kita aja" ucap sunghoon sambil meneguk kopinya sesekali
"tapi kan dia masih sayang banget sama mantannya" ucap jay
"ya makanya dodol, kan si jake mau bantuin dia lupa sama mantannya" ucap sunghoon menyentil dahi jay pelan
"kalo gue ga nyoba, kapan gue majunya" ucap jake sambil menatap ke arah jendela luar
"iya juga sih, lagian lo bisa bisanya suka sama jeongwoo lebih dari temen" ucap jay
"ya kan suka ga mandang dia siapa, darimana, agama apa, tidurnya siang apa malem dodol" ucap sunghoon lagi lagi menyentil dahi jay pelan
"lo berdua gue jodohin ya" ucap jake sambil tertawa, sedangkan jay dan sunghoon udah menolak
"btw, salah jeongwoo, gue udah move on, dia balik lagi, ya gue jadi suka lagi" ucap jake sambil nyengir
"iyadah, gue harap lo diterima, jangan lupa peje ya bos" ucap jay sambil menepuk pundak jake
"iya nanti gue beliin lo pada pizza tunamelt, satu orang 3 porsi yang large
tapi pake duit sunghoon, ya kan?"
"anjg" ucap jay dan sunghoon bersamaan
"fix jodoh kalian" ucap jake sambil tertawa puas
Oke maaf kalo aneh:)
Votement