11. Ada Kesamaan

243 24 19
                                    

Besoknya setelah pulang dari sekolah, Kalita berniat untuk pergi ke taman, dia masih mengingat pesan terakhir yang cowok itu sampaikan dalam mimpi.

"Hang out kuy." ajak Kaila.

Saat ini triple K tengah berjalan beriringan menuju gerbang, karena bel pulang sekolah telah berbunyi.

"Gue sih ngikut aja, gimana Kal?" tanya Keisha pada Kalita.

"Gue gak bisa, ada urusan." jawab Kalita ragu.

Keduanya hanya menganggukan kepala setelah mendengar jawaban dari Kalita.

"Ya udah lain kali aja." putus Keisha.

"Kalo gitu gue duluan ya." Kalita melambaikan tangannya, lagi-lagi Kaila dan Keisha menganggukan kepalanya.

Kalita menghampiri ojol yang telah dia pesan sebelum nya, karena memang sekarang dia tidak meminta untuk di jemput oleh Kevin.

"Berangkat bang." ujar Kalita setelah mendudukan diri nya di jok motor. Sang ojol mengangguk, lalu melajukan motornya.

"Berhenti disini aja bang." ujar Kalita menepuk pundak sang ojol saat hendak melewati taman komplek yang ada di dekat rumahnya, lalu sang ojol pun memberhentikan motornya.

"Disini neng? Gak sampe rumah?" tanya sang ojol bingung saat Kalita menuruni motornya.

"Ada urusan dulu bang, nih uang nya." ujar Kalita sambil menyodorkan uang.

"Makasih neng."

Setelah sang ojol pergi, Kalita pun pergi mencari cowok yang selalu datang dalam mimpinya.

"Duh, dimana sih." Mata Kalita mencari kesana kemari, sudah beberapa menit dia mencari namun tidak ada tanda-tanda kemiripan seperti cowok yang selalu datang dalam mimpinya.

Tatapan Kalita terhenti di satu titik, disana terlihat seorang cowok yang memakai baju seragam SMA di lapisi jaket kulit yang berdiri membelakanginya.

Kalita berlari menghampirinya, dia yakin itu pasti cowok yang selalu datang dalam mimpinya.

Grep

Langsung saja Kalita memeluk cowok itu dari belakang, dia merasakan badan cowok itu menegang.

Wangi mint dari tubuh cowok itu menyeruak ke dalam hidung Kalita, dia yakin ini pasti cowok itu.

"Sorry, lo siapa?" tanya cowok yang ada dalam pelukan Kalita.

"Ko suaranya gak asing ya." gumam Kalita.

Dengan perlahan Kalita menguraikan pelukannya, lalu cowok itu membalikan badannya.

"Neron!"

"Kalita!"

Ujar keduanya sama-sama kaget dan terdiam cukup lama, Kalita jadi malu sendiri kalau mengingat dia memeluk sembarangan orang.

"Sorry, hehe." ujar Kalita menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Neron menggelengkan kepalanya. "Jangan peluk sembarangan cowok lagi ya."

"Lah, ko omongan dia sama kaya cowok yang di dalam mimpi itu ucapkan pertama kalinya." batin Kalita.

Neron melambai-lambaikan tangannya di depan muka Kalita yang sedang melamun. "Kal."

"E-eh iya."

"Kenapa ngelamun?" tanya Neron menaikan sebelah alis nya.

"Gak papa, hehe. Lagi apa lo disini?" tanya balik Kalita.

"Tadi abis ada urusan." jawab Neron.

"Lo ngapain disini?" lanjut Neron bertanya.

Kalita mengetuk-ngetuk dagunya dengan telunjuk. "Nyari seseorang."

KalitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang