001. Kamu Bukan Tipeku

60.7K 2.7K 1.3K
                                    

══════════════════
ᴅɪsᴀʀᴀɴᴋᴀɴ ᴜɴᴛᴜᴋ ғᴏʟʟᴏᴡ
ᴛᴇʀʟᴇʙɪʜ ᴅᴀʜᴜʟᴜ sᴇʙᴇʟᴜᴍ
ʟᴀɴᴊᴜᴛ/ᴍᴜʟᴀɪ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ

ᴀᴘʀᴇsɪᴀsɪ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴠᴏᴛᴇ
══════════════════

"Maaf, aku benar-benar sudah tidak kuat. Ini menyakitkan. Sangat."

"Bertahan sedikit lagi ya? Kamu pasti bisa. Setidaknya sampai aku bersumpah di hadapan Tuhan untuk menjadikanmu wanitaku satu-satunya. Kumohon. Aku sangat mencintaimu."

"Aku tahu, tapi bisakah sumpah itu kamu berikan atas nama adikku?"

"Maksud kamu?"

"Menikahlah dengan Olivia. Cintai dia seperti kamu mencintaiku. Jadikan dia ratu dan lekas lupakan aku."

"Kamu gila?"

"Aku menyerah. Aku sudah lelah. Kupasrahkan Oliv padamu dan tolong biarkan aku istirahat dengan tenang setelah ini. I love you."

Pada akhirnya, Jessica Orlin memilih untuk  mengibarkan bendera kekalahan dalam perjuangannya melawan kanker rahim yang selama tiga tahun terakhir ini menggerogoti tubuhnya.

Dominic Vante pun harus menerima kenyataan di mana kekasih yang sangat ia cintai itu telah pergi untuk selama-lamanya. Wanitanya sudah tidur dalam damai di pangkuan Tuhan yang Maha Esa, ia tidak merasakan sakit lagi sekarang.

Kendati demikian, sejujurnya di lubuk hati yang paling dalam, Dominic kesal dengan takdir tragis yang menghantam hubungan asmaranya dengan Jessica. Mereka berdua dipertemukan dalam keadaan sama-sama terpuruk dan tidak ada semangat hidup. Kemudian saling memberi semangat, berjuang bersama, hingga akhirnya semua itu menghantarkan mereka pada zona nyaman yang disebut cinta. Sayangnya, semesta tak merestuinya sehingga mereka terpaksa dipisahkan dengan cara yang amat menyedihkan—Jessica berpulang tiga hari sebelum pernikahannya dengan Dominic dilangsungkan.

Dominic bisa apa selain belajar untuk mengikhlaskan? Masih teringat dengan jelas bagaimana senyum terakhir yang terkulas dari bibir pucat Jessica saat ia mengatakan akan menepati janjinya untuk menikahi dan mencintai Oliv sepenuh hati.

Dan, ya. Dominic tidak mengkhianati janji itu. Ia benar-benar menikahi Olivia Orlin, gadis berusia 17 tahun yang tak lain adalah adik kandung Jessica.























Olivia's POV

Aku menikah muda!

Kira-kira seperti itulah isi kepalaku sekarang. Sangat berkecamuk. Bagaimana tidak? Saat ini aku masih berstatus sebagai seorang pelajar SMA yang sebentar lagi akan menghadapi ujian sekolah. Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba saja aku sudah menjadi istri orang.

Aku terpaksa menikah dengan pria dewasa bernama Dominic Vante atas permintaan Kak Jessica sebelum ia meninggal dunia.

Biar sedikit kujelaskan tentang siapa Dominic Vante itu sebenarnya-supaya lebih mudah, kita panggil saja dia 'Paman Dom'. Paman Dom adalah kekasih Kak Jessica, mereka membina hubungan percintaan kira-kira sudah lebih dari dua tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk bertunangan dan berencana menikah. Kak Jessica tidak banyak bercerita tentang Paman Dom selama berpacaran, aku hanya sekedar tahu kalau 'oh yang itu pacarnya' tanpa mengenal dirinya lebih dalam. Bahkan selama dua tahun itu, Kak Jessica belum pernah mengajaknya main ke rumah. Namun aku sering menjumpainya setiap kali aku menemani Kak Jessica melakukan kemoterapi. Aku tidak tahu hubungan mereka bermula dari mana, tapi yang jelas Paman Dom selalu ada untuk Kak Jessica bahkan sampai ia menghembuskan napas terakhirnya pun, Paman Dom ada di sampingnya.

DOMINIC VANTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang