Acara reuni sekolah dimulai.
"Unnie, daddy unnie hadir juga." Tunjuk yeri didepan
"Gwinchana, biarkan saja" gumam irene
Wendy menunduk sekilas.
"Selamat pagi semuanya" ucp kepsek
"Pagi pak" teriak mereka
"Tanpa terasa 15 tahun berlalu. Inilah wajah wajah yg dulu sangat kalem, tampan dan masih memikirkan cita2. Terima kasih kalian sudah menyempatkan diri hadir diacara tahuan SMA BSS" ucp kepsek
"Nde pak."
Ting!
Ponsel irene berbunyi."Temui daddy setelah acara selesai" pesan tuan bae
Irene menoleh kearah wendy.
"Wae?" Tny wendy
"Kita temui daddy ku setelah acara dimulai" gumam irene
"Mwo? Tapi?"
"Daddy tdk marah" ucp irene
Wendy mengangguk senyum mengusap lengan ireneAcara selesai. Semua bubar pulang ada yg masih mengobrol.
Diruangan Kepsek.
Tuan bae menunggu irene disana."Aku permisi dlu presdir" ucp kepsek
Tuan bae mengangguk.
Irene masuk dengan menggenggam tangan wendy.
Tukk.
Pintu tertutup.Tuan bae menatap kearah wendy sekilas.
"Duduklah, apa kau tdk merindukan daddymu?" Tny tuan bae pda irene
Diperjalanan kembali ke rumah sakit.
"Wendy?" Ucp irene
"Hm, wae?" Jawab wendy sekilas karena sambil menyetir
"Maafkan daddyku, aku yg menentukan pilihanku untk kebahagiaanku kedepannya araa. Jangan dengarkan kata daddyku" ucp irene
"Apa kau yakin padaku?"
"Jika aku tdk yakin, kenapa aku selama ini menunggumu" gumam irene
"Apa yg dikatakan daddymu benar juga."
"Ah! Aku tdk bisa menangis jika aku menangis jantungku akan sesak" gumam irene
Wendy melihat sekilas kearah irene.
"Mianhae" ucp wendy pelan
"Kajimaa!" Ucp irene
Wendy menghentikan mobilnya.
"Apa mau ikut turun? Aku menemui temanku dlu" ucp wendy"Siapa? Laki2 apa perempuan?" Tny irene
"Ya sudah, tunggu disini saja" ucp wendy melepaskan sabuk pengaman dan mematikan mesin mobilnya
"Aku ikut" irene juga keluar.
Wendy menuntun irene. Karena jalan yg sedikit berbatu.
"Bukannya ini perumahan pensiuna tentara?" Gumam irene sambil berjalan menoleh kebawah.
Wendy berhenti diiringi irene disampingnya.
"Wae?" Tny ireneWendy bersikap tegas dan memberi hormat pda seorg laki2 yg duduk di kursi roda yg sedang didorong istrinya.
"Hormat" ucp wendy mengangkat tangannya.
Irene berdiam."Kau datang?" Tny laki2 itu tersenyum