Mereka sampai dirumah sakit.
"Dr. Bae, ini pakaian dokter" ucp perawat
"Dimana yg lain?"
"Sudah di dalam dokter"
Irene memakai seragamnya.
"Aku menunggu disini" ucp wendy
"Wendy oppa?" Ucp rose
"Oo, rose ah, apa kabar?" Tny wendy
Irene berhenti. Ia kembali mendekati wendy.
"Dr. Chae, dampingi aku!" Ucp irene menatap sinis wendy
"Nde? Bukannya?"
"Aku memintamu untk mendampingi ku selama operasi" ucp irene
"Baik dokter bae" ucp rose
"Duluan kesana" ucp irene pda rose
Rose mengangguk.Irene melihat rose sudah memasuki ruang operasi.
"Masuklah" ucp wendy
"Kajimaa araa!" Ucp irene
Wendy mengangguk.Irene masuk kedalam.
"Unnie, silahkan tunggu diluar" ucp irene
"Irene, selamatkan yujin araa!" Ucp eunbi
"Arasso unnie, aku akan berusaha" ucp irene
Eunbi keluar bersama perawat.
Wendy duduk memainkan ponselnya.
"Halo, bisa diantar ke rumah sakit seoul?" Tny wendy
"...
"Arasso, apa masih buka? Ini jam 2.00 malam"
"...
"Aku kesana" ucp wendy menutup telponnya.
Eunbi melihat wendy dengan mata yg sembab.
"Kau?" Gumam eunbi
Wendy menundukkan kepalanya.
"Annyeonghaseyeo, non eunbi" ucp wendy"Jadi irene benar2 menunggumu?" Kejut eunbi
Wendy bingung mau menjawab apa. Ia hanya diam.
"Kau tau daddy kami kan? Sebaiknya jika kau tdk mau bernasib sama seperti kekasihku itu jauhi irene segera" ucp eunbi
Wendy terkejut.
Eunbi menangis.
"Non, gwinchana?" Tny wendy
Eunbi menangis kuat. Wendy bingung.
Satu jam kemudian.
"Dokter Bae, aku bisa meneruskannya" ucp rose
Irene mengangguk.
"Kenapa bisa peluru banyak tertembus di lengan dan perut nya?" Gumam Dr. Yoo
Irene mencuci tangannya.
Irene keluar dari ruang operasi.
Kreekkk.
Pintu terbuka."Unnie?" Ucp irene melihat tdk ada wendy disana.
"Bagaimana kondisinya?" Tny eunbi
"Peluru sudah diambil dan sedang dijahit. Unnie, apa melihat laki2 disini?" Tny irene
"Irene ah, kau harus menuruti apa kata daddy. Jika tdk kekasihmu akan bernasib sama seperti yujin" ucp eunbi
"Mwo? Anniya unnie. Aku dan wendy sudah bertemu daddy" ucp irene mengambil ponselnya. Ia hubungi nmr wendy.