1 bulan sebelum Putus..."Mamah.. papah.. bentar lagi Rey dan Ara lulus kuliah nih.. Rey udah gak sabar." Ucapku dengan nada manja. Saat ini kami sedang sarapan pagi bersama.
"Rey udah selesai sarapan.. tinggal nunggu Ara dateng deh.." ucapku penuh riang.
"Anak mama dan papa makin hari makin besar dan dewasa. Rey senang, mamah papah juga ikut senang." Ucap mamaku dengan tersenyum.
"Rey, kamu dan Ara sudah lama saling kenal dan kalian juga sudah lama pacaran. Papah harap kalian secepatnya bisa bersama dan hidup berbahagia." Balas papaku.
"Terima kasih atas dukungan kalian maahh, paahh, Rey sayang kalian. Rey janji akan bahagia selalu. Rey gak akan takut selama ada mamah, papah dan Ara dalam hidup Rey." Ucapku.
Aku langsung memeluk dan memcium pipi mama dan papaku. Mama dan papa membalasku, dari sisi kanan dan kiriku mereka memelukku erat dan mencium pipiku.
Mataku mulai membendung air mata.
"Reyyy pengen seperti ini selamanya.. selalu bersama dan disayang mamah dan papah.."
"Sayang... putri mamah tercinta.. mama dan papah akan menyayangimu selamanya, apapun yang terjadi. "
"Kebahagian Rey juga kebahagian kamu. Papah sayang kamu.."
Disaat suasana sedang sedih-sedihnya, terdengar suara klakson mobil datang dari depan rumah.
"Nah.. itu pasti Ara." Ucap papaku. Aku langsung tersenyum dan menghapus air mata diwajahku.
"Cepat temui dia dan berangkatlah ke kampus dengan selamat." Ucap mamaku. Mereka hendak mengantarku keluar rumah.
Saat pintu terbuka, Ara tepat berada dibalik pintu itu. Melihatnya sepagi ini membuat wajahku memerah.
"Pagii mah.. pah.." sapa Ara kepada orang tuaku.
"Pagi nak.." jawab mamaku, sementara papaku membalasnya dengan senyuman seperti biasanya.
"Ayo Rey.." ucap Ara kemudian mencium tangan kanan mama dan papaku, lalu disusul olehku.
"Kami berangkat.." ucapku.
Ara langsung memegang tanganku dan menuntun langkahku sampai masuk kedalam mobil.
Setelah beberapa lama diperjalanan, akhirnya kami tiba dikampus. Ara sedang memarkirkan mobil yang kita naiki ini.
"Rey, aku kedalam duluan ya. Ada sesuatu yang harus aku lakukan terlebih dahulu sebelum masuk kelas." Ucapnya sembari membereskan barang bawaannya. Dia berbicara tanpa melihatku.
"Kenapa? Kamu mau kemana? Apa yang kamu kerjakan? Dengan siapa? Tidak seperti biasanya, pasti kamu menyembunyikan sesuatu? Hari ini kita ada kelas pagi."
"Maaf Rey, sekarang aku belum bisa menjelaskannya, aku terburu-buru. Kita jumpa lagi dikelas." Balas Ara sembari mencium keningku sekilas.
Ara langsung pergi keluar dari mobil dengan tergesa-gesa tanpa menantiku. Sementara aku, masih terdiam duduk didalam mobil. Aku tak habis fikir mengapa Ara bersikap seperti ini.
Ara perlahan mulai berubah sejak hari jadi kita yang ke tiga. Sejak saat itu dia terkadang menghilang tanpa bilang. Sekarang, dia malah sering menghindar.
Aku menghela nafasku, bersabar menghadapi sikap Ara yang sekarang. Kemudian keluar dari mobil dan pergi ke kelas sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYARA (End)
RomanceBudayakan Follow dulu ya ❤️ Bakalan difllback ko 🌻 Sad/Romance 🤲👉 Audrey Marissa, gadis periang dengan segala kepercayaan yang dia miliki. 🤲👉 Ranggara Prasetya, seorang yang setia pada Audrey Marissa dengan semua rahasianya. PERENCAN...