06. hubungan tanpa memberi kabar menyenangkan~

22 17 5
                                    

Seberapa pentingkah sebuah kabar bagimu?

Seberapa berartikah sebuah kabar itu?

Yakinkah jikalau tanpa kabar kamu akan baik-baik saja?

Apakah sebuah kabar itu harus ada dalam setiap hubungan?

Di zaman sekarang ini, kebanyakan sebuah kabar sangat diutamakan. Pada zaman ini, tidak sedikit orang yang berpasangan terpisah karna tanpa sebuah kabar.

Kabar dalam hal ini bisa dikatakan seperti chattan. Ya semacam vc, telpon, dan lainnya. Di zaman modern ini orang-orang mengandalkan handphone sebagai alat komunikasi.

Tanpa kabar bukan berarti dia menghilang.
Tanpa kabar bukan berarti kamu terlupakan.
Tapi, terkadang tanpa kabar itu kamu teristimewakan.

Dari sana...

Kamu diuji akan artinya kesabaran. Kamu diuji akan artinya penantian. Kamu diuji akan artinya kepercayaan. Dan kamu diuji akan artinya mempertahankan.

Selalu berfikir positif itu lebih baik.
Dia tidak memberimu kabar bukan berarti dia sedang mabar.
Bukan berarti pula dia sedang bersama selingkuhan.

Sebenarnya, dia sedang memperjuangkanmu. Dia sedang berusaha keras demimu.

Kamu tangguh, tanpa kabar darinya.
Kamu kuat, meski dapat kabar singkat darinya.
Kamu peduli, karna kamu mengerti dirinya.
Begitupun dia.

Hubunganmu dengannya akan baik-baik saja. Hubunganmu dengannya akan indah. Dan hubunganmu dengannya tidak akan terpisah.
.
.
.

Indahnya hubungan tanpa chattan.
.
#sudahkah kamu memberinya kabar?
.
.


Audrey Pov

Saat aku menerima surat itu, pertanda Ara akan menghilang tanpa kabar untuk beberapa saat. Terkadang sampai satu pekan lebih.

Dalam satu tahun terakhir ini, untuk ketiga kalinya aku menerima surat semacam ini dari Ara.

Saat ini aku sedang duduk sendiri ditaman kampus. Sering kali aku memikirkan Ara. Sedang apa dia? Sedang dengan siapa? Banyak sekali pertanyaan dalam pikiranku tentang Ara.

Sudah dari kemarin Ara tidak masuk kampus. Dalam surat dia mengatakan bahwa, dia dan keluarganya pergi ke Singapura karena ada urusan sangat penting. Tapi, aku yakin pasti mereka menyembunyikam sesuatu.

Ara juga belum menghubungiku setelah mengirimku surat. Sungguh, aku sangat merindukannya. Rindu senyumnya, rindu wajahnya, rindu belaiannya, rindu pelukannya, pokoknya rindu serindu rindunya.

Terkadang aku sering bertanya-tanya, kenapa Ara akhir-akhir ini selalu pergi ke luar negri tanpa ngajak aku?

Disaat sedang melamun, "DOOORR!!!" Teriak kompak Pani, Bela dan Jila mengejutkanku.

"AAAHHH!!!" sontak aku menjadi kaget sampai-sampai berteriak.

"Cie-cie yang lagi ngelamunin seseorang yang jauh disana.." sindir Bela.

"Iiihhh.. apaan sih kalian.." desisku.

"Wajah bete terpasang rapi dari kemarin tuhh.." balas sindir Pani.

"Lagi pula siapa sih yang gak rindu pacar yang pergi lama tanpa meninggalkan kabar?" Tanyaku semakin malas saja berbicara dengan mereka.

"Santai aja Rey... Ara gak pergi selamanyakan?? Mungkin aja dia lagi nyiapin sesuatu buatmu.. bentar lagi juga pulang.." ucap Bela.

"Udahhhlahhh Reyyy... jangan galau melulu. Malam ini kita pesta dirumahku saja. Untuk meringankan beban rindumu itu, gimana?"

"Iihhh.. Jilaaa.. aku mau sih mau.. tapi.. aku bakal sendiri nantinya.. kalian sama pacar kalian, sedangkan aku?? "

"Tenang aja Rey.. kita gak bakal bawa pacar kok.. pesta ini buat kita berempat aja kok.."

"Aaaaaahhhh kalian ter the best..."

Kamipun saling berpelukan bersama walaupun berhimpit-himpitan.

Malam telah tiba, kami berempat telah berkumpul dirumah Jila. Pesta sahabat yang sederhana namun penuh makna.
Kami sudah berteman sejak SMA. Kami juga kuliah dikampus sama, hanya saja berbeda jurusan.

Malam ini kamar Jila seperti diskotik saja. Iringan musik dan lampu disko menyala seirama. Selain itu banyak makanan dan minuman . Hanya saja tanpa alkohol. Alkohol adalah minuman yang kami jauhi.

"Sejenak kita lupakan semuaaaa masalahhh kitaaa.." ucapku sembari menari-nari kepada teman-temanku.

"Passtiiii" jawab kompak mereka bertiga.

Waktu berlalu begitu cepat, rasa lelah ini seakan tak terasa. Jam menunjukan pukul 23.30 , hampir tengah malam.

"Kalian nginep aja yaa.." mohon Jila.

Aku, Pani dan Bela saling menatap sejenak.

"Hmm, baiklah.." balas kami menjawab dengan kompak.

REYARA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang