23. akhirnya~

3 0 0
                                    

Terdengar suara tangisan walaupun itu pelan.

"Rey..?" Tanya salah seorang yang setia menemaninya selama dia tak sadarkan diri.

"D-dimana A-a-ra...?" 

"Rey..(sembari menghapus air mata dari wajah Rey) m-mamah minta maaf.."

Sementara itu, air mata terus saja mengalir, mengingat penyesalan diwaktu itu.

"I-ini salah Rey.. seharusnya Rey lebih memahami dia.. memahami segala keadaanya, termasuk rasa  sakitnya.."

"Rey..." ucap mamanya yang langsung memeluk putrinya itu. Mereka menangis bersama-sama.

"Rey ingat segalanya, ma. S-sekarang Rey sudah sangat terlambat."

"Maafkan mamah sayang."

"Mahh.. besok antar Rey ke pemakaman Ara."

"T-tapi.." ucap mamanya.

*Pemakaman

Tepat didepan tempat Rey berpijak saat ini, terdapat batu nisan bertuliskan nama Ranggara Prasetya. Rey merasa semua kejadian ini terjadi begitu cepat tanpa tahu waktu yang tepat.

Rey duduk lemas didepan makam itu. Dia menundukkan kepalanya dan menangis berdo'a dan hanyut dalam penyesalan.

"R-ra, semoga kamu tenang dialam sana. M-maafkan aku,  Ra. Semua ini salahku. Aku  terlalu lambat dalam memahamimu."

"Sayang.. kamu tidak melakukan kesalahan. Kamu hanya sedang berusaha menjadi yang terbaik."

"Nggak, m-mah. Semua ini salah Rey."

Rey memeluk erat mamanya dan menangis dalam pelukannya. Mamanya berusaha menyemangati putrinya itu.

"Kamu yang kuat sayang.."

Rey beralih posisi melepaskan pelukannya lalu manaburi makam Ara dengan bunga yang dia bawa. Sementara itu, air mata tiada henti mengalir.

Beberapa menit setelah itu, papah Rey datang bersama kedua orang tua Ara ke pemakaman.

"Reyy.."

Panggil seseorang. Suara itu berhasil membuat Rey mengalihkan perhatiannya.

"Mamah Lara.. Papah Harri.."  gumam Rey. Dia bangkit dari duduknya dan langsung memeluk erat kedua orang tua Ara. Keduanya membalas pelukan Rey.

"Reyy.. kamu tetap menjadi anak kami. Jangan sungkan terhadap kami. Kamu pasti kuat dan bisa menghadapi semua ini." Ucap mama Ara.

"Kalian juga yang kuat, mahh.. pahh.." balas Rey.

"Kita relakan Ara.. semoga dia tenang di alam sana.." ucap mama Ara.




REYARA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang