2

743 127 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



























Pukul sembilan kurang sepuluh menit. Dan Senja sudah siap dengan penampilannya. Sebenarnya hanya pakaian kasual biasa, sweater berwarna cerah juga celana panjang berwarna senada. Seperti yang dibicarakan kemarin, ia izin tidak masuk sekolah untuk hari ini dan besok.

Namun ada yang aneh dengannya. Wajah Senja sedikit pucat dan beberapa kali meringis seperti tengah menahan rasa sakit.

"Kamu ga sarapan dulu?"

Senja menatap Mama Sarah lalu menggeleng pelan. "Nanti aja sama Tante Mayang."

"Yaudah hati-hati ya Nak."

Setelah salim, ia segera keluar dari rumah dan mendapati Pak Saiful tengah menunggu di depan gerbang dengan mobil keluarganya.

"Yuk berangkat Pak!" ajak Senja setelah memasang seatbeltnya.

Dan mobil itu pun melaju menjauhi pekarangan rumah yang Senja tempati.

~~~

"Tante!"

"Aduh Qasha, akhirnya dateng juga."

Seorang wanita dewasa berseragam putih menyambut Senja dengan sebuah pelukan hangat. Sedangkan yang dipeluk hanya terkekeh kecil.

"Tante hari ini sibuk?" tanya Senja, ia beralih ke sofa ruangan tersebut.

Tante Mayang mengangguk. "Ga bisa nemenin kamu, maaf ya."

"Ihh gapapa kalii!" Senja mendengus. "Lagian aku ga kemana-mana hari ini. Masih sakit,"

Mayang mendekat, merangkul bahu mungil Senja. "Emang iya? Yaudah minum yang kaya biasa aja, ada di laci kok."

"Okay! Tapi sekarang kita sarapan dulu ya? Aku laper hehe." kata Senja nyengir. Mengundang kekehan dari wanita di sampingnya itu.

"Dasar, pasti kamu ga sarapan di rumah lagi ya?"

Senja mengendikkan bahu. "Males ah."

Mayang tersenyum kecil. "Ganti baju dulu gih."

Senja hanya menurut, lalu beranjak menuju kamar kecil di sudut ruangan Tantenya itu. Mayang adalah seorang dokter spesialis kulit dan juga jabatannya cukup tinggi di rumah sakit tersebut. Jadi ia mempunyai ruangan pribadi yang lumayan lengkap dan luas.

Fajar dan Senja (CHANBAEK LOKAL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang