Prolog.

47 1 0
                                    

     Halo di sana! aku di sini!


   Mungkin kalian mengenal ku dengan nama Fati. Sebenar nya, memang seperti itu lah nama ku. Mungkin kalian mengetahui alur ku hanya berdasarkan cerita bagian Senan dalam kisah bertajuk Kulacino. Padahal sebenar nya aku memiliki banyak frosa yang hendak aku bagikan. Namun ku rasa Dedsec terlalu nyaman dengan kisah mereka. Jadi sang penulis yang menganggap dirinya sebagai Senandika Aksara di cerita sebelah memutuskan untuk membuat cerita terpisah yang menceritakan tentang aku dan "dia". Dan jika boleh, aku (penulis) akan tetap membawa nama dan kisah anggota Dedsec dalam cerita ini. Hanya saja aku ( penulis) tetap memutuskan agar hanya ada dua sudut pandang di cerita ini. 

    Oh yah, sang penulis berkata dia akan mencoba untuk bertransisi kedalam tubuh seorang gadis. Tentu saja aku. Jadi ku harap kalian menyukai bentuk lain sang penulis. Mungkin akan banyak transisi antara sudut pandang ku dan sudut pandang seorang laki - laki seusia ku yang akan kalian temukan nama nya melalui aksara - aksara yang akan kalian baca.

    Untuk memudahkan kalian membedakan antara sudut pandang Fati dan Senan, penulis akan membedakan nya dengan sebuah simbol. 

(S)= untuk sudut pandang Senan

(F)= untuk sudut pandang Fati

   Tapi sebelum kisah benar - benar di mulai. Atau setidak nya aku rasa di lanjutkan. Aku ingin sedikit memberitahu bahwa san nya aksara yang akan kalian baca merupakan semacam arus balik yang terjadi sebelum halaman terakhir pada cerita Kulacino. 

   Oh iya, percayakah kalian dengan takdir Tuhan?. Sebagai seorang muslim aku rasa kalian wajib percaya tentangitu. Tapi maksud ku, percayakah suatu kebetulan yang kalian anggap 'kebetulan' sebenar nya adalah rupa semesta yang berkaloborasi dengan waktu secara sempurna?. 

  Aku percaya teori yang nalar ku buat sendiri semenjak bertemu dengan 'dia'. Kalian tentu tahu siapa 'dia' yang aku maksud. 

   Tuhan selalu punya caranya sendiri untuk menyerang amygdala kita. Namun sebenar - benar nya benar, yang terjadi adalah Tuhan sedang menguatkan relung sukma kita. Maksud ku Tuhan memberi kita sebuah cobaan sebagai teguran di saat kita merasa dunia tidak akan berakhir. 

   Dan saat itu terjadi, kita merasa bahwa takdir Tuhan memang tidak adil. Padahal sebenar nya tidak. Semesta berjalan seimbang jika kau melihat nya dari sudut pandang lain. 

   Kita di buat tegar akibat segala cobaan itu. Dan kala Tuhan merasa kita sudah cukup bertahan, Tuhan akan memberikan kita sebuah keberhasilan yang kadang di tunjukan dengan rupa sebaik - baik nya hingga setiap insan tidak menyadari hal itu. Kurasa Tuhan berusaha memberikan kita sebuah pesan secara tersirat. 

   Lalu benang - benang takdir Tuhan berjalan seiring rotasi waktu. Memunculkan setiap kemungkinan - kemungkinan yang mungkin tidak pernah kita mungkinkan ada di dunia. Tuhan maha pintar dan bijaksana. Sehingga alur yang kita sebut sebagai sebuah 'kebetulan' pun di buat sedemikian rupa dengan tanda tanya nya.

   Kawan, percayalah apa yang kau anggap hal buruk sedang menimpa mu kini adalah bentuk lain dari keindahan di sudut lain. Aku percaya hal itu. Itu lah mengapa setiap detik tak bisa ku lewatkan begitu saja. Ku harap kau juga.

Korelasi AmorfatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang