13. Ini yang Terjadi Pada Tubu Saat Marah

1 1 0
                                    

Apakah kamu pernah marah?

Atau pertanyaannya kuganti,

apakah ada orang yang nggak bisa marah?

Dari beberapa jawaban yang kutemui, sebagian menjawab ada, sebagian menjawab nggak ada.

Namun, kalau ditinjau dari marah itu sendiri yang termasuk dalam bagian emosi, mungkin yang tepatnya adalah bukan nggak bisa marah, melainkan mampu mengontrol amarah tersebut sehingga nggak meledak.

Nah, sebelum kita bahas emosi marah lebih lanjut, kita cari tahu dulu yuk, apa itu emosi.

Dikutip dari Kompasiana.com, dikatakan bahwa menurut The World Book Dictionary, emosi adalah perasaan yang sangat kuat. Sementara menurut Syamsudin dalam bukunya mengatakan bahwa emosi adalah suasana kompleks yang memperngaruhi jiwa sebelum atau sesudahnya.

Menurut Wikipedia, emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Dalam literatur lain dikatakan bahwa emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.

Emosi sendiri berbeda dengan perubahan hati. Dan kebanyakan pakar meyakini bahwa intensitas emosi lebih cepat dibanding suasana hati.

Emosi terbagi menjadi dua aspek, yaitu emosi positif dan negatif. Emosi positif adalah senang, bahagia, bersyukur, dan sebagainya. Sementara emosi negatif terdiri dari sedih, marah, bersalah, dan lain-lain.

Nah, tahu nggak sih, terjadi emosi juga berkaitan erat dengan sistem biologis tubuh. Atau tepatnya, ketika seseorang sedang berada dalam emosi tertentu, tubuh akan ikut terpengaruh.

Mau tahu penjelasannya?

Masih dilansir dari situs Wikipedia.com, dinyatakan bahwa semua emosi berasal dari sistem limbik otak yang kira-kira berukuran sebesar sebuah kacang walnut dan terletak di batang otak. Orang-orang cenderung merasa bahagia ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak aktif. Sistem limbik orang tidaklah sama. Sistem limbik yang lebih aktif terdapat pada orang-orang yang depresi, khususnya ketika mereka memperoleh informasi negatif.

Dari situs berita Liputan6.com, juga mengabarkan bahwa seorang ilmuan dari Perancis pernah mencoba melakukan eksperimen. Tujuannya yaitu untuk mencari bukti apakah benar emosi memberi efek bagi tubuh manusia. Dalam penelitian ini diketahui ada sebanyak 733 peserta yang diikutsertakan. Setelah  penelitian dipublikasikan di  Proceedings of the National Academies of Sciences menunjukkan bahwa benar ada hubungan antara skeletomuscular, viseral dan saraf sensasi. Sensasi tubuh secara subjektif berhubungan dengan emosi manusia.

Bahkan dalam penelitian ini melibatkan orang-orang dari dua negara berbeda, yaitu Taiwan dan Finlandia. Dari perbedaan budaya ini, hasilnya pun ternyata tetap sama.

Nah, setelah tahu segala sesuatu tentang emosi, kira-kira bagaimana emosi marah mempengaruhi biologis kita?

Mari cari tahu lagi!

Dikatakan dalam situs Merdeka.com, marah adalah emosi yang rumit dan dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh secara berbeda-beda. Spektrum yang berbeda ini bisa terdiri dari frustrasi ringan, kesal, hingga marah yang meledak-ledak. Ketika marah, otak pun akan terpengaruh. Bagian otak ini disebut amygdala. Amygdala sendiri akan beraksi ketika seseorang mengalami takut, stres, dan terancam.

Darah langsung mengalir ke frontal korteks ketika seseorang sedang marah. Hal inilah yang kemudian mempengaruhi kemampuan berpikir secara rasional seseorang. Karenanya saat marah, seseorang bisa bertindak kurang rasional yang kemudian biasanya akan berujung perasaan menyesal.

Setelah itu, ketika marah, kelenjar adrenal akan aktif sehingga terproduksilah hormon adrenalin dan hormon stres, yaitu kortisol. Kemudian darah yang biasanya mengalir ke perut dan usus akan berubah arah ke otot. Hal ini kemudian menyebabkan tubuh siap untuk bertarung. Karena itu, kadangkala seseorang bisa melakukan hal yang di luar kemampuan fisiknya ketika marah, seperti dilansir oleh Daly Health Post (08/09) dalam situs Merdeka.com.

Selain itu, mengutip dari Bustle dalam situs Klikdokter.com, setidaknya ada sepuluh perubahan yang terjadi pada tubuh ketika dalam emosi marah.

1. Senyawa kimia dalam tubuh akan aktif. Dijelaskan oleh Dr. Barbara Cox, seorang konsultan dan pelatih manajemen asal Amerika Serikat (AS) kepada Bustle, "Kemarahan memang bertanggung jawab untuk memberitahukan bahwa ada sesuatu yang telah melanggar batasan Anda dan menandakan Anda sedang terancam." Hal ini menunjukkan jika emosi marah tidak selamanya buruk. Justru seseorang yang tidak memiliki emosi marah sama sekali kurang sehat karena tubuhnya tidak bisa mengirim signal peringatan.

2. Wajah memerah dan napas memendek. Jantung akan meningkat dan memompa darah secara maksimal ke kepala. Hal inilah yang membuat wajah jadi memerah. Selain itu, ketika sedang memikirkan respons bertarung atau berlari untuk menghadapi kondisi yang membuat marah, napas juga akan ikut memendek.

3. Pikun mendadak. Seorang konselor bernama Rebecca Frank MA, LPCC, NCC, dari Courage to Connect Counseling, AS, kemarahan dapat menyebabkan banyak hormon terlepas dari otak, termasuk kortisol. Peningkatan kortisol mampu membunuh neuron di hipokampus yang merupakan wilayah otak untuk menyimpan ingatan. Hal tersebut lantas bisa mengganggu proses penciptaan memori baru dan membuat pikun mendadak.

4. Dapat memicu depresi. Karena terlau banyak kortisol, maka hormon serotonin (hormon bahagia) pun jadi tak berfungsi. Akibatnya seseorang menjadi lebih agresif secara negatif dan berujung pada depresi.

5. Tubuh bergetar dan berkeringat. Saat marah, suhu tubuh akan meningkat. Oleh karena itu, tubuh otomatis mengeluarkan keringat untuk menetralkan kenaikan suhu. Tubuh yang bergetar bisa terjadi karena adanya ketegangan otot.

Nah, itu dia keadaan tubuh ketika marah. Jika dibanding efek positif, ternyata memang lebih banyak efek negatifnya, ya.

Jadi, ayo lebih belajar untuk bersabar!

●●●●●

https://m.merdeka.com/sehat/ini-yang-terjadi-pada-tubuh-saat-marah.html

https://m.liputan6.com/health/read/790422/saat-manusia-keluarkan-emosi-tubuh-berubah

https://www.kompasiana.com/ayuninaqaeta/5b901510c112fe0a383db614/bagaimana-proses-terjadinya-emosi-seseorang

https://www.kompasiana.com/ayuninaqaeta/5b901510c112fe0a383db614/bagaimana-proses-terjadinya-emosi-seseorang?page=2

https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/emosi-dan-suasana-hati/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Emosi

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3616550/ini-yang-terjadi-pada-tubuh-saat-anda-marah

Kumpulan RisetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang