Eric duduk sendirian dibangku taman kota, setelah pergi dari rumah Renjun dia lebih memilih berada disini dari pada pulang.
Eric memcebikkan bibirnya kesal, kenapa temen-temennya lebih milih bocah cacat mental itu sih? bikin malu doang bisanya, batin Eric.
Bukan tanpa alesan Eric kaya gini, tapi karena dia dulu pernah punya temen yang punya gangguan mental.
Eric berteman baik sama orang itu, tapi Eric malah jadi korban bully karena berteman sama orang yang ada gangguan mental.
Makanya sekarang Eric bersikap kaya gitu ke Sunwoo, walaupun Eric akui Sunwoo baik banget sama dia. Tapi dia gamau nanggung malu karena Sunwoo.
Eric sebenernya lagi nunggu Nako, pacarnya. Dua hari yang lalu Eric nembak Nako karena mereka suka sama suka akhirnya jadian.
Eric tersenyum simpul nginget kelakuan pacarnya itu.
Ga lama kemudian pundak Eric ditepuk pelan. "Ric? kenapa senyum-senyum sendiri?"
Eric mendongak kaget, ternyata Nako.
"Gapapa kok, sini duduk," Eric menepuk bangku sebelahnya yang kosong.
Nako duduk disamping Eric. "Tumben ngajak ketemuan disini, ada apa?"
Eric menggeleng, namun tatapan matanya bilang kalo dia ga baik-baik aja.
"Kamu ada masalah?"
Eric menghela nafas, dia menunduk. "Aku berantem sama-"
"Temen-temen kamu?" potong Nako. Eric mengangguk.
"Ya bagus dong," celetuk Nako.
Eric menatap Nako bingung. "Kok bagus?"
"Karena gaada alesan lagi buat kamu nolak ajakan aku, dari saat kita jadian kamu gapernah ngajak aku jalan tapi malah sibuk sama temen-temenmu," cerocos Nako.
Eric bungkam, emang bener dia lebih sibuk sama temen-temennya sampai ga ada waktu buat ngajak Nako jalan.
"Tapi kita telfonan terus tiap hari-"
"Belain aja terus, emang ya cowo lebih mentingin nongkrong sama temennya," gerutu Nako ga suka.
Eric menghela nafas. "Terus mau kamu gimana?"
"Tinggalin temen-temenmu itu, lagian kamu kesel sama mereka kan? yaudah gausah temenan lagi. Nyusahin punya temen kaya gitu," ucap Nako.
Eric pengen protes tapi dia urungin, apa yang dibilang Nako ada benernya, mereka lebih milih Sunwoo yang jelas-jelas cacat mental daripada dirinya.
Eric natap Nako lalu ngangguk sambil senyum, itu bikin Nako tersenyum puas, sekarang ga ada lagi prioritas Eric selain dirinya.
Tanpa mereka sadari, seseorang mendengar semua percakapan mereka.
------------
Hari ini gatau kenapa kepala sekolah SMA Dingding ba dingding nyuruh seluruh muridnya buat berangkat.
Baru juga libur 2 hari udah disuruh berangkat lagi, katanya sih ada pengumuman penting.
Kaya pagi ini anak-anak tesri minus Eric lagi pada ngumpul dikantin.
Tapi tiba-tiba Jeno berdiri sambil megang selangkangannya. "Kebelet bangsat, Chan anterin ke toilet dong."
Haechan yang lagi mau nyuap batagor langsung natap Jeno sinis. "Baru juga mau menikmati nikmatnya batagor pakde Yuta," celetuk Haechan.
"Udah cepetan, njing. Udah diujung ini," Jeno mencak-mencak sambil narik tangan Haechan.
Haechan akhirnya pasrah pas tangannya ditarik Jeno.

KAMU SEDANG MEMBACA
Teh Sisri [00line]
De Todo"Jangan ketipu ama cover, kadang bagus luarnya tapi dalemnya burik" . . . . . . . . . . . . . . . . . Kalo minat baca aja:) update? kalo mood hehe:"