Dia pergi meninggalkanku sendirian. Dia tidak menarik rambutku. Tapi dia melempar apel hijau kearah ku. Untungnya apel itu tidak mengenaiku sama sekali.
Anak ini benar benar aneh. Datang ke perpustakaan hanya untuk melempar apel hijau kearah ku. Jika saja aku bisa melaporkannya pada ayah. Mungkin dia sudah dikirim ke azkaban. Tapi Lucius malfoy juga bekerja dikementrian. Aku juga juga tidak bisa memanfaatkan jabatan ayahku yang tinggi. Benar benar menyebalkan, Draco.
Usahaku untuk mengetahui tentang itu gagal. Aku berdiri dari kursiku mengembalikan buku itu. Aku meletakkan nya dirak dekat buku kumpulan ramuan. Aku mencari buku baru untuk kubaca lagi.
Aku menemukan sebuah buku yang menarik perhatian ku. Aku membaca halaman itu satu persatu, sampai akhirnya aku membaca sebuah halaman yang membahas tentang ramuan 'Polyjuice'.
Aku membaca tentang ramuan itu untuk mengetahui apa fungsinya. Ternyata sebuah ramuan yang dapat membuatmu berubah menjadi orang lain dalam jangka waktu 1 jam.
Aku berlari keluar dari perpustakaan membawa buku itu diam diam. Jika aku ketahuan membawa buku itu tanpa izin. Aku akan dapat masalah besar!
Aku berlari ke ruang rekreasi gryffindor untuk menemui ketiga temanku.
•••
Aku melihat mereka bertiga sedang duduk disofa yang berbeda. Hermione tampak fokus membaca bukunya, sedangkan ron dan harry sedang bermain catur.
Saat melihatku ron berdiri. Dia meminta maaf kepadaku karena ide gilanya jadi. Tapi aku sedang tidak mau membahas hal itu. Yang ingin aku bahas sekarang tentang sebuah buku yang berisi tentang ramuan polyjuice. Aku menjelaskan kepada mereka tentang ramuan polyjuice.
Ternyata hermione sudah membaca tentang ini terlebih dulu daripada aku. Dia juga berfikir hal yang sama denganku. Mereka semua menyetujui tentang ramuan polyjuice ini.
"Tapi ramuan ini memerlukan waktu 1 bulan untuk siap digunakan." jelasku tiba tiba
"Satu bulan? Bagaimana jika benar draco lah yang membuka The Chambers Of Secret. Maka dalam satu bulan dia akan menghabisi para muggle, [Name]!" Harry terlihat khawatir hermione.
"Aku tau harry. Tapi ini adalah satu satunya cara untuk mengetahuinya" Suara nadaku merendah. Aku melihat raut wajah hermione tampak sedih. Aku memegang bahunya perlahan, berharap ia akan tersenyum. Dia melihat kearah wajahku, senyuman mulai muncul diwajahnya meskipun samar samar.
•••
Sekarang pertandingan quidditch dimulai. Kali ini tim gryffindor melawan tim slytherin. Mengingat tim slytherin, draco benar benar menjadi seeker di tim nya.
Poin antara tim gryffindor dan slytherin cukup jauh. 30 Poin untuk gryffindor dan 90 poin untuk slytherin. Harapan kami sekarang hanya pada harry seorang. Jika dia berhasil mendapatkan snitch maka tim gryffindor akan menang.
Hagrid melihat ada yang aneh dengan bludger nya. Dia memakai teropong agar bisa melihat lebih jelas apa yang terjadi. Ternyata bludger itu sedang mengejar harry. Harry terbang menghindari bludger itu, bludger berhasil melubangi beberapa tiang penonton.
Hagrid memberitau kami akan hal itu. Ron mencoba untuk menyihir bludger itu, tapi hermione mencegahnya. Mengingat tongkat sihir ron yang rusak, itu akan membahayakan harry.
Kami tidak bisa melakukan apapun selain berharap harry baik baik saja dan memenangkan perlombaan ini.
Harry dan draco tidak terlihat disekeliling lapangan. Ternyata mereka mengejar snitch dibawah kursi penonton. Kami mencoba untuk memperhatikan harry, tapi tidak terlihat. Tapi kami melihat bludger yang terbang seperti mengejar seseorang. Karena bludger itu kami jadi tau dimana keberadaan harry.
Rasa khawatirku akan harry semakin meningkat. Aku berharap kepada tuhan agar harry baik baik saja.
Senin, 16 November 2020