Hertz 4

3K 308 44
                                        

Hertz 4

~~~~
"Oh God, bocah ini cepat sekali tidur"Greyson menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya, ketika melihat Philip, sudah tertidur pulas di tengah-tengah dirinya dan Orion -Greyson sering menyebutnya gadis aneh-.

Orion tertawa kecil lalu merubah posisi Philip, meletakkan kepala bocah itu di pahanya. Tangannya mengusap rambut coklat Philip lembut. "Justru ini hal yang menguntungkan, Philip bisa tidur dimana saja dan dalam situasi apapun. Itu sangat menyenangkan"

"Menyenangkan bagaimana? Kau ini aneh sekali"ucap Greyson ketus.

"Dan kau dingin sekali."gumam Orion pelan, namun sepertinya Greyson mendengarnya. Soalnya lelaki itu tiba-tiba membulatkan matanya geram.

"Aku dingin? Sama sekali bukan urusanmu, nona"ucap Greyson dingin. Sangat dingin.

Beruntunglah cuaca hari ini tidak terlalu dingin. Yeah walaupun salju masih menyelimuti setiap sudut taman kota ini, namun badan pengamat cuaca mengumumkan kalau suhu udara hari ini hanya berkisar 17-20 derajat Celcius. Bukan kah tidak terlalu dingin?

Hening. Itulah suasana yang menggambarkan bagaimana Greyson dan Orion saat ini. Tak ada yang berani membuka pembicaraan. Orion takut Greyson akan memberikan wajah super dinginnya. Sementara Greyson terlalu gengsi untuk mengajak gadis cantik itu berbicara.

"Uhm.. Philip adikmu?"tanya Orion dengan kepala yang ia toleh kan kepada Greyson, dan tangan yang masih mengusap kepala Philip dengan sangat lembut.

"Bukan"jawab Greyson dengan nada dan wajah yang sama dinginnya.

"Keponakanmu?"

Greyson menggeleng. "No, he isn't"

"Sepupumu?"

"Tidak"

"Tetanggamu?"

Kali ini Greyson menggelengkan kepalanya lagi. "No.. Dia bukan tetanggaku."

Orion menautkan kedua alisnya. "Jangan-jangan Philip adalah bocah yang kau culik? Kau seorang penculik anak ya?!"ucap Orion dengan wajah panik. "Oh astaga! Aku akan berteriak sekarang juga!! A---"

Sebelum gadis itu sempat berteriak, Greyson bangkit dari duduknya dan segera membekap mulut Orion dengan tangannya. "Shut up, weirdos"

Orion terdengar mengucapkan sesuatu, tapi karena tangan Greyson berada menutupi mulutnya, kata-kata yang ia ucapkan malah lebih terdengar seperti kucing yang sedang bertengkar, tak jelas.

"Diam, gadis aneh! Aku ini bukan penculik, dan awas saja kalau kau berteriak, aku tak akan segan-segan melaporkan mu ke polisi atas tuduhan mencemarkan nama baik"ucap Greyson tegas. Yeah, sebenarnya lelaki itu hanya sedikit bercanda sih. Tapi, lelaki sedingin Greyson tak akan pernah terlihat bercanda. Oh ini sulit untuk dijelaskan.

Mendengar ucapan Greyson barusan membuat Orion diam. Entah gadis itu memang masih sangat polos, atau otak gadis itu yang sedikit loading, membuat ia berpikir bahwa perkataan Greyson itu serius.

"Dan jangan sekali-kali kau bergerak, karena itu bisa membuat Philip bangun, kau mengerti?"

Orion mengangguk. Mata coklatnya menyiratkan kekhawatiran dan sedikit ketakutan. Dan seketika itu pula Greyson menarik tangan kanannya dan kembali duduk ditempatnya semula.

Gadis pirang bermata indah itu kini menatap Greyson sambil menelan ludah takut. Ia takut kalau Greyson benar akan melaporkannya ke polisi. Kalau ia masuk penjara, bagaimana nasib restoran bibi nya? Kalau ia dipenjara, mungkin restoran itu akan tutup sementara. Dan jangan lupakan soal salju-salju nya, tentu saja di dalam penjara tak ada salju. Ya, setidaknya itulah yang ada dipikiran Orion saat ini.

Hertz // g.c and a.bTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang