Hertz 11

2.1K 319 73
                                    

Hertz 11.

---
"K--kau siapa?" Pertanyaan yang terlontar dari mulut Zedd, sukses membuat Alicia terdiam. Namun,sejurus kemudian ia tersenyum geli. "Berhentilah bercanda seperti itu, Zedd.. Aku sangat merindukanmu, kau tahu?"ucap Alicia dengan sedikit menaruh nada humor disana.

Zedd masih tak bergeming menatap Alicia dengan tatapan datar. Alisnya bertautan ketika melihat gadis cantik yang kini duduk di sebuah kursi roda dengan beberapa perban di bagian tubuhnya.

Bunyi notifikasi pesan masuk dari ponselnya, membuat lelaki itu tersadar dari lamunannya. Dengan segera, ia mengalihkan pandangannya dan membuka pesan tersebut.


Greyson.

Melihat nama sang pengirim, lelaki bernama tengah Edward itu menatap saudaranya bingung. Greyson yang tau akan apa yang ada dipikiran Zedd pun langsung memberikan isyarat untuk membuka pesan itu.


From : Greyson.
Apa yang kau lakukan, bodoh? Bercandamu sama sekali tak lucu.


Dahi Zedd mengerut bingung sebelum akhirnya ia mengetik pesan balasan pada saudara kembarnya, Greyson Michael Pevensie.

To : Greyson.
Aku tak mengerti maksudmu. Siapa yang sedang bercanda?

Zedd kini kembali mengalihkan pandangannya pada gadis yang ada di sisi kanan ranjangnya. Alicia menatap kekasihnya penuh harap. Sebenarnya ia sangat ingin merasakan aroma khas tubuh Zedd. Ia sangat ingin merasakan dekapan Zedd. Ia sangat ingin memeluknya, namun apa daya, kakinya belum cukup kuat untuk menopang tubuhnya. "Can you h--"

Belum sempat gadis itu melontarkan pertanyaan pada Zedd, remaja lelaki itu kembali fokus pada ponselnya. Yeah, Zedd kembali sibuk membuka pesan dari Greyson yang kini berada tak sampai satu meter darinya.


From : Greyson.
Tentu saja kau. Aduh, apa karna kecelakaan itu otakmu terbelah dan terbakar, huh? Alicia itu kekasihmu, Zedd. Alicia Hemmings. Sekarang berhentilah berpura-pura amnesia, dan peluk lah gadis itu. Aku tak tega melihatnya.


Baru saja Zedd ingin mengetik sebuah pesan balasan, pesan dari Greyson kembali masuk memenuhi layar ponselnya.

From : Greyson.
Jangan balas lagi. Cepat lakukan apa yang seharusnya kau lakukan, atau ku patahkan lehermu ketika pulang nanti.


Zedd bergidik ngeri ketika membaca pesan dari Greyson, bagaimana tidak, lelaki jangkung itu sangat ahli mematahkan leher orang. Um, beladiri maksudku. Zedd menatap Greyson yang kini sedang melihatnya dingin. Sejurus kemudian, lelaki bermata biru itu mengalihkan pandangannya pada Alicia.

"Hi, Alicia"ia tersenyum kaku. "Bagaimana keadaanmu?"

Senyum Alicia merekah ketika mendengar sapaan dari Zedd. Hatinya bersorak ketika tahu bahwa Zedd tadi hanya bercanda. "Jauh lebih baik, Z, kau? Luka mu tak parah, kan?"

"Tidak terlalu, tapi dokter bilang aku harus menginap disini selama beberapa hari"

Alicia menganggukkan kepalanya mengerti. Senyuman di wajahnya tak hilang sama sekali. Ia terlalu senang melihat Zedd yang baik-baik saja.

"Aku harus keluar sebentar, ada urusan mendadak"tiba-tiba Greyson bangkit dari duduknya dan berjalan keluar. Sebenarnya ia hanya berbohong, tidak ada urusan sama sekali. Yeah, kau tahu kan? Greyson memberikan waktu berdua untuk Zedd dan Alicia. "Al, aku titip orang menyebalkan itu ya"ia tertawa, lalu hilang dibalik pintu.

Alicia terkekeh geli melihat ekspresi wajah Zedd yang saat itu terlihat kesal. Sejurus kemudian, tangan kanannya mengambil tangan Zedd yang tak dipasang jarum infus dan menggenggamnya erat. Lagi, gadis cantik itu terus memasang senyuman manisnya. "Aku sudah bilang daddy kalau aku akan tetap berada di London, dan ia bilang kalau mau memikirkannya dulu, Z."


"Memangnya kau mau pergi kemana?"Zedd terlihat bingung, namun tangannya menggenggam balik tangan Alicia.

"Kau lupa?"Alicia menautkan kedua alisnya bingung. "Aku akan menetap di Australia"


"A--ah ya, Australia.. Tentu saja aku ingat!"

"Yeah, tapi aku sudah bilang pada dad kalau aku tak ingin pergi"

Zedd menatap Alicia datar. "Kenapa?"

"Entahlah, dua orang membuatku ingin tetap di London"Alicia menarik nafasnya dan menghembuskannya perlahan. "Kau dan Bianca"

Zedd terdiam dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan. Ia mengalihkan pandangannya pada langit-langit sebelum akhirnya kembali menatap mata cokelat milik kekasihnya, Alicia.

"Jangan bercanda lagi dan bilang kalau kau bertanya siapa itu Bianca, Z"Alicia tertawa kecil, niatnya untuk menggoda Zedd sepertinya berhasil. Menggoda dalam arti menjahilinya tentu saja.


"A--ah kau ini, t--tentu saja aku ingat, Al"lelaki itu tersenyum tipis, lalu tertawa. "Alasan mu itu?"Alicia mengangguk. "Kurasa, kau seharusnya tetap pergi mengikuti keinginan ayahmu, Al"

Alicia menatap Zedd serius. "Tapi kenapa? Aku ingin berada disini, Z. Aku tak mau jarak kita semakin jauh"

"Bagaimanapun juga, orangtua pasti tahu dan ingin yang terbaik untuk anaknya"ucap Zedd. "Dan aku yakin, keputusan ayahmu untuk pindah ke Australia adalah yang terbaik untukmu"

Mata Alicia mulai basah. Manik indah berwarna cokelat itu kini sudah tergenang air mata yang sedikit lagi tumpah. "K--kau tak senang kalau aku tetap di London?"

"B--bukan begitu"Zedd menarik nafasnya perlahan. "Hanya saja aku--"

"Apa Zedd?!"air mata Alicia sudah membasahi pipinya, ia semakin mempererat genggaman tangannya yang menyatu dengan milik Zedd. "Amerika lebih dekat dengan London dibandingkan dengan Australia, kan?"

"Iya, hanya saja--"Zedd yang terbawa emosi Alicia kini mengalihkan pandangannya kearah jendela, menghindari kontak mata dengan kekasih hatinya itu. "Hanya saja aku tak ingat tentang 'kita' "

---
Haloo, wassup?

Hayo loh... Itu gimana si Zedd.......
Gimme your opinion yaaaa, wkwk

Ohiya, i just made ask ef em, follow yaak, uname nya bcutehoran ,pasti di follback kokk, wkwk

Tysm for the feedbacks,
-billa x

Hertz // g.c and a.bTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang