Amarah Singo Ludoyo

113 9 0
                                    


" bangsat ......, siapa yang telah berani menyerang ku dari belakang ? "

Teriak Singo ludoyo.

Walau wajahnya ditutup dengan cadar, namun semua mata yang tertuju padanya tahu, jika dia adalah perempuan.

Secara perlahan tangannya membuka cadar yang menutup mulut dan sebagian hidungnya.

Saat cadar terbuka, semua mata terpesona akan kecantikan gadis ini, termasuk Singo ludoyo.

" heladalah....., cantik tenan kowe nduk "

" siapa kamu ? "

Tanya salah satu dari orang orang Kambang putih.

Tapi gadis ini tidak menghiraukan pertanyaan tersebut, sorot matanya tertuju pada orang orang Madaraka.

Saat melihat Narajaya, bibir indahnya langsung tersenyum pada pemuda itu, seolah olah dia sudah kenal.

Narajaya membalas senyuman gadis ini, dengan sorot mata yang teduh.

" siapa dia Narajaya ? "

Lingga jaya merasa penasaran siapa gadis ini, karena dari senyuman yang mereka tunjukkan berdua, jelas terlihat jika keduanya sudah saling mengenal satu sama lain.

" kau putra akuwu Madaraka ? "

Belum sempat Narajaya menjawab pertanyaan Lingga jaya, gadis itu sudah memotong pertanyaan dengan pertanyaan.

" darimana gadis ini tahu, jika aku adalah putra akuwu ? "

" kenapa diam ? "

Untuk sejenak Lingga jaya terdiam, dia tidak ingin ada orang lain yang tahu, jika dirinya adalah putra akuwu Mandaraka.

" kau sendiri siapa ? "

" hey..., jawab dulu pertanyaan ku "

" benar, aku Lingga jaya, putra akuwu Mandaraka, kau sendiri siapa ? "

Menyebut nama putra dari seorang akuwu, tentu menimbulkan masalah baru, pada awalnya Singo ludoyo cuma ingin menguji kesaktian Arka seta yang sudah melegenda, karena rasa penasaran, dan kini dia mengetahui jika Lingga jaya adalah putra akuwu Madaraka, tentu dia ingin membunuh pemuda ini.

" kalau begitu aku akan menghabisi mu...."

Karena doktrin yang sudah melekat pada isi kepalanya, setiap orang yang berpihak pada Jenggala harus dihabisi.

" ini gila, sekarang aku yang menjadi sasarannya "

Ada sedikit rasa takut yang dirasakan oleh Lingga Jaya, Arka seta yang konon terkenal kesaktiannya seantero Mandaraka, bisa dikalahkan, apalagi dirinya.

Sejenak Lingga Jaya melihat Singo ludoyo melompat kearah dirinya dengan Keris yang tergenggam erat.

" dia benar benar ingin membunuhku "

Tidal ada waktu lagi untuk berpikir bagi Lingga jaya, kecuali menghindari serangan tersebut.

" mati kau....."

Shara Singo ludoyo terdengar keras Dan menakutkan bagi siapa saja yang mendengarnya.

Walau terkenal memiliki keberanian, namun tetap saja ada rasa takut yang menyelimuti pada diri Lingga jaya, pemikiran ini timbul akibat kekalahan Arka seta dari Singo ludoyo.

Tongan Singo ludoyo meluncur deras kearah Lingga jaya, dan tidak ada pilihan lain, selain melompat menghindar.

" ini kesempatan "

Melihat Lingga jaya berhasil menghindar dari serangan Singo ludoyo, Narajaya merasa ini kesempatan untuk menyerang.

" hiat....."

" anak ingusan... "

Ucap Singo ludoyo yang melihat Narajaya menerjang kearahnya.

Ternyata memang benar apa yang Singo ludoyo ucapkan, cuma dalam satu gerakan, kakinya berhasil menghantam tubuh Narajaya.

Tubuhnya menghantam tanah dengan cukup keras, dia merintih mengerang kesakitan, Narajaya bergegas untuk bangun kembali, tapi dia merasakan tulang belulangnya terasa remuk semua.

" akan aku habisi kau sekalian anak muda.. "

Pukulan Naga ApiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang