Prince Request!

Flame

Keesokan harinya....

"Apa kakimu sudah lebih baik?"
Julia

"Sepertinya ini sudah sembuh total"
Lion (mengecek kakinya)

"Semalam saja dia lari mengejar Ning-ning"
Terry

"Itu reflek tahu! Aku kira dia pencuri"
Lion

"Kembalilah ke kamar kalian dan mandi, kalian harus bersiap!"
Julia

"Baik ibu"
Terry

/Mereka berdua berjalan ke kamar dan Lion langsung menyerobot masuk ke kamar mandi/

"Ck dasar"
Terry (menjatuhkan diri ke ranjang)

"Apa yang harus aku lakukan nanti ketika bertemu Dewa Roth?"
Lion (berteriak dari kamar mandi)

"Jangan menatap matanya terlalu lama, karena kau belum mengikuti debutane dan tidak diberi anugerah"
Terry

"Tapi di pesta besok kan aku juga debut"
Lion

"Jangan banyak bicara, cepat!"
Terry

"Kau memang menyebalkan (bukannya tidak menatap mata Dewa itu melanggar aturan?)"
Lion

Lion menyimpan perkara itu dalam hatinnya, dan kini dia selesai mandi. Maria dan Marta masuk untuk membantu dia berdandan.

"Gaun hari ini mungkinakan sedikit merepotkan Tuan Puteri"
Marta

"Ya aku sudah merasakannya sekarang"
Lion

"Tuan Puteri harus hati-hati jika bertemu dengan siapapun Dewa"
Maria

"Sebenarnya aku sangat panik sekarang, rasanya aku ingin berlari"
Lion

"Pastikan anda mengikuti apa yang Pangeran Terry katakan, itu bisa melindungi diri anda sendiri"
Maria

"Baiklah, terimakasih atas gaunnya (Apa sebenarnya Dewa Roth itu berbahaya? Aku tidak mengerti)"
Lion

Lion lalu keluar dari kamar mandi, entah kenapa dia merasakan hawa yang membahagiakan, saat dia melihat di cermin dia melihat jika wajahnya sangat cantik. Terry hanya menyunggingkan bibir, dan pergi masuk ke kamar mandi.

"Hey Terry, apa ak-"
Lion

"Apa kau baru saja berbicara padaku?"
Terry

"Kau ini tiba-tiba masuk ke kamar mandi"
Lion

"Memangnya kenapa? Ini kamarku dan juga kamar mandiku. Terserah aku mau melakukan apa saja"
Terry

"Yayaya terus saja bergumam, aku mau pergi bersama dengan Giyu saja!"
Lion (keluar)

"Ck, terserah"
Terry

.

.

.