seal

110 14 1
                                    


Pagi itu aku bangun dengan sakit di perut, sampai kapan bekas dan rasanya akan hilang, aku tidak tau. Martha membangunkan aku dan menggiringku untuk mandi. Brrrr, airnya lebih dingin daripada tadi malam. Setelah itu Maria masuk dengan membawa sebuah gaun. Gaun itu sangat cantik, dengan   warna putih+biru dan corak gambar yang sangat keren. Selama tiga hari aku hanya memakai pakaian lusuh, dan sekarang aku akan memakai itu. Aku merasa diberkati oleh Dewa sekarang. Seharusnya dari awal aku langsung kabur saja kemari.

 Seharusnya dari awal aku langsung kabur saja kemari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Woahh, Tuan Puteri cantik sekali"
Maria


"Ini gila"
Lion


"Apanya yang gila?"
Giyu


"Eh!, Dari tadi kau mengintip ya!"
Lion

"Daritadi aku diluar menunggumu selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daritadi aku diluar menunggumu selesai. Kau lamban sekali sih?"
Giyu


"Habisnya gaun ini membuatku bingung"
Lion


"Kau adiknya Marta kan?, Kenapa tidak melayaninya dengan benar?!"
Giyu

"Saya mohon maaf Pangeran Giyu, s-saya tidak tau kalau Tuan Puteri tidak menyukainya"
Maria


"Kata siapa aku tidak suka?, Maksudku tadi aku bingung kenapa ada gaun sebagus ini. Kau kenapa marah-marah sih?"
Lion

"Berani sekali kau berbicara seperti itu?"
Terry


"Dasar tidak tau terimakasih!, sejak awal aku berikan saja matamu pada Yang mulia"
Terry


"Maafkan saya Pangeran, saya akan mengurus Tuan Puteri lebih baik lagi"
Maria


"(Lion sadarlah, kamu hanya menjadi mainan mereka. Kamu harus cepat dan membawa Oru pergi dari sini. Tidak ada waktu untuk terus menjadi Puteri)"
Lion

"Ada urusan apa?"
Lion

"Apa pilihanmu? Tentukan sekarang!"
Terry


"Pilihan apasih?"
Lion

Prince Request!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang