beyond

93 13 1
                                    

"yang akan kita pelajari hari ini adalah salam hormat"
Regis

"Kau harus membungkuk 30° dengan menyilangkan kakimu dan juga mengangkat kedua sisi gaun"
Hypatia

"Pake derajat juga, Yang benar saja?"
Lion

"Ya karena itu melambangkan kalau kau sopan dengan raja, ratu, dan lain-lain"
Hypatia

"Baiklah aku coba"
Lion

Lion menyilangkan kakinya dan membungkuk. Lalu Hypatia yang berada di depannya langsung mendekat.

"Kau lupa mengangkat sedikit gaunmu"
Hypatia

"Ah iya, aku akan mengulangnya"
Lion

Lion mengulangi lagi gerakannya dan tidak lupa mengangkat sedikit gaunnya. Dia berhasil.

"Yap itu benar, sekarang kita akan memperagakannya dengan senyuman"
Regis

"Baiklah"
Lion

Regis berjalan berhadapan dengan Lion, Lion menyilangkan kakinya dan memberi hormat. Lalu Regis membalas hormatnya dengan menunduk sambil menaruh tangan kanannya di dada.

"Itu bagus, selanjutnya berdansa"
Hypatia

"(Sudah kuduga, kenapa tidak modern dance. Jaman batu mana ada begituan)"
Lion

"Letakan tangan kananmu di atas pundakku"
Regis

"O-ke"
Lion (menaruh tangan kanannya)

"Lalu tangan kiri untuk menggenggam tangan pasangan dalam dansa"
Regis

"(Giyu dan Terry sepertinya memang sengaja tidak memberitahu aku jika akan ada dansa di perjamuan)"
Lion

"Coba langkahkan kaki kirimu ke belakang, lalu ke depan. Setelah itu ke kiri dua kali, ke kanan dua kali. Dan ulangi dari awal"
Hypatia

"(Demi apapun aku lebih baik hidup di hutan bersama ayah pura-puraku itu!, Kapan sih dia datang kesini?)"
Lion

"Apa kau mendengarku?"
Hypatia

Lion mengangguk, dia belajar dengan sangat ceoat dan dapat mengikuti arahan dengan benar. Mereka berlatih terus menerus hingga langit mulai gelap. Latihan sudah selesai, ternyata latihan tadi sangat menyenangkan. Cukup membosankan dan juga melelahkan tapi banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari latihan ini. Akhirnya Latihan di akhiri dan Lion boleh kembali ke kamarnya, ralat kamar milik Terry.

"Suvin berubahlah menjadi manusia..."
Lion

*Bum....

"Kau ini habis olahraga?"
Suvin

"Yah begitulah, gendong aku"
Lion (menyodorkan kedua tangannya)

"Apa-apaan kau? Enak saja"
Suvin

"Cepatlah! Aku tidak mampu berjalan lagi"
Lion (kehilangan keseimbangan)

Dengan cepat Suvin memapah Lion dan langsung membawanya ke kamar milik si penyegel. Itu sebenarnya adalah reaksi dari segel milik Terry, makanya Suvin langsung cekatan saat melihat pemilik segel mengalami masalah.

"Kau itu bau ya"
Suvin

"Diamlah.. kau juga bau"
Lion

"Hah.., kau masih mau berdebat denganku? Jelas-jelas yang bau itu kau! Aku wangi dan bersih"
Suvin

"Yaya terserah"
Lion

"Astaga! Tuan Puteri"
Martha

"Ya"
Lion

Prince Request!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang