24

487 6 1
                                    

'Kamu ngapain sih yang? Daritadi tuh ngurusin ipad terus' cetus ku kesal

'Kenapa si sayang? Urusan pernikahan kita kan sudah selesai. Tinggal 3hari lagi. Kita melaksanakannya, semua sudah selesai rapih' jawab farhan datar

'Ya. I know' jawab ku bete
Sekarang aku dan farhan sedang ada di starbucks ciawi
Aku langsung memainkan hp ku dengan bete. Akhir akhir ini farhan cuek dengan ku. Dia tidak mementingkan pernikahan kami lagi

'Yang? Abis ini aku ada meeting dengan client, kamu bisa kan pulang sendiri?' Tanya farhan dingin

'Hm.' Aku hanya bergumam kecil

'Thanks sayang. You're the best!' Lalu dia mencium puncak kepala ku dan dia langsung menaikki mobil kesayangannya

Aku langsung turun kebawah, dan mencari taxi
Selama di taxi aku hanya bisa menangis tersedu sedu karna sifat farhan yang amat lah cuek. Sakit hatiku. Terpukul

Sampai di rumah, aku langsung merebahkan diriku di kasur. Tiba tiba athia menelfon ku
'Le'

'Ya?'

'Semua sudah gue atur. Proses pemasangan kain kain tenda sudah di kerjakan, taman sudah di rapihkan. Besok malam juga udah rapih le'

'Makasih ya thi. Thanks my bestie. Daaah'

'Daaah'

Tidak lama kemudian hp
Ku berdering lagi
Ternyaa mira

'Oiiii'

'Apee'

'Gue gabisa untuk ngambil pemotretan di saat lo nikah. 2000 undangan itu bagi gue banyak, dan gue belum terlalu ahli. Gue putusin suami gue yang shot fotonya'

'Yaa. Atur aja mir'

'Okey'

Setelah itu aku mengecek hp ku. Dan ada telfon dari cut
'Leee'

'Yaaa'

'Semua makanan fix itu kan? Ooya makanan dimulai masak dari besok malam. Untuk 1000 porsis semua. Sudah gue persiapkan bumbunya, besok malam baru di masak'

'Yaa. Makasih ya cut'

Aku langsung tertidur,
Tiba tiba saja
hp ku berdering dengan kencang. Ternyata farhan yang menelfon ku
'Yang'
'Apa'
'Kamu sudah tidur?'
'Sudah'
'Aku minta maaf selalu cuek sama kamu'
'Gapapa'
Aku langsung memutuskan telfon itu. Dan aku melihat jam di nakas pukul 02.30
Farhan? Jam segini tumben belum tidur? Tanya ku dalam hati. Dan aku kembali menyambut tidur ku dengan lelap

Mama membangunkanku dalam tidur lelap ku, kata mama untuk pergi ke butik mencobai dress yang ku pesan oleh designer shafira
Aku pun langsung mandi dan menuju butik
Sampai di butik
Aku langsung mencobai 3 dress yang ku pesan, yang berwarna putih,Merah maroon dan hijau muda
Aku mencobainya dengan bahagia, aku menelfon farhan untuk mencobai pakaiannya dia tidak merespon sama sekali. Aku semakin curiga, disaat aku pulang dari butik, aku melihat farhan sedang naik motor ber2 dengan seorang wanita. Mereka terlihat sangat akrab
Hancur. Hati ku hancur. Farhan menancapkan pedang panjangdi hati ku lagi. Siapa dia? Siapa perempuan itu? Kembali aku nangis dalam mobil. Untung aku hanya sendiri. Aku bisa teriak teriak di mobil sambil menangis kencang
Tiba di rumah, aku langsung naik ke atas. Dan menuju balkon. Ayah dan mama melihat kondisi tenda
Aku hanya sendirian dirumah. Dan tiba tiba farhan memasukkan motor. Aku hanya terdiam. Dan dia menyamperiku
'Sayang?'

'Ya?' Aku melap air mataku

'Kamu nangis?' Tanyanya cemas

'Ga, aku ga nangis kok. Kelilipan' jawab ku berbohong

'Syukurlah. Lihat? Aku sudah membeli cincin yang kau mau, dengan design aku angka 0, kamu anga 1 jika di gabungkan 10'
Aku melihatnya. Dan tidak ada rasa senang sama sekali
Pun. Terlalu sakit farhan!terlalu sakiitttt!!!! Kesal kudalam hati

'Bagus' hanya itu yang aku respon

'Oiya. Maaf ya nanti malam aku tidak bisa dinner bareng kamu, aku ada meeting lagi dengan client'

'Meeting?setahuku meeting tidak ada yang malam malam. Sebelum menikah, kamu mau bicara sesuatu pada ku ga?'

'Maksud kamu?' Farhan cemas

'Ya, kali aja kamu mau batalin pernikahannya'

'Sayang, maksud mu apa?'

'Ga. Oiya aku mau di rumah baru, ada pajangan lukisan ini lho' aku berikan senyum manis ku kepadanya

'Rumah? Rumah baru kamu? Oya? Selamat ya punya rumah baru' jawab ia dingin

'Lho? Rumah baru kita lah!' Jawab dengan nada tinggi

'Sayang? Aku cabut ya? Aku mau mengurus satu urusan ku'

'Hm' hanya bergumam kecil

'Yasudah. Aku berangkat' dia mencium puncak kepala ku dan mengacak ngacak rambutku

Aku hanya tersenyum tipis. Aku melihat dia dengan bahagia menaiki motornya. Seperti tidak merasakan beban apa apa. Sedangkan aku? mengurus pernikahan sendirian. Mana sifat imam ku yang katanya perduli?'

Aku tidak memperdulikannya

Keesokannya

Ya. Hari ini tanggal 10 november 2024 hari ini adalah hari pernikahan ku sama farhan. Aku segera menuju masjid dekat dengan gedung sudah di make up.
Sungguh gembiranya hatiku, tapi aku berfikir. Sebaiknya aku menghentikan pernikahan ini sebelum terlambat

'Ya, apa mas farhan musyaffa telah siap meminang mba alya shafiyyah raharja?'

'Saya siap' farhan dengan tegas. Hari ini dia sangat tampan, memakai jas putih, sangat amat tampan

'Tunggu' ucapku
'Farhan, tidak kah kita menghentikan pernikahan ini saja?! Aku tidak sanggup! Aku mengurus pernikahan ini dengan sendiri! Kamu asik di luar dengan wanita lain. Laki laki brengsek!!!' Nada tu mulai bergetar dan lari larian

Farhan mengejarku

Tiba tiba.........

Ten of novemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang